"Ngaca neng, situ juga masih jomblo."-Serim.

"Sorry ya, gue udah taken."-Jaemin.

Ada yang nyelekit di dada Eunji mendengar penuturan Jaemin, tapi ia mencoba mengabaikan dan kembali fokus kepada bukunya. "Iya, iya, serah lo berdua aja."

---

"Eh, ke rumah lo aja, yuk! Pengen nginep di rumah lo gue."

"Lah, katanya tadi mau jalan-jalan ke mall."

"Gatau deh, tiba-tiba males. Boleh ya, ya? Entar mampir ke rumah gue dulu ambil baju."

"Tapi ini bukan weekend, lho."

"Ish, gapapa. Kan bisa berangkat dari rumah elo. Besok gue suruh supir gue buat jemput disini, jadi kita berangkat bareng, ya? Lagian juga kayaknya ada yang butuh didengerin, nih."

Eunji menghela napasnya perlahan, merasa percuma menolak permintaan Serim. Lagipula Serim ada benarnya juga, ia ingin didengarkan. "Iyadeh, nginep."

"Yeaayy!"

Sesuai dengan ucapan Serim, mereka mampir ke rumah Serim dulu baru melanjutkan perjalanan menuju rumah Eunji. Sampai di rumah Eunji, mereka disambut dengan rumah kosong yang terkunci. Itu berarti Yoona belum pulang dari butik dan kemungkinan Jisung ada kelas sore. Untungnya setiap anggota keluarga punya kunci rumah, jadi Eunji tidak perlu menunggu bunda atau kakaknya pulang.

"Bunda sama Kak Jisung nggak di rumah?" Tanya Serim ketika mereka berdua sudah duduk nyaman di ranjang dalam kamar Eunji.

"Bunda masih di butik kali. Kalo Kak Jisung paling ada kelas sore. Eh, mau minum apa?"

"Nggak usah, entar gue ambil sendiri aja." Eunji mengangguk saja, lalu membuka ponselnya untuk mengecek notifikasi. Serim jarang menginap di rumah Eunji, jadi kadang Eunji menganggapnya seperti tamu yang baru pernah datang ke rumah. Tapi Serim selalu santai jika menginap di rumah Eunji.

"Jadi?"

"Hah? Apaan?" Eunji mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap Serim dengan raut wajah bingung.

"Ish, buruan cerita."

"Ya apa? Lo-nya aja nggak jelas gitu."

"Itu, lo sama Jaemin."

Eunji berdecak. "Nggak ada apa-apa gue sama Jaemin. Lagian kan Jaemin udah pacaran sama Yiren."

"Tapi lo suka, kan sama Jaemin?"

Sebelum Eunji bersuara Serim sudah memotonnya. "Nggak usah bohong. Keliatan banget tuh dari tatapannya elo ke Jaemin."

"Emang gue ngeliatin Jaemin tatapannya gimana?" Tanya Eunji, terkesan menantang.

"Kayak orang jatuh cinta gitu, tapi keliatan ngenes. Soalnya yang dicinta udah ada yang punya."

"Sialan. Gue nggak sengenes itu kali."

Serim tertawa puas. "Tapi gue bener, kan?"

"Ya, gimana ya. Iya sih, tapi gimana, ya."

"YA GIMANA? Tinggal bilang iya aja ribet banget."

Giliran Eunji yang tertawa puas. "Ya, gitu deh."

Serim menekuk wajahnya kesal, tapi sedetik kemudian wajahnya tampak berpikir. "Tapi gue heran, deh. Lo kan udah bareng dia dari kelas 10, jadi bendahara terus lagi. Tapi kok lo baru sukanya sekarang. Biasanya kan cowok-cewek yang sering bareng bakal tumbuh bibit-bibit cinta gitu."

"Gue juga nggak tahu. Dulu itu Jaemin kayak kaku gitu sama gue, nggak tau kenapa. Eh, tiba-tiba kemarin-kemarin minta bantuan gue buat deketin Yiren."

"Bisa gitu ya? Terus lo jadi baper gitu?"

"Nggak, sih, cuma ngerasa nyaman aja. Dia itu kayaknya tipe cowok yang menghargai perempuan gitu, soft juga anaknya. Kayaknya gue jadi suka deh sama dia. Tapi sayang banget gue telat."

Serim menepuk-nepuk punggung Eunji perlahan, mencoba menyalurkan kekuatan yang ia punya. "Ya, jodoh kan nggak ada yang tau. Sekarang emang Jaemin pasangannya Yiren, siapa tahu di masa depan lo yang jadi pasangannya Jaemin di pelaminan."

"Nggak usah ngadi-ngadi lo. Udah ah, gue mau ganti baju abis itu lanjut nontonin Haru sama Dan Oh," ucap Eunji sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Yee, besok ada tugas nggak, sih?"

"Bodo amat, ah, mau nyontek Sanha aja gue besok. Lo mau ikut nonton, nggak?"

"Iya, gue ikut."






































-Bonus Felix minta maaf sama Jaemin.

"Eh, Min, gue minta maaf ya perkara kemarin

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

"Eh, Min, gue minta maaf ya perkara kemarin."-Felix

"Heem."-Jaemin.

"Ck, jangan gitu doang dong responnya."-Felix.

"Ya terus gimana??"-Jaemin.

"Iya Felix, gitu kek."-Felix.

"Anjir, geli banget gue dengernya, Lix."-Jaemin /langsung pergi meninggalkan Felix.







Author Note's

Annyeong yeorobunn. Jeongmal mianhae gue baru lanjutin sekarang. Jadi kemaren" itu gue merasa pengen mengistirahatkan pikiran dulu. Eh, tapi ternyata kebablasan sampe dua minggu lebih :')

Sekali lagi hampura pisan sepurane mianhae🙏

*

bonus Jaemin yang semakin hari semakin tampan <3


Semoga kalian menikmati part ini yaw.

Jangan lupa vomment-nya~♡

End Part | JaeminNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ