Tak lama kemudian, mobil ambulance datang ke lokasi kejadian. Para saksi mata memberikan laporan atas kejadian yang mereka lihat kepada sejumlah polisi yang juga datang ke lokasi.
Petugas dan dokter yang keluar dari mobil ambulance membagi dua tim mereka. Satu tim akan membantu korban yang berada di dalam mobil putih, sedangkan tim lainnya bersama beberapa petugas polisi juga pemadam kebakaran membantu untuk mencari korban yang mobilnya terjatuh ke Jurang.
Tanpa pikir panjang, So Hyun memberanikan dirinya untuk turun ke bawah jurang bersama beberapa petugas kedokteran juga polisi tersebut.
Mereka jalan menuruni jurang itu dengan hati-hati. Jalanan yang licin dikarenakan terbuat dari lapisan tanah merah menjadi salah satu alasan penting bagi mereka untuk berjalan sangat pelan juga hati-hati.
Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mereka semua dapat sampai di bawah, mereka pun langsung mendekati mobil yang kedaannya sudah hancur itu. Walau mobil itu tidak terbalik seperti satu mobil di atas, tapi mobil ini berada dalam keadaan miring ke samping. Hal itu membuat polisi dan petugas kedokteran yang berada di situ kesulitan untuk melihat keadaan korban.
So Hyun yang berada di situ juga tidak tinggal diam. Dirinya mencoba melihat dari dekat korban dalam mobil itu. Semakin banyak warga yang berdatangan untuk membantu penyelamatan korban ataupun yang sekadar ingin melihat korbannya membuat So Hyun lagi-lagi terhalang.
So Hyun yang kesal karena lagi-lagi ia tak dapat melihat wajah korban di dalam mobil pun mundur dan memilih untuk menunggu petugas kedokteran dan kepolisian itu mengeluarkan korban dari dalam mobil itu. Dia memilih duduk di pinggir dan menunggu proses penyelamatang korban.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya korban berhasil dikeluarkan dari dalam mobil dengan keadaan yang masih utuh, walaupun sudah sangat parah.
So Hyun segera bangkit dari duduknya dan menghampiri korban yang sedang dibawa menggunakan tandu oleh beberapa orang polisi itu.
Namun sayangnya, berhubung wajah dan seluruh badan korban itu sudah hancur; walau masih belum terpisah-pisah dan sudah dapat dipastikan oleh sejumlah dokter yang juga ada di lokasi bahwa nyawa korban sudah tidak bisa diselamatkan, jadi seluruh tubuh korban tersebut telah terbungkus rapih oleh plastik berwarna kuning lengkap dengan resleting yang sudah tertutup rapih dari kaki sampai ke atas kepala korban.
'Ya Tuhan! Apakah dia sudah meninggal? Parah sekali keadaannya. Hhh, semoga Kau menempatkannya di tempat yang paling indah di sisi-Mu. Aamiin.' Doa So Hyun sambil berjalan bersama-sama dengan tandu beserta korban tak bernyawa yang polisi bawa untuk kembali ke atas.
Setelah korban sampai di atas, pihak kepolisian menyerahkan korban kepada pihak kedokteran yang ada di situ untuk pemeriksaan lebih lanjut tentang biodata korban. Para dokter pun membawa korban ke rumah sakitnya.
So Hyun mengikuti korban bersama dengan para dokter yang mengantarnya sampai ke rumah sakit. Sesampainya mereka di Rumah sakit, korban segera di bawa ke tempat autopsi untuk pemeriksaan biodata korban.
So Hyun sudah mengetahui bahwa korban yang berada di dalam ruang autopsi itu telah meninggal, jadi ia berkeliling mencari satu korban lain yang juga korban dalam kecelakaan hebat itu.
Dirinya menghentikan langkahnya di depan sebuah ruangan besar di hadapannya. Entah, dirinya merasa bahwa ada hal yang membuatnya ingin memasuki ruangan itu. Akhirnya ia masuk perlahan ke dalam Ruangan itu.
Benar dugaan So Hyun,
ternyata itu adalah Ruangan dimana satu korban lain sedang dipertaruhkan nyawanya oleh para dokter yang sedang menanganinya sekarang.
YOU ARE READING
Nose bleeding •|• 도경수
Fanfiction❝Why does your nose always bleed when you see me? When will it end? I really want you to look at me closely. ❞ © dksoon
F o u r
Start from the beginning
