So Hyun mengadahkan kepalanya yang sebelumnya ia tenggelamkan di antara kedua lipatan tangannya di atas meja. "Maaf, aku sedang tidak nafsu pergi ke kantin hari ini. Apa kau tidak apa-apa jika pergi ke kantin sendirian hari ini?" Tanya So Hyun ragu.

"Oh tidak apa-apa So Hyun. Tapi, tumben kau tidak nafsu makan di kantin hari ini, apa kau sedang sakit?" Sae Ron menaruh salah satu punggung tangannya di kening So Hyun. "Tapi, kurasa tubuhmu tidak demam." Lanjutnya.

So Hyun terkekeh pelan. "Memang aku tidak demam Sae Ron-a. Lagipula siapa juga yang bilang kalau aku demam." Senyum So Hyun.

"Oh begitu," Sae Ron menurunkan tangannya dari kening So Hyun. "Yasudah, aku ke kantin sekarang ya. Jaehyun oppa-ku sudah menunggu." Lanjutnya dengan sedikit berbisik saat menyebut nama kekasihnya itu.

"Sipp. Selamat berkencan!" Jawab So Hyun sambil mengacungkan satu jempolnya ke arah Sae Ron. Setelah Sae Ron mengangguk lalu tersenyum kepada So Hyun, ia pun keluar dari kelas.

"Hhh," Gumam So Hyun. Ia kembali menenggelamkan wajahnya di balik kedua lipatan tangannya di atas meja.

Entah kenapa, ia merasa sangat lelah hari ini. So Hyun mulai menutup matanya, sampai tak terasa ia terlelap dan terbawa ke dalam alam mimpi.

So Hyun terbangun di tengah jalan raya.

Dia tahu jalan ini, ini adalah jalanan di daerah Anyang. Dia pernah pergi bersama dengan keluarga Dyo ke rumah neneknya Dyo di daerah itu dulu.

Tapi kenapa ia tiba-tiba berada di sini?

So Hyun terdiam sesaat untuk mencerna yang sedang terjadi. Jalanan ramai-lancar seperti biasanya. Sampai, terlihat dua mobil dari arah berlawanan sedang berlaju kencang. Dan tiba-tiba,

Boom! Kedua mobil itu bertabrakan.

So Hyun membulatkan kedua matanya sebelum akhirnya mulai menutup matanya menggunakan tangannya karena tak kuat melihat kecelakaan yang fatal itu.

Banyak orang-orang langsung berdatangan dan berkumpul di sekitar mobil. Tak lama, So Hyun pun membuka matanya dan berlari ke arah sekumpulan orang-orang itu.

Keadaan mobil itu sangat parah. Mobil putih itu berada dalam keadaan terbalik Orang-orang berupaya menolong korban yang terkulai lemas di dalam mobil itu. Beberapa orang memanggil mobil ambulance untuk menyelamatkan nyawa korban di dalam mobil itu.

So Hyun mencoba masuk ke dalam kerumunan di hadapannya untuk melihat siapa korban kecelakaan itu.

Namun apa daya, So Hyun terhimpit orang-orang dalam kerumunan itu. Dan pada akhirnya, ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah korban itu. Tapi, satu hal pasti yang ia ketahui, korbannya hanya seorang, dan dia adalah seorang namja.

So Hyun mundur beberapa langkah dari kerumunan itu. Dia merasa ada yang aneh. Ia mengeryitkan dahi dan berfikir.

'Tadi, ada sebuah kecelakaan yang terjadi antara dua mobil dari arah yang berlawanan.' Batinnya. Ia menutup matanya untuk mengingat kembali kronologi kecelakaan yang terjadi. Dan, 'Lantas, sekarang hanya ada satu mobil di sini. Lalu, kemana satu mobilnya lagi?!' So Hyun membuka matanya dengan wajah terkejut. Bak baru saja mengingat sesuatu, ia mengedarkan pandangannya ke sekitar. Benar saja, ada beberapa gerombolan lagi di seberang ujung dekat jurang.
So Hyun segera berlari ke arah kerumunan di ujung jurang itu.

Semua orang yang berada di situ melongokan kepala mereka dengan hati-hati ke arah bawah. Karena penasaran walau takut, So Hyun pun ikut melongokan kepalanya ke bawah.

'Astaga!' Pekiknya kaget.

'Ternyata mobil satunya lagi terjatuh ke bawah. Ya tuhan, bagaimana itu bisa terjadi? Mengapa aku tidak melihat kronologi kecelakaan tadi dengan utuh?' Ia merutuki dirinya yang ia baru sadari menutup matanya saat kecelakaan terjadi tadi, sehingga ia tidak melihat bahwa salah satu mobil terjatuh ke bawah Jurang yang cukup dalam.

Nose bleeding •|• 도경수Where stories live. Discover now