Maze : 19th.

7.3K 1.2K 428
                                    

Hai.

Ada yang menunggu? Kaget gak aku update bukan minggu depan?

Satu part lagi ya:)

***
Mereka terus berjalan kemana-mana sampai harus menemukan Doyoon, intinya tuh orang harus ketemu.

Soalnya gak seru kalau anaknya gak lihat bapaknya mati di tangan Soobin.

Yeonjun terus menghentikan ucapan Soobin yang dari tadi bilang mati mati itu, wah pacarnya kenapa coba.

Harus diajak ke psikiater beneran, untung saja Soobin tidak tersinggung sama sekali dengan ucapannya.

"Kayaknya kalau kita berlarian disini gak jadi masalah lagi ya?" tanya Kai saat melihat semua jebakan yang ada disini semuanya sudah terpakai itu.

Ya jebakannya sudah terpakai semua, mungkin semuanya sudah kena jebakan sialan ini, lagipula maklum mereka gak akan tau jika pertama kali masuk kesini sudah ada jebakan.

Lagipula mereka yakin jika ini adalah jalan awal untuk masuk ke hutan ini, yakin sekali, apalagi setelah melihat mayat Aera tadi.

"Ya, jebakannya sudah memakan korban semua, termasuk itu," ucap Yeonjun sambil menyuruh Soobin untuk memotongkan tali tipis yang bisa memotong tubuh orang itu.

Yeonjun untung saja melihat tali itu tadi.

Soobin segera memotong tali tersebut dengan samurainya, lagipula hal kecil itu sekarang, dulu memang dirinya takut dengan tali sialan itu.

"Tapi tetap hati-hati saja, bisa saja masih ada jebakan disini," ucap Yeonjun sambil mengambil sebuah tangan yang terpotong disana membuat mereka ngeri sendiri.

Nih kakak kelasnya kenapa coba?

"Pakai ini kak, kali aja ada virus di tangan tuh orang," ucap Soobin sambil memberikan sebuah kantong plastik yang ada di tasnya itu, dia sebenarnya gak sengaja membawa itu, kali aja berguna untuk membuang sampah untuk makanannya itu.

Ternyata mereka bukan berkemah biasa dong, berkemah bunuh-bunuhan lebih jelasnya.

Yeonjun segera mengambil kantong tersebut untuk menutupi tangannya lalu mengangkat tangan tersebut lalu mengangkatnya dan menunjukkan ke Chenle dan Taehyun yang ada di dekat sebelahnya itu.

Taehyun langsung memeluk lengan Soobin yang ada di dekatnya itu berbeda dengan Chenle yang cuma bisa diam, dia malah memperhatikan darah beku yang ada ditangan itu.

"Kukira setelah membunuh orang kamu gak jadi penakut lagi, ternyata masih takut ya," ucap Soobin membuat Taehyun mendengus lalu ikut memperhatikan Yeonjun yang melempar tangan tersebut ke sebuah gundukan rumput yang ada diujung pohon itu.

Dan tangan tersebut langsung terpotong kecil-kecil ketika masuk ke dalam gundukan rumput itu.

"Ada jebakan ternyata, untuk saja aku tes duluan," ucap Yeonjun sambil melepaskan kantong tersebut dari tangannya.

Mereka lanjut berjalan, tambah senang ketika tau ini beneran rute untuk jalan ke awal masuk hutan ini.

Bentar lagi selamat, namun Soobin masih gondok, dia masih harus menemukan mantannya itu mau gimanapun, kalau keluar dari sini tanpa membawa tuh orang rasanya percuma sekali.

"Kukira bakalan ada sebuah pintu yang terbuka gitu ketika sudah lolos, ternyata kita masih harus berjalan ke pintu awal ya," ucap Beomgyu dengan sedikit konyol.

"Terus buat apa disuruh selamat 10 orang coba?" tanya Jisung saat sadar dengan pesan yang muncul di hp milik ketua kelompok itu.

"Itu cuma ancaman aja, kamukan tau jika sekolah kita itu mau membuang muridnya, maka dari itu dia membuat rencana sialan itu dan muridnya pasti akan saling membunuh, maka muridnya juga bakalan berkurang kerena harus saling membunuh," jelas Yeonjun membuat Jisung mengerti dan yang lainnya juga mengerti.

Maze -yeonbin✔Where stories live. Discover now