Maze : 5th.

7.7K 1.2K 202
                                    

Mereka terus berjalan dengan hati-hati walaupun di dalam hati mereka, mereka itu sudah muak sekali dengan hutan ini, bagaimana tidak mereka seperti bermain di labirin, selalu bertemu dengan pohon yang bentuknya sama.

Entah ini mereka cuma sedang berputar-putar atau sudah jalan, mereka gak tau.

Mana ada banyak sekali yang mengincar si Soobin yang cuma bisa diam sambil di pegangin oleh Yeonjun di belakangnya.

Air minum mereka juga sudah banyak dipakai, mau minum apalagi mereka disini, hujan saja tidak, walaupun hujan juga mereka ragu mau menadah air itu atau tidak.

Ya bayangkan saja, bagaimana kalau kamu minum airnya yang sebelumnya jatuh dulu ke pohon dan disana ada banyak yang digantung? Pasti mana mah minumlah.

Tapi buat ditadah untuk cuci yang lain ya gapapa, masalahnya ini gak hujan sama sekali.

"Handphonemu masih hidup?" tanya Yeonjun membuat Soobin mengangguk, dia kebetulan sekali membawa power bank dan ya isinya full tapi untuk apa? Mereka gak bisa menelpon siapa-siapa disini.

"Kenapa?" tanya Soobin sambil menatap kearah pacarnya itu sebentar lalu menoleh kearah kanan lagi.

"Bisa saja senternya nanti mati, bisa menggunakan hp walaupun gak terlalu terang sih," jawab Yeonjun membuat Soobin mengangguk lalu berjalan sambil menoleh-noleh kearah kanannya yang gelap itu, karena memang sudah mau malam.

"Bisa berhenti sebentar, aku lelah, lagian aku juga lapar."

Mereka semua menoleh kearah orang yang mengeluh itu, ya wajar saja sih kalau lapar mereka emang belum makan karena ya emang gak nafsu, lagian siapa yang mau makan ditempat yang ada banyak sekali mayat tergantung itu.

Belum aja makan, mereka sudah mual duluan.

"Kamu lapar? Aku ada makanan, soalnya di tasku isinya makanan semua," tawar Chenle membuat Beomgyu yang mengeluh itu menoleh langsung, siapa yang gak mau ditawarin makanan.

"Nanti aja, jalan bentar lagi, lalu kita sembunyi di pohon besar itu, bisa istirahat juga, mungkin?" suruh Yeonjun agar mereka tetap berjalan, Beomgyu akhirnya mencoba menahan sakit di perutnya itu karena lapar demi berjalan kearah pohon besar itu.

Pokoknya jangan ada yang aneh-aneh di pohon itu, mereka lelah kalau harus melihat adegan pembunuhan setiap hari disini, apalagi Yeonjun dan Soobin yang membunuh, mereka takut.

Padahal Yeonjun dan Soobin mana mungkin membunuh mereka kalau gak ada sebab.

"Lihat dulu, bisa saja ada pisau yang ditancapkan disana atau sesuatu yang lain di atas ranting pohon, kita gak tau kan?" ucap Yeonjun saat mereka sampai di pohon besar itu dan disana gelap sekali, karena memang cuma ada pohon-pohon di sekitar mereka.

Mereka menatap kearah bawah dan atas mereka, setelah tau keadaan aman mereka segera duduk.

Chenle membuka tasnya dan memberikan beberapa roti yang ada di tasnya itu, maklum dia kesini bukannya siap-siap untuk apaan, tapi beli makanan, karena dia tau pasti hal seperti ini akan terjadi.

"Kakak kayaknya tau ya dengan tulisan kecil di poster acara ini," ucap Chenle membuat Soobin mengangguk, dia tau sih, walaupun sadarnya pas mereka sudah kejebak disini.

"Kamu sudah tau dari sebelum masuk?"

Chenle menggelengkan kepalanya, dia juga baru sadar saat dia sedang sendirian di hutan ini, gara-gara pacar dan anak teamnya entah lari kemana meninggalkan dia sendirian seperti orang bodoh dengan tas ransel besar di bahunya itu.

"Tapi asal kakak mau tau aja ya, sebenarnya anak teamku pada ngicar kakak lho, untuk dibunuh," cerita Chenle membuat Soobin cuma bisa tersenyum lalu merasakan kepalanya sedang diusap sama pacarnya itu.

Maze -yeonbin✔Where stories live. Discover now