"Saya, Bu" ucap Lisa sambil mengangkat tangannya.
Guru nya itu pun hanya menggelengkan kepala pelan lalu menunjuk keluar kelas, "berdiri hormat kepada bendera merah putih. Sekarang."
"Siap, Bu"
Nada tegas Bu Hyoyeon pun membuat Lisa segera bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kelas.
"Gue curiga Kak Sehun nyantet gue nih" gumam Lisa sembari berjalan.
KRIING
"Gimana berjemurnya, Bu? Panas? Gerah?" Tanya Jennie sambil terkekeh.
Lisa memutar bola matanya, "iya lah, pake banget!" Seru nya.
"Aduuh, maaf banget ya, Lis" ucap Seulgi pelan yang berjalan disebelah Lisa.
"Gak apa - apa, Gi. Gue tahu kok lo orangnya pelupa" kekeh Lisa.
Seulgi juga membalasnya dengan kekehan, "anjir lo, Lis"
Namun, seketika Lisa merasa ada yang aneh. Saat cewek itu ingin mengambil uang yang ia yakini berada disakunya, ternyata saku tersebut tak berisi apa - apa.
"Lah?!" Panik Lisa.
"Kenapa, Lis?" Tanya Wendy yang keheranan.
"Masa gue gak bawa uang jajan sih?!" Seru Lisa.
"Ada didompet lo kali, coba ke Kelas lagi" saran Rosé yang dijawab gelengan oleh Lisa.
"Udah, gak usah. Soalnya gue gak bawa dompet hari ini, yuk ke Kantin aja" ajak Lisa lagi sambil kembali berjalan.
"Seriusan, Lis? Gue traktir dah" tutur Jennie yang sedang berbaik hati hari ini.
Lisa pun menyengir, "es teh aja ya?"
Sontak Jennie segera menatap Lisa tajam, "kenyang kaga, kembung iya!" Seru nya.
"Ya udah deh, terserah lo aja yang penting ditraktir" ujar Lisa.
"Oke, kalau gitu sekarang giliran Jennie, Lisa , sama.." jeda Irene karena ingin memilih satu temannya lagi.
"Gue aja, Rene." Tawar Yeri membuat Irene langsung mengangguk.
"Ya udah, kita ditempat yang biasa oke?" Tanya Irene yang diangguki Lisa,
"Oke, Nyai!" Seru cewek tersebut membuat Irene mengggeleng pelan.
Sekencang apapun Irene yang berteriak karena tidak suka dipanggil 'Nyai' , teman - temannya akan tetap memanggilnya seperti itu.
Baru saja beberapa detik dilalui, baru saja mereka berpencar.
Ketika Lisa melangkah dengan girangnya, tiba - tiba saja kaki jenjang seseorang membuatnya terjatuh.
Bruk
"Aduh!" Ringis Lisa.
Disaat Lisa menatap orang yang menyelengkatnya tadi, cewek itu kenal. Sangat kenal.
Itu Nanda, saingan terberatnya.
Nanda pun tersenyum miring sebelum bangkit dari duduknya dan menumpahkan jus jambu tepat diatas kepala Lisa.
"Ups!"
Seru Nanda lalu menaruh kembali gelas berisi jus jambu tersebut lalu membungkukkan badannya agar dapat menyentuh dagu Lisa.
"Lo jangan belagu ya, Adek Kelas." Ucapnya.
"Sok - sok an deket sama Taeyong" ucap Nanda mengejek sambil menegakan badannya kembali.
YOU ARE READING
ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔
FanfictionPutri Lalisa Anastasia, biasa dipanggil Lisa atau bisa juga Lili. cerewet, selalu semangat, baik, ramah dan semua energi positif ada didalam dirinya. Tapi, tolong kecualikan sifat gila nya. Lisa mempunyai delapan sahabat yang selalu setia berada dis...
《Bad day》
Start from the beginning
![ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔](https://img.wattpad.com/cover/220892877-64-k604932.jpg)