03

24 6 16
                                    

"If you think that my life is perfect just because I'm rich and famous, then you have no idea what perfection is."

Arjuna Gasendra N

***

Sudah seminggu sejak Chandra dan Juna saling mengenal

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Sudah seminggu sejak Chandra dan Juna saling mengenal. Dan mereka sudah sangat akrab. Terkadang mereka juga makan siang bersama dengan dua teman mereka yang lain, Elvan dan Remy. Dan dari antara mereka berempat Chandra yang paling jarang kelihatan. Biasanya ia juga menemani Dara makan siang saat Dara memintanya. Maklum, Dara tidak memiliki teman selain Chandra. Selain itu, Chandra juga merupakan salah satu anak yang berprestasi. Dari kelas 10 ia sudah sering mengikuti berbagai macam olimpiade di bidang IPS, entah itu ekonomi, geografi, maupun sosiologi.

Chandra juga merupakan juara 1 umum IPS angkatannya. Tidak seperti Dara, Chandra adalah anak yang humble dan mudah bergaul. Chandra bisa dengan mudah menghidupkan suasana. Oleh karena hal ini pula Chandra sangat dikenal seantero sekolah. Belum lagi jika ia memenangkan olimpiade, namanya akan disebut saat upacara rutin di hari senin, dan wajahnya akan terpampang besar-besar di baliho depan sekolah.

Tapi untuk sekarang, mengingat Chandra sudah kelas 12 dan sedikit lagi akan mengikuti berbagai macam ujian kelulusan, pihak sekolah memutuskan untuk tidak lagi mengikut sertakan Chandra dalam olimpiade apapun. Meskipun begitu, guru-guru masih meminta Chandra untuk menjadi pembimbing adik-adik kelasnya yang akan mengikuti olimpiade.

Seperti sekarang ini, Chandra masih tinggal di sekolahnya, tepatnya di ruangan khusus untuk murid-murid yang akan mengikuti bimbingan sebelum mengikuti olimpiade. Chandra baru saja selesai memberikan penjelasan singkat kepada adik-adik kelasnya tentang materi sosiologi, saat ia melihat seseorang yang ia kenali mengintip dari balik jendela ruangan itu. Ia kemudian meminta adik-adik kelasnya itu untuk mengerjakan soal-soal yang sudah dia print sebelumnya.

Chandra kemudian berjalan keluar kelas. Senyumnya merekah tatkala ia melihat sosok yang dikenalinya juga tersenyum lebar ketika melihat dirinya. Siapa lagi kalau bukan Dara.
Dara mengangkat handbag kecilnya yang berisi kotak bekal, kemudian menyerahkan tas itu kepada Chandra.

Chandra menerima tas itu kemudian mengintip sedikit ke dalamnya. "Apaan, nih, Dar?" tanyanya.

"Brownies." jawab Dara sambil tetap tersenyum lebar. Matanya sedikit menyipit, dan ada sedikit kerutan muncul di sekitar matanya. Menandakan bahwa ia sedang merasa sangat bahagia. "Tadi gue sama Mbak Dini habis masak bareng sekalian bikin kue. Terus gue inget kalo lo masih di sekolah. Pasti capek, kan, apalagi udah sore banget lho ini. Kalo lo laper bisa ganjel pake itu dulu." lanjut Dara.

Chandra tersenyum lebar sambil mencubit gemas pipi Dara. "Thanks, yak. Temenku yang manis. Tau aja kalo temennya lagi laper." Chandra nyengir lebar setelahnya.

Dara memukul pelan lengan Chandra sambil mengelus pipinya yang baru saja dicubit Chandra tadi. Kemudian mereka tertawa bersama.

"Eh iya, Chan. Bentar malem lo sibuk gak?" tanya Dara.

AdolescenceМесто, где живут истории. Откройте их для себя