▪▪▪▪
Dua hari sebelum penemuan mayat Zeigas dan Naomi ....
Gadis berwajah oval dengan rambut blonde sebahu itu memasuki Samhev's club. Dress yang ia kenakan lumayan minim, hingga hampir semua tatapan tertuju padanya.
Ia terus berjalan menuju ruang tersembunyi di dalam Samhev's club tanpa memperdulikan tatapan dari pria-pria mesum itu.
Cahaya lampu yang redup mulai menyapa dari setiap sudut koridor, sampai ia menghentikan langkah tepat di depan seorang pria berbadan besar dan tinggi.
Pria itu mengangkat wajahnya setelah menghisap habis serbuk putih (Nark*ba) di atas meja kaca, ia kemudian menatap Naomi lekat. "Kau sudah melayani tamuku dengan baik 'kan?" tanyanya.
Naomi tersenyum dan lantas melempar uang di tangannya ke udara, uang tersebut jatuh bagaikan hujan. "Aku tidak akan menjual tubuhku dengan harga semurah itu," ketusnya.
Samuel bangkit dan lantas menghampirinya. Ya, namanya Samuel, seorang mafia sekaligus pemilik Samhav's club.
Plak!
Satu tamparan berhasil membuat wajah Naomi teralih ke kiri. Dari sudut bibirnya keluar cairan merah. Sontak ia menatap Samuel penuh kebencian.
"Berani sekali kau tersenyu ...."
Plak!
Lagi-lagi terdengar suara tamparan. Namun, kali ini bukan Naomi penerimanya.
"Aku menamparmu karena kau juga berani menamparku. Impas," ujar Naomi tanpa rasa takut.
Samuel mengusap pipinya lalu menoleh cepat ke arah Naomi, wajahnya tampak sangat kesal.
Sementara seseorang di balik dinding sedang memerhati dengan tangan yang terlipat ke dada. Entah sejak kapan, yang pasti ia sudah menyingkirkan para pengawal di luar ruangan sebelum masuk. "Sepertinya ini akan menjadi tontonan yang menarik."
"Apa katamu? Dasar jal*ng sialan!" Samuel menarik rambut Naomi ke belakang, membuat wajahnya sedikit terangkat. Gadis itu mencoba melawan. Namun, sia-sia, Samuel bukanlah tandingannya.
Plak!
"Kau tahu, aku paling tidak suka disentuh."
Plak!
"Mengapa kau terlalu usil, hah?"
Tamparan bertubi-tubi diberikan kepada Naomi hingga wajahnya berlumur darah. Setelah itu Samuel melepas tangannya, membuat Naomi tersungkur ke lantai. Tak puas dengan itu, Samuel kembali menghajarnya. Ia menendang bahkan menginjak dada wanita itu dengan kuat.
"Sepertinya aku harus lebih sering berkunjung ke pusat kebugaran. Akhir-akhir ini aku cepat sekali lelah," ujarnya sembari berjongkok tepat di depan wanita tak berdaya itu, ia menyingkap rambut yang menutupi sebagian wajah Naomi. "Sudah kukatakan jangan main-main denganku."
Naomi tersenyum sinis. "J-jujur saja kau terlihat menyedihkan," gumamnya susah payah. "D-dasar bajingan menyedihkan. Aku kasihan padamu."
Seketika wajah Samuel merah padam. "Apa katamu? Menyedihkan?" Samuel kembali menghajar Naomi, hingga gadis itu hampir tak sadarkan diri.
ВЫ ЧИТАЕТЕ
The Investigation: Playing With Blood (Random)
Детектив / ТриллерBercerita tentang unit detektif yang berusaha memecahkan teka-teki dari pria misterius sekaligus menangkap pembunuh berantai yang sangat terobsesi dengan tim Investigasi. Sebenarnya kasus itu sudah sejak lama ditutup, tapi kini dibuka setelah si pem...
