Karena apa? Ponsel itu sudah beralih pada Taeyong sendiri. Hal itu mampu membuat mereka semua terdiam.

Bahkan Lisa jadi deg - deg an sendiri.

"Suka - suka dia dong mau berangkat sama siapa aja"

"Kalau lo pada mau tahu, kita kehujanan tadi dan Lisa masih kurang pinter buat nutupin badannya sendiri sama jaket yang gue kasih, baju kita basah." Jelas Taeyong.

Ya, walau Lisa tahu dirinya masih dijelek - jelekan oleh Taeyong. Tapi, jika keadaannya lagi seperti ini, apa Lisa bisa melawan?


"Lo pada emang gak kasihan sama dia yang nanti dihukum walau bajunya masih basah begitu?"

"Mendingan kabur."


"Bolos sehari gak bikin lo goblok seumur hidup." Ucap Taeyong lalu menutup telepon tersebut.





"Mampus" gumam Lisa.

Tidak, Lisa tidak mengatakan hal tersebut untuk teman - temannya. Tapi yang Lisa permasalahkan sekarang adalah bagaimana Lisa bisa bercengkrama dengan Taeyong jika wajah cowok tersebut saja sudah sangat tidak bersahabat.

"Kak,"

"Kesel ya? Maaf ya," ucap Lisa selanjutnya.

Namun, Taeyong hanya mengalihkan pandangannya lalu terkekeh.

"Gue selalu dicap buruk sama orang lain," ucap Taeyong tiba - tiba membuat badan Lisa menegang.

"Iya 'kan?" Tanya Taeyong.


Namun, Lisa hanya diam. Tidak mau menjawab. Well, lebih tepatnya tidak berani untuk menjawab sama sekali.

Lisa bisa melihat Taeyong menggeleng - geleng sebentar lalu berbalik badan dan segera mendudukan diri tepat dipinggir Gedung yang tak ada pembatas apapun disana.

"Sini. Tenang, bakal gue jaga kok" ucap Taeyong sambil menepuk tempat sebelahnya.

Lisa pun berjalan pelan - pelan kesana, sedangkan Taeyong sekarang melihat ke pemandangan sekitarnya.

Jika dilihat - lihat, tidak ada yang buruk dengan pemandangan diatas Gedung tua ini. Tempat yang Taeyong pilih ini sangat tepat.

Ketika Lisa sudah duduk disebelah Taeyong, cowok itu malah menundukkan kepala.

"Kenapa, Kak?"

"Enggak. Gak apa - apa"

"Halah, kayak cewek aja bilang gak apa - apa" tutur Lisa membuat Taeyong terkekeh.

"Oh ya, Lisa masih belum tahu Mural itu apa lho, Kak" lanjut Lisa,

Taeyong pun menatap Lisa, "nanti gue ajak deh ke tempatnya"

"Tempatnya?" Tanya Lisa,

"Iya, tapi nanti."

Lisa pun memanyunkan bibirnya, "kenapa nanti? Gak sekarang aja?"

ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔Where stories live. Discover now