hari minggu bersama minggu

10.1K 1.3K 97
                                    

Minggu nggak habis pikir, ngide Jeffrey saat bilang ingin membuka sebuah usaha café kecil-kecilan ternyata serius.

Empat sejoli itu sekarang sedang makan siang di kantin fakultas sastra, yang kata Bram 'sotonya' enak. Entah alasan agar bisa lihat cewek-cewek cantik atau bagaimana, padahal menurut yang lain sotonya biasa aja.

"Nanti gue cari ruko yang ngga begitu jauh dari sini, ngga begitu mahal juga" Ucap Jef kepada teman-temannya.

"Trus propertinya gimana? Lu kira ngga ribet ngurusnya? Belum masalah izin usaha tetek bengek" Jawab Jeremy.

"Tau, aneh-aneh aja lo jep" Ucap Bram.

"Gue pengen kita punya tempat ngumpul khusus buat kita berempat" Jawab Jef.

"Masalah perizinan biar kenalan gue yang urus" Lanjutnya.

"Butuh modal berapa kira-kira?" Tanya Jeremy.

"30an lah, itu juga masih kurang"

Minggu keselek soto. "Tolol. Duit dari mana gue anjing??!!"

Jeffrey terdiam. Benar juga, mungkin menurut mereka uang segitu nominal yang tidak begitu besar. Tapi beda dengan Minggu.

"Sorry Jep kali ini gue skip, lu bertiga aja" Ucap Minggu.

Jef membuang nafas, ia tau ia sedikit egois karna keinginan sepihaknya.

"Gini deh"

Semua menatap Bram.

"Daripada sok-sokan buka café yang kita belom tau resikonya, mending ngontrak aja" Ucap Bram memberi saran.

"Tujuannya biar bisa punya tempat ngumpul doang kan?" Tanya Bram.

Jef ngangguk "Gue juga udah kepikiran gitu, tapi sayang duitnya, kalo ada usaha kan bisa ngehasilin duit lagi"

"Ya kalo lagi kosong, sewain aja sama kawan yang pengen ewew"

Walaupun goblok, tapi sebenarnya idenya bagus.

Minggu hanya bisa menyebut nama tuhannya atas segala perkataan satu temannya itu.



•••




Minggu pagi adalah jadwal Minggu untuk jogging di komplek rumahnya. Ini menjadi rutinitasnya setiap hari minggu, kalau ia ngga bangun kesiangan.

Minggu memang sangat menyukai kegiatan fisik, ia menyukai olahraga, alasannya selain membuat tubuh sehat, kegiatan fisik juga menyenangkan dan bisa menghilangkan stres baginya.

Berlari di pagi hari, menikmati udara yang masih segar, menyapa tetangga-tetangganya, kadang membantu tetangganya yang mengadakan gotong royong membersihkan selokan.

Jangan heran, walaupun di tengah kerasnya dan individualis kota metropolitan, kegiatan seperti itu masih ada, percaya deh.

"Mas Minggu, lari pagi mas?" Minggu menghentikan larinya, mundur berapa langkah mencari orang yang menyapanya.

Ternyata pak Kadir. Penjaga rumah salah satu tetangganya.

"Eh, pak Kadir toh, iya nih pak" Minggu tersenyum dan menyapa bapak itu.

"Lagi ngapain pak?" Minggu melihat pak Kadir sedang sibuk dengan motor tuanya.

"Lagi ganti oli mas, bapak lupa sudah hampir setahun nggak di ganti, pantesan dibawanya nggak enak" Bapak itu tertawa khas bapak-bapak.

"Bapak bisa ganti oli sendiri? Ngga di bawa kebengkel?" Tanya Minggu.

"Nggak loh ganti oli mah gampang" Jawab bapak itu masih sibuk dengan motornya.

COWOK TEKNIK - '97Where stories live. Discover now