BROTHERSHIP/ NOT BXB!!
Hanya tentang Han Jisung, dan perjuangan besarnya dalam mempertahankan setiap hembus nafas yang tersisa.
.
.
Angst!
[Sebagian Part sudah dihapus]
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sudah 2 hari tubuh kurus itu terbaring diatas tempat tidur,dengan suhu tubuh yang jauh dari kata normal.Meski masih terasa panas,namun ini sudah lebih baik dibandingkan hari pertama,dimana Jisung terus menggigil dengan keringat yang membanjiri keningnya
Terkadang,pemuda manis itu mengigau dalam pejamnya,menggumamkan apa yang tidak dimengerti Yoona ataupun yang lain
Tidak ada yang mengetahui apa atau bagaimana ini bisa terjadi.Yang mereka ketahui,Jisung sedang memikirkan sesuatu,dan itu yang membuat tubuhnya menjadi drop
Dokter Oh bilang,tubuh Jisung sangat rentan dan sangat mudah lelah.Sebaiknya,hal apapun yang memberatkan fisik ataupun mentalnya,diusahakan agar Jisung tidak mengalami itu
Yoona dan Younghyun tentu saja sedih mendengarnya.Bahkan wanita cantik itu tak sempat makan dan memilih menjaga Jisung semalaman
Chan menatap punggung itu dari belakang,tangan lentiknya terus mengelus tangan bebas Jisung dari infus.Dan Chan dapat melihat kekhawatiran dari gestur tubuhnya
Dia menatap sebuah kertas yang dia pegang,kemudian berbalik,meninggalkan kamar sang adik dan berdiri menghadap balkon.Pandangannya menerawang jauh,pada masa depan yang tak tentu akan sesuai ekspektasinya
Apakah keputusan yang dia ambil adalah yang terbaik?Apakah Jisung akan baik-baik saja saat dia pergi?Apakah semua keluarganya akan sehat-sehat saja?Dan apakah lain yang terus menumpuk dibenaknya
Chan menghela nafas gusar.Ia mengusap wajahnya pelan,kemudian menatap langit gelap,tanpa sinar bintang ataupun bulan.Jika semuanya yang terbaik,maka ia akan berdo'a pada Tuhan,untuk selalu membuat keluarganya bahagia
Changbin tersenyum kecil.Pria berwajah lancip itu menatap tubuh jangkung sang kakak,kemudian menghampirinya
"Masih bingung?" Dia merangkul pundak lebar Chan,meski kakinya harus dijinjit kecil
Melihat itu,Chan tertawa "Udah tahu boncel,masih sok-sokan rangkul gue.Lihat,kaki lo udah gak napak" ledeknya
Changbin lantas merengut kesal.Dia menghentak tangannya dan mencibir.Padahal,niat dia ingin menghibur kakaknya itu,malah diledek
Yang lebih tua tertawa geli,melihat Changbin kesal sudah menjadi bahagia tersendiri untuk Chan.Sekarang,gantian dia yang merangkul Changbin.Merapatkannya hingga terhimpit oleh ketiaknya
"Ish!Bau" tangannya dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Chan,namun apadaya,tenaganya tak cukup kuat
"Bau dari mana?Masih wangi,nih" Chan dengan segaja makin menghimpit kepala Changbin oleh ketiaknya,membuat yang lebih muda berteriak kesal