"Cie... dah berapa lama nih? Sebelum Jaemin atau-"
"Lo juga suka kan sama Jaemin?" Potong Felix cepat, gantian menohok Eunji. Eunji jelas terkejut dengan pertanyaan Felix yang tiba-tiba.
"H-hah?"
"Hah heh hah heh, kayak keong aja. Lo juga suka kan sama Jaemin?" Ulang Felix sambil menekankan setiap kata di akhir kalimatnya.
"Ng-nggak gitu juga, sih. Nyaman aja gue sama dia. Tapi gue herannya kenapa baru sekarang, sedangkan gue udah bareng dia dua tahun lebih."
"Suatu bentuk sayang itu bermula dari rasa nyaman. Ati-ati aja lo."
"Ciah, bisa ngomong bijak juga lo. Padahal dulu gue tahunya lo cowok jutek gitu, keliatan galak."
"Makanya, jangan nilai orang dari covernya."
"Iyadah," Eunji kembali berayun, lalu tersentak seperti teringat sesuatu. "Oh ya, gue baru inget. Pokoknya besok di sekolah lo harus minta maaf sama Jaemin."
Felix menaikkan alisnya. "Ngapain gue minta maaf sama dia?"
"Ya, kan lo udah marah-marah nggak jelas tadi. Sebagai teman harus minta maaf lah biar nggak salah paham lagi."
"Iya dah." Sebenarnya Felix enggan minta maaf, lagian ia tidak merasa bersalah. Tapi entah kenapa dia tidak bisa menolak permintaan cewek itu.
Eunji menganggukan kepalanya, lalu melihat arloji di pergelangan tangan kirinya. Sudah hampir pukul sebelas, dan ia harus pulang. Eunji beranjak dari ayunan yang ia duduki. "Gue balik ya, udah siang."
"Takut dicariin bunda pasti. Galak banget sih nyokap lo," Felix ikut beranjak dari ayunannya.
"Nyokap gue emang gitu sama cowok asing."
"Gue anter ya,"
"Nggak usah. Nyokap gue galak. Nggak kapok lo digalakin sama nyokap gue kemarin?"
"Sampe gerbang komplek aja. Ayo." Felix berjalan mendahului Eunji.
Mau tidak mau, Eunji mengikuti langkah lebar Felix dengan sedikit berlari.
---
Hari Senin ini Eunji sedikit kewalahan, soalnya dia begadang nontonin Haru sama Danoh, dan akhirnya jadi penasaran luar biasa karena baru nonton sampe episode 11.
Sampe di bawah Han Jisung udah siap dengan tas di bahu dan bersiap untuk keluar rumah.
"Kak Jisungg! Tungguin!!"
Jisung menoleh dan berdecak pelan. "Buruan, kakak tunggu," lalu duduk di salah satu kursi di ruang tamu.
Setelah Eunji sarapan dan besiap, mereka berdua berangkat, walaupun agak telat. Untungnya gerbang sekolah masih terbuka lebar dan masih banyak siswa berlalulalang. Sampai di kelas sudah lumayan ramai. Dengan sedikit berlari Eunji pergi ke arah bangkunya di samoing Serim.
Serim menatap Eunji dengan pandangan menyelidik. "Tumben rada telat?"
"Nonton drakor gue. Baru sampe episode sebelas tapi. Sumpah, penasaran banget gue sama lanjutannya."
"Wih, tumben lo nonton senbanyak itu. Biasanya sampe episode sepuluh udah bosen lo. Drama apa emang."
"Gatau, gue juga heran. Itu loh, drama si Haru sama Danoh. Udak nonton lo?"
"Udah lama gue kelarin. Mau gue spoilerin nggak?"
Eunji menggeleng cepat. "Nggak ah, nggak suka spoiler. Nggak seru nanti gue notoninnya."
Serim terkekeh pelan. Sahabatnya ini memang nggak suka dikasih spoiler, nanti nontonnya jadi nggak nge-feel katanya karena udah tahu jalan ceritanya duluan. Tiba-tiba, ia teringat sesuatu. "Ji, entar jalan yuk, kemana kek gitu. Mumpung hari Senin pulangnya cepet."
Eunji mengernyit. Tidak biasanya Serim mengajaknya main begini. "Kenapa emang? Lo mau ninggalin gue ya? Jahat banget sih lo."
"Ck, nggak usah drama lo. Gapapa sih, pengen aja. Udah lama kan, kita nggak hangout bareng. Lo mainnya sama cowok mulu, sih, guenya dilupain."
"Dih, lo-nya juga drama. Iya-iya, entar gue balik sama lo." Serim tersenyum mendengar jawaban Eunji.
Percakapan mereka terhenti karena guru yang mengajar sudah masuk kelas.
To Be Continued
Note :
Annyeong yorobun, gue kembali~
Gausah banyak basa-basi lah ya. Enjoy the reading dan jangan lupa vomment~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
End Part | Jaemin
Fiksi Penggemar"Sekarang kita emang cuma temen, gak tau di masa depan," >start : 160420 >finish : ©parkminee2020
-9-
Mulai dari awal
