Dia adalah gadis tercantik di negerinya. Semua orang iri pada kesempurnaan hidupnya, apalagi saat gadis ini terpilih menjadi Istri dari Raja yang saat ini mempimpin negeri. Rakyat berucap syukur karena ibu dari negaranya adalah gadis dengan penuh ke...
para readers terutama Andiwarrr1410 yang udah ngebet nyuruh cepet update, janlupa baca yaa haha
Happy Reading
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bedak itu dibubuhkan pelan kepermukaan wajahnya, ini mungkin menjadi yang pertama untuk Jisoo merias wajahnya di depan cermin, Biasanya gadis ini hanya menyisir rambut dan membiarkan wajah cantiknya begitu saja tanpa tambahan riasan apapun. Tapi hari ini berbeda, Jisoo ingin tampil lebih cantik di depan lelaki yang menjanjikan kencannya hari ini,
Kim Jisoo kini menyempurnakan riasannya dengan kuas lipstik yang dipulas pada bibir ranumnya, tak lupa Jisoo juga memberikan sedikit perona pipi guna membuat wajahnya terlihat lebih segar dan manis, Apalagi ada sesuatu yang harus ia tutupi, bekas tamparan lelaki itu rupanya masih sedikit menyisakan bekas, jadi perona pipi dan bedak adalah hal yang tepat untuk menutupi bekas tamparan lelaki itu.
"ah cantiknya..."
Kim Jisoo tersenyum saat Lisa menyahut disampingnya. Riasannya sudah selesai, Jisoo kini menutup kotak kosmetiknya, ia menyimpan cermin dalam genggamanya ke atas meja, dan tubuh mungilnya ia tegakkan guna melihat secara keseluruhan penampilannya saat ini.
"apa penampilanku sudah cukup Lisa-yaa?"
"kau sempurna Agasshi" Lisa memberikan dua jempolnya untuk Jisoo karena Nonanya ini benar-benar indah dan luar biasa cantiknya, apalagi hanbok bernuansa merah marun itu menyempurnakan penampilan Jisoo yang tidak ada duanya
Jisoo sendiri terkikik lucu menanggapi Lisa yang begitu atraktif menyahut pertanyaannya tadi, kini ia kembali melihat secara keseluruhan dirinya, memastikan tidak ada aksesoris yang terlupakan, dan setelah dirasa puas dengan penampilannya, Jisoo segera melangkah keluar kamarnya, bergegas menemui lelaki itu yang ia yakini sudah menunggunya di depan gerbang
Pintu gerbang itu dibuka, Jisoo dengan perlahan menuruni beberapa anak tangga yang memang tertata di depan rumahnya, ia sedikit mengedarkan pandangannya, mencari lelaki yang membuat janjinya semalam, tapi sudah dua kali matanya berkeliling, disekitar rumah nya ini tidak ada sosok lelaki itu, hanya ada sebuah kuda yang berdiri di dekat pohon kesemek yang membeku
"apa dia mengingkari janjinya lagi?" Jisoo mendesah pelan, ia kecewa saat dirinya sudah susah payah terlihat lebih cantik, tapi lelaki itu tidak menepati janjinya
