16.Mission

473 49 13
                                    

Seorang gadis dengan surai hitam dan manik ungu kini tengah duduk bersantai bersama dengan temannya, namun tak lama kemudian speaker sekolah berbunyi nyaring.

"Kepada,Athanasius Marcgares Altaraz dan Victoria Angelina. Segera menuju ke ruang kepala sekolah. Sekali lagi,kepada Athanasius Marcgares Altaraz dan Victoria Angelina segera menuju ke ruang kepala sekolah. Terimakasih."

"Loh Vic?kau membuat masalah?"

Victoria menggeleng,ia bangkit dari posisi duduknya lalu berpamitan pada temannya untuk ke ruang kepala sekolah.

Dengan langkah cepat gadis itu menghampiri ruangan kepala sekolah,terengah-engah Victoria memutuskan untuk menetralkan nafasnya. Tidak elite sekali bukan jika ia masuk dengan nafas yang ngos-ngosan?setelah dirasa sudah stabil gadis bersurai hitam itu memutuskan untuk mengetuk pintu.

'Tokk...tokk...tok'

"Silahkan masuk"

Setelah diberi tanda oleh orang yang ada didalam Victoria menekan kenop pintu dengan pelan. Setelahnya ia mengatakan permisi.

"Ah, Victoria Angelina. Silahkan duduk"

Victoria mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, manik ungunya bertubrukan dengan manik biru milik seseorang yang sedang duduk di single sofa . Setelah Victoria duduk kepala sekolah berdehem pelan.

"Jadi, apa kalian tahu tujuanku memanggil kalian?"

Athanasius dan Victoria menggeleng, mereka tak tahu apapun tentang ini. Sebenarnya mereka bertanya-tanya dalam hati apakah mereka pernah melakukan hal buruk?atau bagaimana?entahlah hanya author,kepala sekolah dan Tuhanlah yang tahu.

"Ekhem, jadi tujuanku memanggil kalian adalah, untuk menyelidiki kasus di gurun mestomez . Warga yang tinggal di dekat sana cemas karena meningkatnya monster di gurun mestomez " Ucap kepala sekolah, Victoria membelalakkan matanya kaget sedangkan Athanasius hanya menopang kepalanya dengan tangan kanannya.

"Hmm, mengapa harus kami? Mengapa tidak para profesor yang menyelidikinya. Lagipula mereka lebih ahli dalam bidang ini."Celetuk Athanasius dengan wajah datar, Victoria hanya menganggukan kepalanya setuju. Ia masih baru di dunia ini, dia tak ingin mati muda.

"Para profesor sibuk mencari pecahan batu Moon Stone¹ jadi hanya kalian yang dapat diandalkan." Jeda sesaat "Jika kalian ingin bertanya 'Mengapa tidak siswa lain' aku tak melihat potensi dari mereka."

Victoria nyimak, Athanasius menghela nafas panjang. Ia mengendikan bahunya acuh.

"Baiklah, tapi ada satu syarat."tawar Athanasius.

Kepala sekolah menaikkan satu alisnya. "Apa itu?"

"Kami bebas membawa teman kami, bagaimana?"

Kepala sekolah menimang-nimang tawaran dari Athanasius, lalu sedetik kemudian ia mengangguk tanda setuju.

"Baiklah, misi kalian dimulai besok pagi. Pukul delapan pagi kalian kumpul di sini, tidak ada kata terlambat "

Setelah mengatakan itu baik Victoria baik Athanasius keduanya diperbolehkan untuk kembali ke asrama masing-masing. Tepat setelah pintu ruang kepala sekolah ditutup mereka bertatapan selama 5 detik.

"Mohon kerja samanya, Victoria."

Athanasius Marcgares Altaraz

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Athanasius Marcgares Altaraz

OoO

[A/n] : Akhirnya bisa masuk Wp lagi T_T maapkan daku yang upnya ngaret huhu, hpku rusak nah kemaren-kemaren ga inget pw wp:( eh pas tadi siang aku coba pake pw yang lama bisa dong! Hehehe moga suka sama ceritanya!!!

Moon Stone: Batu yang memiliki sihir tinggi yang mampu membangkitkan orang yang sudah mati dalam jumlah yang tak terhingga.

The Secret (Of) Victoria✔Where stories live. Discover now