"Ya, ngasih tahu doang, Yong, biar lo siap siaga gitu" kekeh Mark.





"Taeyongie!" Seru Nanda sambil memeluk Taeyong dari belakang.

"Nan, apaan sih lo" risih Taeyong.

"Gue gak tahu nih mau pulang sama siapa," ucap Nanda berusaha membuat Taeyong peka.

"Terus?" Tanya Taeyong,

"Gue tunggu lo sampe selesai deh,"

"Kenapa?"

"Ya, biar gue pulang sama lo lah, Yong"

"Ogah, naik ojek depan Sekolah 'kan bisa"

"Enggak mau. Takut gue, Yong."

"Terus apa masalahnya sama gue, Nandaa?"

"Pokoknya gue mau pulang sama lo."

Dan yang bisa Taeyong lakukan sekarang hanyalah menghela napas dan pergi meninggalkan Nanda disana.

"Woi, Yong! Tungguin elah" seru Mark yang berlari disusul Johnny.

Sedangkan Nanda pasti sudah tersenyum penuh kemenangan sekarang,

"Gue pasti bakal dapetin lo, Yong. Pasti." Ucapnya tatkala.





"Tumben latihan Paskib hari ini cuma sebentar doang" ucap Rosé yang berjalan disamping Lisa.

"Bersyukur, Rosé. Biar nanti gue bisa langsung leha - leha di Kasur." balas Lisa.

"Eh, tapi nanti jangan lupa buat nelpon gue loh, Li."

"Ha? Emang kenapa? Ada tugas?" Tanya Lisa bingung.

"PR, Lili ku sayaang, inget ada PR. Soal - soal yang dikasih susah ini masalahnya" ucap Rosè mengingatkan Lisa.

"LAH IYA! Rosè, temenin gue ke Kelas yuk!" Seru Lisa tiba - tiba,

Rosé pun menaikkan satu alisnya, "kenapa, Lis?"

"Itu-"

"OH GUE TAHU, pasti buku tulis lo yang ketinggalan" curiga Rosé membuat Lisa menyengir,

"Tahu aja lo, Rosé hehe"

Mendengar itu, Rosé segera mendengus sebal, "ya udah, ayo"



Selama perjalan mereka menuju Kelas, Rosé selalu berbincang tentang topik yang berbeda - beda. Namun, seketika Lisa jadi tidak mendengar perkataan Rosé saat mereka melewati Lapangan Basket.

"Terus ya-" ucapan Rosé langsung terpotong,

"Bentar, Rosé, bentar" ucap Lisa sambil menarik tangan Rosé.

"Itu Kak Nanda bukan?" Tanya Lisa yang membuat Rosé segera menyipitkan matanya.

"Loh iya tuh, Lis. Wah, kayaknya dia mau deketin Kak Taeyong lagi deh kayak kemarin. Kalah cepet lo" celetuk Rosé.

Lisa pun memanyunkan bibir, "gue lupa anjir kalau masih ada Kak Nanda."

"Sebagai saingan lo? Ya elah, Lis. 'Kan lo tahu dia itu saingan terberat lo, masa bisa lupa sih" ucap Rosè sambil menoyor kepala Lisa.

"Iya, iya maap, Rosie"

"Udah yuk, mending gue ambil buku tulis gue aja baru kesini lagi" ajak Lisa lagi lalu menarik tangan Rosé.

"Eh, eh, bentar, Lis!" Rosé segera memberhentikan langkah Lisa.

"Kenapa?"

"Itu lihat, Kak Taeyong udah selesai tuh."

ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔Where stories live. Discover now