Sujata kaget
"ibu mau kemana? " tanya uttara
"ada apa? Aku ingin melakukan pooja untuk swara dan membagikan manisan pada tetangga "
"hanya pada swara? "
"apa maksudmu? Jangan membuat masalah lagi"
"aku hanya bertanya, ibu selalu mengingat putra ibu dan istrinya tapi melupakan putri ibu yang satunya "
"aku tidak melupakan siapapun "
"kalau begitu, kenapa ibu tidak melakukan pooja juga untukku? "
Sujata terdiam
"tidak hanya swara yang hamil, aku juga hamil. Kenapa ibu hanya ingat pada swara"
"uttara, kami juga akan melakukan pooja untukmu. Bersiaplah nak, kita akan melakukan pooja bersama" sahut annapurna
Uttara tersenyum "terimakasih bibi"
Uttara berjalan ke kamar disusul oleh veer
"uttara apa yang kau lakukan? Kenapa kau mengatakan kalau kau hamil dan kau ingin melakukan pooja"
"sssttt jangan bicara keras"
"veer dengar, mereka tau aku hamil. Tapi mereka tidak melakukan ritual apapun padaku. Dan ketika swara hamil, mereka bersemangat melakukannya. Apa ini adil untukku? Tentu tidak, mereka tidak tau tentang masalah kita. Dan aku harap kau juga tidak membuka mulutmu."
"tapi kau melakukan sebuah kebohongan besar"
"tidakk.. Veer tidak. Aku tidak berbohong. Kita memang akan segera punya anak, walau bukan aku yang mengandung langsung. Tapi aku pastikan anak itu anak kita. Aku sudah memutuskan kita akan meminjam rahim "
"apa, kau yakin "
"tentu, aku sudah yakin"
"tapi siapa yang mau meminjamkan rahimnya untuk kita? "
"aku akan mendapatkan orang itu dalam 2 hari. Tenang saja, kau tidak perlu khawatir. Dan kita tidak berbohong soal anakkan "
"tapi tetap saja uttara, kau yang akan melakukan ritual"
"ssstttt, ragini dulu juga melakukan ritual yang sama. Padahal jelas dia membohongi kita. Sudah aku tidak mau berdebat lagi denganmu. "
Uttara pergi ke kamar mandi untuk bersiap
Keluarga maheswari bersiap melakukan pooja dikuil kecil yang ada dirumah mereka. Uttara dan veer datang
"uttara kemari nak " ucap annapurna
Uttara datang menghampiri dan memuja pada dewa. Sujata dan annapurna mendoakan kebaikan pada uttara dan bayinya. Uttara tersenyum bahagia
"parineeta bagikan ini pada tetangga dekat saja " ucap sujata
"uttara, kau belum mengatakan pada kami. Berapa usia kandunganmu? " tanya annapurna
Uttara terdiam dan menatap veer
"2 minggu bibi. Uttara baru hamil dua minggu" jelas veer
"ohh baiklah, aku akan menandai di kalender agar tidak lupa"
"untuk apa? " tanya uttara
"agar mudah bagi kita menentukan ritual 4 bulan kehamilan untukmu nanti" jelas annapurna
Uttara mengangguk
"ragini, tanyakan juga pada swara soal ini" ucap sujata
"aku akan menanyakannya" jawab ragini
