Kau Hancurkan Semuanya

60 7 3
                                    

--22:20—

Suara deru angin menggoyangkan daun-daun di ranting pohon taman sekolah. Tampak seseorang menyelip melewati pagar sekolah. Dia membuka pintu sekolah menggunakan master key untuk membobolnya. Derap laju sosok itu berjalan menuju ruang komputer dan dengan mudah dapat membuka pintunya.

Matanya tertuju pada satu benda mesin di atas meja. Sosok itu datang dengan tangan kosong. Ia mengencangkan kedua sarung tangannya. Tangan kirinya mengambil sebuah tongkat sapu.

“BUTSUBUSU!”*

Dia mengayunkan tongkat tersebut dan dalam satu pukulan menghancurkan seluruh mesin itu menjadi berkeping-keping.

**

--08:10—

Yua yang telah mengisi energinya kembali masuk ke sekolah. Ketika ia sedang melepaskan sepatu, dua orang siswi bergosip di dekatnya.

“Kau dengar, katanya kemarin malem ada penyusup,”

“Hah yang benar?”

Ketika Yua hendak menaruh sepatu ke dalam loker, seorang siswa berlari melewati Yua memberitahu seluruh siswa yang baru datang, “Hei, katanya si maling masuk di dalam ruang komputer,” sontak para siswa yang mendengar hal itu bergegas mengikutinya.

Yua yang terkejut karena disana mesin yang hampir selesai ia ciptakan berada. Dia bergegas berlari bersama siswa-siswi lainnya. Sesampainya disana, berdesakan dengan para siswa lainnya dan mendapati barang miliknya hancur lebur berkeping-keping. Dua guru yang menghadang para siswa untuk masuk melihat Yua.

“Yua..” ucap salah satu guru mempersilahkan Yua seorang masuk ke dalam. Beberapa guru pembimbing Yua pun menyayangkan mesin yang telah dibuat oleh Yua hampir enam bulan lebih untuk diikutsertakan dalam lomba mesin teknisi pemula tingkat daerah yang akan diadakan besok dihancurkan dalam semalam.

Sang guru pun menepuk pundak Yua dengan pasrah, “Terpaksa kami akan menggunakan ide Amatsu untuk diikutsertakan. Ikutlah tahun depan..” sang guru pergi meninggalkan Yua, sedangkan kedua guru lainnya membubarkan keramaian dan menyuruh para siswa untuk kembali ke dalam kelas masing-masing.

Setelah seluruh siswa bubar, tampak Isamu berjalan mendekati ruang komputer. Dia masih kebingungan dengan keramaian barusan dan mengambil kesempatan untuk mendekat. Isamu melihat sosok Yua berdiri di dalamnya. Tanpa ragu, ia langsung masuk menyapa Yua.

“Yo..” Isamu menyapa Yua tanpa melihat sekeliling.

Sapaan Isamu membuat Yua mengepalkan kedua tangannya.

“Apanya yang ‘yo’, HAH?!” balas Yua menaikkan tensi nada suaranya.

“Hm?” Isamu masih tidak sadar dengan apa yang terjadi. Yua langsung berbalik badan, mengayunkan tangan kirinya dan menampar keras langsung tepat di pipi kanan Isamu.

Isamu yang terkejut sekaligus tak menyangka akan mendapatkan tamparan keras di pipi jatuh membentur tembok di samping kiri.

“WOI.. APA YANG KAU LAKUKAN, GORILA?!”

“KAU LAH YANG GORILA... DASAR GORILA MONSTER!!!!”

**

Isamu yang terkejut mendengar ejekan tersebut bangkit langsung memegang kerah seragam Yua dengan tangan kanan, “Kenapa kau menamparku!?”

Yua tidak menggubris, namun air matanya jatuh di jempol tangan kanan Isamu. Tetesan air mata itu membuat Isamu sedikit terkejut terhadap sosok gadis yang tak pernah menangis di hadapannya.

“Tinggal satu hari lagi, aku sudah kehabisan waktu..” ucap Yua sesengukan.

Isamu terdiam tak dapat berkata-kata, ia sendiri juga tidak tahu apa yang terjadi pada Yua.

“Semua pekerjaanku menjadi lamban itu semua karena aku bertemu denganmu..” Yua tiba-tiba saja menyalahkan Isamu.

“Kau sangat baik padaku, peduli dan memperhatikanku selama ini, bahkan membuat pikiranku tenang. Tapi aku sadar, yang kau lakukan padaku hanya UNTUK MENGHANCURKAN DIRIKU KAN!!” ucapan demi ucapan Yua semakin menyakiti perasaan Isamu yang mendengarnya. Yua mendorong tubuh Isamu agar menjauh darinya. Laki-laki ini tidak melawan, justru menerima emosi Yua yang menghempaskan tubuhnya.

“Yua.. jadi.. selama ini kau menganggapku sebagai penggangu?” Isamu mencoba memegang kedua bahu Yua, “Hei.. apa ada yang terjadi?” Isamu perlahan menggoyangkan tubuh Yua untuk meminta penjelasan dari tindakan aneh dari gadis yang ia perhatikan selama ini.

Yua mengusap air mata. Dia tidak mau membiarkan air matanya menetes lebih banyak lagi.

“Kau adalah orang terkejam yang pernah kutemui,” Yua mengindahkan kedua tangan Isamu dari bahunya. “Jangan pernah kau bicara lagi denganku!!” Yua pergi meninggalkan Isamu keluar dari ruang komputer. Isamu yang benar-benar tidak tahu apa yang terjadi berusaha mengejar Yua.

Namun ketika dia mencoba mengejar Yua, dirinya terhadang oleh Amatsu. Kini Yua berdiri tepat di belakang Amatsu.

“Hoi! Minggir!!”

Amatsu hanya menyeringai melihat emosi Isamu yang meluap-luap.

“Aku bilang minggir--” ketika Isamu hendak melewati, Amatsu merentangkan kedua tangannya.

“Sungguh sangat menyedihkan!”

Isamu terhenti dan mengernyitkan dahi karena perkataan Amatsu yang memancing perhatiannya.

“Apa maksudmu? Siapa kau?” Isamu sedekat mungkin menatap kedua mata Amatsu.

“Amatsu Gai.. meskipun aku bilang begini tidak akan ada untungnya kau mengenalku.” Amatsu menyeringai kecil semakin membuat Fuwa tidak menyukainya, “Kau.. berusaha mendekati Yua hanya untuk menghancurkan dirinya..” ucap Amatsu membalas tatapan Isamu

“Sudah kubilang apa yang kau katakan itu.. hah? Apa yang sedang terjadi, Yua?!”

Tiba-tiba saja Amatsu melancarkan sebuah tinju dari tangan kiri ke arah dada bawah Isamu tanpa menimbulkan suara sama sekali. Hanya dengan satu pukulan tersebut membuat Isamu tersungkur tak berdaya memegang area yang sakit sambil meringis kesakitan.

“Kau cari tahu saja sendiri.. Isamu Fuwa!” Amatsu menyeringai sejenak seketika melangkah pergi meninggalkan Isamu, diikuti oleh Yua di belakang.

“Apa.. yang.. terjadi.. Yua..?” ucap Isamu terbata-bata sembari menahan sakit. Lengan tangan kiri Isamu bergetar berusaha menopang tubuhnya namun tetap tidak kuat. Seluruh tubuh Isamu serasa lemas untuk dapat berdiri.

Yua berhenti sejenak, dia menoleh pada Isamu, “Urus saja dirimu sendiri, Fuwa..” balas Yua tidak menjawab pertanyaan yang diinginkan oleh Isamu dan menganggap Isamu orang asing dengan memanggilnya menggunakan nama belakang. Hingga akhirnya sosok mereka berdua menghilang di hadapan mata Isamu karena ia kehilangan kesadarannya.

Bersambung
_______________________________________
*A/N
Hai.. Author cuma mau ngasih tahu kyknya utk chap terakhir bakal tertunda sampai lebaran..

Maaf ya padahal author udah janji bakal selesai sebelum lebaran, ternyata kenyataan tidak bisa kita prediksi ya 😓

Kondisi author skrg lagi gak enak, chap akhir2 udh selesai setengahnya doang.. jadi ya kemungkinan belum rampung sebelum lebaran.

Para reader yg sudah baca sampai sini, author benar-benar ucapkan terimakasih 🙇‍♀️🙇‍♀️

Tidak ada kalimat yg bisa saya ucapkan selain terimakasih yg sebesar2nya. Love you, der 😘

What Your Life ForWhere stories live. Discover now