06. Aku dan Perasaan Ini

3 0 0
                                    

"Kau tak perlu lagi menyebutnya di dalam doa, sungguh ia telah bahagia, tanpa doamu sekalipun. Kini biarlah doa-doa mu mengangkasa tanpa nama, hanya meminta yang terbaik dari yang Maha Baik."

(Syifa Syauqia)

..........
Setelah perpisahan itu, aku tak pernah lagi saling berkabar dengan Atha. Bahkan tegur sapa sekalipun. Semuanya tak mudah untuk seorang perempuan kita dia merasakan kekecewaan.
Ketika kamu disakiti dan ditinggal pergi begitu saja oleh orang yang kamu harapkan bisa menjadi pelipur laramu dalam menjalani hidup di dunia bukankah itu baik?

Allah punya rencana baik untuk luka yang ku alami kali ini.

Percaya atau tidak, semuanya telah diatur. Tinggal bagaimana kita menyikapi semuanya dengan cara taat kepada Sang Maha Pemilik Hati.

Kini, jangan pernah menyesali momen-momen yang pernah membuat kamu tersenyum, karena itulah yang akan kamu ingat selamanya. Sampai tua nanti, bahkan sampai kamu meninggalkan dunia ini.

Beradaptasi dengan hati yang baru saja kehilangan memang tak mudah. Perlahan semuanya akan terkikis oleh waktu dan penerimaan hati yang ikhlas.

...................
Aku rasa kisah ini cukup berakhir sampai sini. Entah kenapa ku tak ingin melanjutkan untuk menuliskannya, karna ingatanku ttg ini sudah sirna.

Monday, May 17

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

* Mencintai Kehilangan * Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang