05. Senyum Membawa Pesan

6 0 0
                                    

"A smile is the sweetest thing you can say without opening your mouth. Smile! it's sunnah."

(Atha Muhammad Zaini)

Happy Reading
😊😊😊

Kabut dan daun yang kedinginan selama ini, tentu kini mereka merasakan kehangatan karena senyum dari mu.
Ada cara ketika kita merasa tak berdaya untuk bicara dengan mengungkap segala rasa, maka gunakan bibirmu. Karena bibirmu telah menguasai segala bahasa.

Begitu pun dengan Atha. Setelah 2 semester kita saling mengenal bahkan orang-orang pun mengetahui itu. Namun, kini ada yang berbeda dengan Atha. Termasuk dengan senyumnya ketika kita bertemu. Apa aku telah melakukan hal yang tidak disadari kepada nya?atau memang ada sesuatu hal. Jeleknya sifat overthingking ini selalu menguasai pikiran ku.

Sebenarnya aku tak mau bertanya tentang hal itu. Namun, dengan segala keberanianku akhirnya aku menanyakannya walau pun via chatting karena kebetulan kita sedang bahas perihal organisasi di kampus.

"Atha, berhubung pembahasan kita sudah selesai. Apa aku boleh tanya sesuatu ?" tanyaku dengan ekspresi yang tak Atha ketahui

"oke kita tutup pembahasan kita dulu, ya.

Iya, Fa. Boleh" jawab Atha

"Aku punya salah ya sama kamu, Tha?"

"Kamu kenapa tiba-tiba nanya gitu Fa?😅" Atha menjawab dengan menggunakan emoticon tertawa

"Aku merasa ada yang berbeda sama kamu"

Kemudian setelah aku mengirimkan pesan tadi dan Atha hanya membacanya. Tibatiba dering telponku berbunyi, dan aku terheran melihat nama dilayar. Karena baru saja Atha hanya membaca pesanku, sekrang malah menelponku.

"Assalamu'alaikum Fa"

"Wa'alaikumsalam Tha"

"Boleh aku bercerita sedikit kepadamu?" tanya Atha

"Tentu, Tha"

"Kita semua pernah menjadi senja di kehidupan seseorang. Dipandang, dikagumi, ditemani dan hingga akhirnya ditinggalkan. Dan itu pernah aku alami sebelum kenal denganmu Fa.
Sekarang aku pun sadar, kalau saat ini kamu sedang mengangumiku, selalu ada menemaniku setiap saat dan harus ku akui kalau aku pun senang jika diperlakukan seperti itu."

Sejenak tak ada suara, Atha terdiam yang sepertinya sedang menghela nafas panjang, kemudia Atha melanjutkan pembicaraannya

"Tapi, aku tidak ingin diantara kita ada yang terluka, Fa. Ini tidak boleh dibiarkan. Aku sudah sangat mengenal bagaimana sifat-sifat seorang perempuan. Dan aku akan menggapmu hanya sebagai teman seperti sebelumnya tidak lebih. Semoga kamu bisa paham itu karrna kita sama-sama sudah dewasa. Terimakasih karna pernah memberikan kenyamanan dalam hidupku, memberikan moment baik juga.😊"

Saat Atha mengatakan itu semua, air mataku kembali menetes yang kesekian kalinya hanya karena seorang laki-laki.

Aku terdiam, semuanya seperti mimpi buruk buatku. Namun, akhirnya aku pun mengucapkn terimakasih juga kepada Atha atas semua kebaikan yang dia perbuat kepadaku. Dan aku mengakhiri percakapan kita.
Percakapan yang berlangsung selama 2 jam lebih berakhir dengan tangisan.

"Selamat tinggal malaikat tanpa sayap, mungkin semua ini akan sulit untukku. Butuh waktu yang cukup lama untuk menghapus semua kenangan yang telah kita buat, terutama untuk mengikhlaskan kepergianmu" (ucap hatiku)

....................

Taman Bukit Palem. .

* Mencintai Kehilangan * Where stories live. Discover now