03. Sepasang Merpati

47 12 6
                                    

" Yang di takdirkan untukmu, tidak akan pernah hilang darimu, sekalipun sempat lepas dari dirimu "
.
(Syifa Syauqiya)

Happy Reading
 

                            🕊🕊

Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati. Coba perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan?  Jawabannya adalah "TIDAK" pasangannya cukup satu sekali seumur dalam hidupnya.

Jangan mengeluh atas sikap wanita yang tidak logis. Sebab jika dia memakai logika, dia tidak akan memilihmu.

...

Seminggu berlalu, setelah kejadian itu. Aku dan Atha semakin dekat, hingga satu sama lain bercerita tentang kesukaan yang sama, bahkan bercerita tentang masa lalu masing-masing, namun semua itu dengan tetap menjaga batasan. Walau jarak fakultas kita yang berjauhan, tapi entah kita sering sekali bertemu tanpa diduga-duga. 

Weekend adalah waktu untuk beristirahat sejenak setelah 5 hari melakukan aktivitas yang begitu padat. Ya,  apalagi kalau bukan kuliah,  kegiatan organisasi, berkarya dan lainnya. 

Aku berencana untuk menggunakan waktu luangku dengan berkunjung ke rumah sekaligus beristirahat disana. Karena bagaimana pun, rumahku adalah surgaku.  Dan rasanya rindu ini tak bisa ditahan lagi untuk bertemu penghuni rumah. 

Tokk.. Tokk.. Tokk

Seorang wanita paruh baya membuka  kan pintu rumahnya,  yang sedari tadi mengetuk-ngetuk tanpa ada suara sedikitpun kecuali ketukan itu. 

" Siapa ya, yang bertamu pagi-pagi seperti ini? " (gumamnya sambil membuka pintu)

Brughhh

Pelukan yang mengejutkan ternyata dari anak gadisnya. Ya, siapa lagi kalau buka Syifa. Dia selalu melakukan hal seperti itu pada Bunda nya. Ya, wanita separuh baya itu Bunda nya Syifa,  Khairunnisa.

" Assalamu'alaikum, Bunda ku yang cantik " (ucap Syifa sambil memasang wajah imut dan manjanya)

" Wa'alaikumsalam anak gadis Bunda,  masih aja kelakuannya seperti ini ya hehe "

" Ya maaf Bun. Bikin kaget Bunda ya?  "

" Tidak nak,  Bukan begitu. Kan kamu itu sudah jadi mahasiswa bukan anak SMA lagi. Saatnya kamu merubah sifat manja kamu "

" hmmm,  baik Bunda. Fa bakalan merubah kebiasaan buruk, termasuk sifat manja Fa "(tak lupa Syifa mencium punggung tangan Bunda sambil memeluk nya) 

" Ayo ah masuk, Bunda mau buat sarapan. Kecuali kalau kamu mau menggantikan Bunda buat bikin saraan hari ini " (Bunda melepaskan pelukan Syifa, dan berjalan masuk sambil ketawa kecil)

" Bundaaaa,..kan Fa baru dateng " (suara Syifa yang terdengar sampai lantai 2)

" Tuhh kan,  mulai " (teriak Bunda yang terdengar dari depan dapur)

tiba-tiba suara langkah terdengar dari anak tangga. Dan ternyata Jihan Talita Ulfa seorang gadis berwawasan luas yang ramah kepada semua orang.

" Sudah ku duga. Suara siapa lagi yang bisa menggentarkan rumah ini kalau buka kamu, De " (langkahnya perlahan menuruni anak tangga)

Aku tersenyum karena malu,  malu akan tingkahku sendiri ketika berada di rumah.  Aku menyapa dan berpelukan juga bersama Ka Jihan.

" Oh Iya, Abi ko belum keliatan. Abi kemana, Bun? " (sambil meletekkan tasku diatas meja makan)

" Biasa, Abi kan kalau weekend sering lari pagi keliling komplek " (jawab Ka Jihan menjawab pertanyaanku. Karena Bunda yang mungkin tak mendengar pertanyaan Syifa)

Aku selalu mendambakan sosok laki-laki yang nanti akan menjadi Imam ku, seperti Abi. Abi yang selalu kerja keras, romantis, memiliki prinsip hidup yang luar biasa. Hingga, bisa meluluhkan hati Bunda pada saat itu.

Semarah, sekesal apapun Bunda terhadap Abi. Abi selalu menyikapi Bunda dengan lemah lembut dan selalu meluncurkan rayuan mautnya yang tak bisa Bunda hindari.


Bersambung...

Ya ampun, part ini tertunda sehari karena sibuk nyari bahan buat tugas jadi, baru hari ini author publish. Tetep semangat ya buat kalian dan
Jangan bosen ya temen² buat ikutin terus ceritanya. 😇

Thursday , May 7, 2020
Bukit Palem, Ciherang Satim.

* Mencintai Kehilangan * Where stories live. Discover now