7 ; Didn't Tell

18.9K 1.8K 91
                                    

Win murung di kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Win murung di kamarnya. Dia tidak ingin berbicara apapun kepada Bright setelah dia melihat siapa yang menelepon Bright, yang membuatnya lebih kesal adalah kenapa Bright tiba-tiba merebut ponsel ditangannya lalu tak mau menjawab atau menjelaskan siapa dan ada urusan apa dengan polisi itu.

Ibu nya Bright datang bersama Frank namun mereka tidak cukup lama untuk menetap karena ibu ada urusan mendadak. Jadi Win tidak akan lelah berpura-pura baik-baik saja dihadapan ibu dan juga Frank padahal dia sedang marah pada Bright.

Saat ibu datang benar saja dugaan Bright sebelumnya, bahwa dia akan terus mengomelinya tanpa henti. Menyuruh Bright agar lebih bisa menjaga Win, dia juga sudah mendapatkan nasihat bahwa pekerjaan bukanlah segalanya dibandingkan dengan Win.

Kini, disisi lain bukannya mau menjelaskan atau hanya sekedar membujuk, Bright justru sibuk di ruang kerjanya di lantai atas. Dia bilang ada pekerjaan yang harus segera dia selesaikan karena sangat penting sampai dia rela meninggalkan Win dikamar.

"Win"

Setelah beberapa jam dirinya sibuk di ruang kerja entah sedang melakukan apa, kini Bright turun untuk segera masuk ke kamar menghampiri Win yang ternyata sedang berbaring sambil bermain ponsel.

"Hey, kamu tidak boleh bermain ponsel terlalu lama," Bright segera merebut ponsel ditangan Win, membuat sang empu semakin dibuat jengkel.

"Kembalikan!"

Win berusaha merebut ponsel miliknya ditangan Bright namun pria itu sama-sama keras kepala, dia tidak mau memberikan ponselnya kepada Win.

Dengan kecepatan kilat Bright segera menangkap kedua tangan Win yang terus meronta tuk merebut ponsel ditangannya, "diam."

Win diam menurut. Dia mengernyitkan dahi saat kepalanya tiba-tiba saja berdenyut begitu saja.

"Sudah kubilang kamu tidak boleh bermain ponsel, kamu akan pusing-"

Belum selesai Bright berbicara Win sudah lebih dulu meninggalkannya ditempat. Tentu saja Bright tidak akan diam saja, dia segera menyusul Win dan menemukannya di ruang tamu.

"Aku berbicara padamu, Win. Aku tidak pernah mengajarkanmu untuk meninggalkan orang yang sedang berbicara padamu"

"Phi memang tidak pernah mengajarkanku begitu, tapi sekarang aku yang akan mengajarkan phi bagaimana caranya tak mendengarkan orang yang sedang berbicara lalu memilih untuk pergi karena kurasa apa yang dikatakannya itu tidak penting," penjelasan Win yang sedikit panjang membuat bibirnya sedikit basah.

Bright melempar ponsel Win ke sofa, "tidak penting?"

Win yang tanpa menoleh hanya mengangguk.

"Kamu bilang tidak penting?"

Lagi-lagi Win merespon hanya dengan menganggukkan kepala.

"Aku tidak akan melarangmu untuk bermain ponsel lagi"

P o s s e s i v e || BrightwinWhere stories live. Discover now