•|Prologue|•

693 57 1
                                    

Sakit. Perih. Itu yang dirasakan hatinya. Sudah satu setengah tahun dia bertahan. Bertahan dengan cinta yang menyakitinya. Cinta sepihak.

Gadis itu terduduk diaspal trotoar. Bahunya bergetar. Kepalanya tertunduk. Matanya sudah mengeluarkan liquid bening yang tidak dapat dibendung lagi. Tangan mungilnya tidak berhenti mengusap air mata yang saling berdesakan untuk turun.

Hatinya ngilu saat melihat pria didepannya hanya berdiri dengan ekspresi datar. Hanya melihat betapa menyedihkannya dia. Lihat! Bahkan pria itu berniat melangkahkan kakinya untuk pergi.

"Bi-bisakah K-kak Baekhyun tid-ak membenci Zi-ra?." Dengan susah payah gadis itu mengucapkan sebuah kalimat.

Isak tangisnya terdengar sangat pilu. Menyayat hati setiap orang yang berlalu lalang melewatinya.

"Bisakah kau menghilang dari hidupku?." Ujar pria bermarga Byun itu dengan intonasi datar sedatar wajahnya.

Tanpa melihat gadis yang semakin terisak, pria itu pergi meninggalkan sang gadis begitu saja. Membiarkannya terlihat menyedihkan. Membiarkannya jadi tontonan semua orang yang berlalu lalang.

"Hiks.."

Tatapan iba dan mengasihani selalu terpancar pada mata setiap orang. Gadis itu sudah hancur. Pandangannya mulai kosong, walaupun air mata masih membasahi pipinya.

Bisakah kau menghilang dari hidupku?

Kata-kata terakhir pria itu terus terngiang dikepalanya. Menghilang? Apa definisi menghilang menurut pria itu? Mengasingkan diri? Atau melenyapkan diri dari muka bumi?

Dan pilihan kedualah yang terpikir oleh gadis itu. Matanya menatap jalan raya. Pandangan kosong itu seolah tertarik pada jalanan yang lumayan ramai. Perlahan, kaki kecilnya mulai berdiri. Matanya tak lepas dari jalanan.

Seolah terhipnotis, kaki-kaki kecilnya bergerak kearah jalanan dengan sendirinya. Perlahan mulai mendekat ketengah jalan raya. Semua orang yang melihat itu hanya memperhatikan saja. Tidak berniat menolong. Bahkan ada yang memekik saat sebuah mobil melesat cepat, tepat didepan gadis itu, membuat rambutnya terhempas angin.

Tiiin Tiiin

Tidak memperdulikan suara klakson mobil. Gadis itu tetap melangkahkan kaki kecilnya. Seluruh badannya seolah sedang dikendalikan seseorang. Pendengarannya seakan tuli. Dan semua orang tahu bahwa gadis itu dalam keadaan tidak sadar.

BRAAKK!

Semua orang memekik melihat kejadian didepan mereka. Mereka semua panik. Bahkan mulai berkumpul mengerumuni gadis yang tertabrak mobil itu. Beberapa dari mereka mulai menelfon ambulance.

Iya. Kalian pasti sudah tahu bahwa suara tadi adalah suara gadis berambut sebahu yang tertabrak mobil. Tubuhnya agak terpental dari tempatnya berdiri. Posisinya terlentang dengan darah yang mengalir dari hidung dan kepalanya.

Nafasnya tersendat-sendat. Matanya masih kosong. Darah semakin membanjiri kepala dan hidungnya, membuat nafasnya semakin tersendat, lalu kesadarannya hilang. Bertepatan dengan suara sirine ambulance.

TBC

Addictive Pain || Byun Baekhyun (END) Where stories live. Discover now