"Gue di jemput" Ucapnya dengan cepat

"Huft puter otak" batinnya dan memutarkan bola matanya

"Gue boleh tungguin jemputan Lo gak"

"Kenapa gak? bebas kok ga ada yang larang"

"Emm.. Emngnya Lo masih lama, di jemput nya?" tanya dengan hati hati

"Kenapa Emngnya?" tanyanya

"Ya gak" sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"Oh, kok Lo gak balik sih?" Tanya Aza

"Sebenernya gue mau ajak Lo pulang bareng. Tapi, Lo nya di jemput yaa"

"Makasih"

"Buat?" tanya Ryan dengen menaikan alisnya

"Lo"

"Gue"

"Iyh Lo"

"Aneh" batinnya

"jemputan Lo masih lama?"

"Kenapa?"

"Jemputan Lo masih lama" dengan manaikan satu oktaf karna di sini berisik banyak kendaraan lewat takut gak kedengeran

"Ishh iyh gue tanya kenapa?" Ucapnya dengan kesal

"Enggak papa" jawabnya dengan cepat

"Duluan juga gak papa"

"Dari tadi" batinnya

"Bentar lagi sih paling"

"Apanya"

"Apanya?" Dengan mengerutkan alis

"Ck, lemot" batinnya

"kok diem?" Tanya Aza

"Gapapa"

"Gapapa apanya?" Tanya baliknya

"Gue sehat"

"Emngnya gue tanya kabar Lo" ketusnya

"Nguji kesabaran" gumamnya

"Kesabaran apa?"

"Lo denger"

"Denger apa?" Tanya baliknya

"Gk" dengan memutarkan bola matanya malas

"Aneh"

Dengan mengangkat bahunya

"jemputan Lo bukan" sambil menunjuk kearah mobil putih yaa memang mobil itu berhenti di halte dan mengalihkan pembicaraan

"Mana" sambil mencari mobil jemputan nya

"Itu" sambil menunjuk kearah jalan

RYME {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang