"Sebal gue ih sama lo." Kata Nuri berdecak kecil, "Kurang apa sih Letnan Arkan, ganteng gitu lo nggak mau. Sekarang malah dapat yang ngurusin bengkel gitu. Lo dokter kali Cit. Gimana sih. Berapa sih uang suami lo itu." Tambah nya. Mulut Nuri yang tidak ada filter nya memang membuat pendengar berjengit pedih saat mendengar omongan nya.

Rachel langsung mencubit tangan Nuri dan melototkan mata nya memperingati teman nya itu untuk mengontrol ucapan nya, "Apa sih Chel, yang gue omongin itu benar. Kalau aja si Citra nggak jual mahal nolak itu Tentara, suami nya bukan yang kerja nya di bengkel gitu."

"Lo diam deh Nur, mulut lo nggak ada rem nya." Hardik Rachel pada Nuri. Ia jadi tidak enak dengan Citra. Gara-gara Nuri si mulut cepla-ceplos.

"Maafin si Nuri, mulut nya nyablak banget."

Citra tersenyum tipis, "Nggak apa kok, Chel." Sahut Citra.

Jangan pikir Citra tak terasa hati dengan perkataan Nuri. Siapa sih dia yang bisa menilai suami nya sesuka jidat nya, kenal aja nggak. Kesal Citra dalam hati.

Kenapa emang kalau Cuma ngurusin bengkel punya bapak nya, suami nya nggak kere-kere amat kok. Dia juga sudah membangun usaha bengkel nya sendiri di Jogja, cabang baru dari bengkel yang Ia kelola saat ini. Secara materi, untuk seorang Citra mempunyai suami seperti Irham, sudah sangat cukup. Tapi, alasan Citra terima Irham bukan karena soal materi, jadi kenapa pula harus pusing mendebatkan tentang materi dan pekerjaan Irham.

Citra paham kenapa Nuri berbicara demikian, banyak dokter yang berjodoh dengan lelaki yang berprofesi sebagai anggota militer. Arkan yang dekat dengan Citra saat itu memang sudah di cadangkan oleh teman-teman kalau mereka sangat serasi, dokter gigi dan Perwira Muda. Hanya saja, cerita nya tidak seperti yang teman-teman nya kira. Citra dan Arkan tidak bisa jadi lebih dari teman. Dan lagi, mereka memang tidak jodoh. Mau dikata apa. Biarkan teman-teman lainnya yang menikah dengan anggota militer jika memang berjodoh.

Saat mendapati profesi suami Citra yang agak timpang dari kebiasaan dokter, wajar membuat Nuri terkejut dan mengeluarkan racun dari mulut berbisa nya. Ya kan sebenarnya semua orang nggak bisa pukul rata semua jenis pekerjaan suami seorang dokter. Harus paham kalau jodoh, rezeki dan pertemuan itu sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

"Terus suami lo mana?" tanya Nuri setelahnya.

"Itu, lagi ngobrol sama teman nya sebentar." Tunjuk Citra pada dua lelaki yang sedang berbicara tak jauh dari tempat mereka berdiri. Seorang teman Irham jaman SMA yang bekerja di Bandara sebagai Avsec.

Nuri meringis melihat penampakan Irham dari belakang, "Tukang bengkel ya. Heuuh.." ringis nya sambil mengamati Irham sedikit lama.

Hoodie berwarna hitam dan celana rips jeans senada, sneakers putih dan tubuhnya menggendong tas kecil model Fannypack

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hoodie berwarna hitam dan celana rips jeans senada, sneakers putih dan tubuhnya menggendong tas kecil model Fannypack. Bukan penampilan terbaik Irham sih tapi ya nama nya juga orang nggak mau ribet, jadinya gitu. Kalau suka ribet, bukan Irham nama nya.

Locked Away ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang