Beginning of destruction

46 15 2
                                    

Hargai penulis:) Tinggalkan jejak kalian;)




➷➷➹➹

Gadis kecil itu terus berlari menjauhi kumpulan orang tidak punya hati yang menginginkan nyawanya. ia terus berlari meski banyak luka yg menggoresi tubuh mungilnya,,

"Anak sialan! Kembali kau! "

Teriak seseorang dibelakang bocah itu sambil mengacungkan pistol yang kapanpun siap untuk menembus tubuh nya,

Anak itu terus berlari, entah pukul berapa ini, Jalanan terlihat sangat sepi seakan ini adalah kota lama yang telah d tinggalkan ribuan tahun lalu, Airmatanya tak berhenti mengalir, Bibir mungilnya tak berhenti mengucap doa kepada tuhan agar dia bisa selamat hari ini.
Ia tidak ingin kehilangan nyawanya disaat dia masih Baru melihat dunia sekitar 8 tahun yang lalu,
dan sekarang? Apa yang dialaminya jauh dari kata wajar.

Jika kalian bertanya kemana orang tuanya! Jawabnya adalah,
Orang tuanya Telah ia tinggalkan di gedung besar dengan nyawa yang telah hilang di tangan orang orang tidak berhati .
Ibunya menyuruh anak itu berlari saat nyawa ibunya berada diujung kehidupan.

Dor

Satu tembakan melayang di udara berhasil membuat lututnya lemas.

Kali ini ia hanya tersungkur lemas di jalanan, dan berharap keajaiban tuhan  muncul, saat ia benar benar tau ia akan segera meninggalkan dunia ini.

Ia menutup matanya, bukan pingsan! lebih tepatnya tak ingin menyaksikan kematiannya sendiri. Setelah menyaksikan dengan mata terbuka orang tuanya ditusuk bekali kali di bagian dada dan perut mereka.

Ia meraskan tangannya ditarik paksa untuk berdiri oleh seseorang! Tatapi
Ia masih enggan membuka mata saat ini,

"Bagaimana? Dia mati tanpa kita menyentuhnya?"

"Dia masih bernafas tuan! Sepertinya di hanya pingsan! "

"Masukkan dia kedalam karung!"

Ia tidak melakukan perlawanan saat tubuhnya dimasukan kedalam karung besar. Lebih besar dari tubuhnya, jika ia melakukan perlawanan, ia dipastikan akan tetap kalah. Bisa apa bocah 8 tahun ini?

Ia memejamkan matanya lebih dalam saat merasakan sesuatu yang begitu dingin mulai menusuk nusuk kulitnya,
Ia mulai kehilangan udara saat ia merasa ia telah jatuh terlalu dalam di sungai ini.

Ya. Mereka melempar bocah itu ke sungai,

Air matanya berhasil lolos saat hatinya merasakan sakit yang sama dengan yang ia alami beberapa tahun silam, Ia menggigit bibir bawahnya menahan isakan yang pasti akan membuat seseorang menyadari bahwa ia sedang menangis,

Yeoja itu manatap langit malam diatasnya, tidak ada bintang ataupun bulan,

Apakah Tuhan sengaja membuatku merasa bahwa diriku tidak pantas melihat mereka?

Air matanya tidak berhenti menetes, meratapi nasib hidupnya yang menjadi sangat tidak baik setelah kejadian beberapa tahun itu,

Ia mengusap kasar air matanya, lalu berdiri dan mulai melangkah pergi dari taman, ia akan pulang.
Dan mulai mempersiapkan hari esok yang ia pun tidak tau apakah Tuhan masih memberinya waktu untuk sekedar tersenyum. Sedikit saja.

➹➹➷➷

Yeoja itu terus melangkahkan kakinya menuju caffe tempatnya bekerja lokasinya bisa dibilang cukup jauh untuk berjalan kaki, berada di pinggir kota seoul dan jauh dari keramaian.

Ia membuka pelan pintu caffe lalu mulai mengambil celemek dan memakainya.

"Aku sudah bilang padamu, Lebih baik kau pergi ke kampusmu dari pada kemari! "

Yeoja itu mendongak mendapati wanita paruh baya tengah menatapnya setelah beberapa detik yg lalu melontarkan kalimat untuk yeoja itu.

Yeoja itu menggeleng sekilas lalu pergi melewati wanita itu.

"Kau yakin akan baik baik saja jika setiap harinya kau hanya mengandalkan pekerjaan mu ini Nacha?"

Tanya wanita itu yang sukses membuat yeoja itu berhenti, lalu menoleh.

"Lalu menurutmu? Apa yang harus aku lakukan selain ini? Kampus? Tanpa ini aku tak akan bisa pergi kekampus! Kau fikir siapa yang kan membayarkan sekolahku itu?ha? Pemerintah? Bahkan Dosen ku tidak pernah menoleh kearahku sekalipun!mereka tidak peduli dengan kepintaran ku nyonya!!bahkan beasiswa yang aku impikan hanyalah mimpi saat ini! Tidak berguna lagi aku belajar atau tidak! Hasilnya akan sama Saja!"

Wanita itu terdiam. Membiarkan yeoja itu pergi dari hadapannya.

"Apakah kau bisa membantunya Tuhan? Tidak ada yg bisa ku lakukan saat ini selain memohon padamu! "

Hwang Ae cha,seharusnya pemilik nama itu telah diberikan kemudahan untuk hidupnya, ia terus berharap Tuhan memberinya kebahagiaan meskipun hanya sedikit,tapi apa? Hingga saat ini Nacha belum mendapatkan balasan sedikitpun dari doa nya.

Ia terus mengelap meja yang kotor di caffe itu secara bergantian, lalu menunggu pelanggan datang, mengucapkan selamat datang di depan pintu dengan senyum yang ia paksakan untuk membuat orang lain merasa nyaman. Meskipun ia tau caffe itu tidak lah ramai, sama sekali. Hanya 2 atau 3 orang yang kebetulan lewat di depan caffe.

Yah, setidaknya kebosanan itu yang hanya bisa ia lakukan saat ini.

➷➷➹➹

"Aku sudah mengabari appa saat aku pergi dari rumah! Tenanglah! Dia tidak akan marah padamu! Aku jamin itu!"

"... "

"Iya, ku tutup telefon nya! "

Pintu caffe ia buka dengan sekali dorong , hari ini caffe cukup sepi dari biasanya.ia mendudukan dirinya di tempat sepi di sudut ruang, membuka masker yang menutupi setengah dari wajahnya lalu mulai mengisyaratkan kepada pelayan caffe untuk membawakannya minuman yang biasa ia pesan.

Namja itu mengutak-atik laptop yang berada d hadapannya, yang baru saja ia keluarkan dari tas hitam miliknya, memfokuskan dirinya pada sesuatu yang menurutnya sangat penting d hidupnya.

Rahangnya mengeras saat mulai larut dalam pekerjaannya itu,

Ia menutup laptop dengan keras hingga membuat orang di sekitarnya menoleh kearahnya, tapi segera kembali pada aktifitas masing masing saat mendapat tatapan tajam dari namja itu.

Ia berjalan cepat keluar dari caffe itu meninggalkan minuman yang masih akan pelayan itu berikan untuknya

Hanya hembusan nafas panjang yang terdengar dari pelayan itu setelah dia  tau minuman yang ia buat itu sia sia.

































Dikit ya? Mian mian🙏Ini cuma prolog dari cerita ini, jadi cerita selanjutnya pasti lebih seru dari ini,

Oya... Akun ingetin lagi... Jan lupa meninggalkan jejak😘Jan jadi sider😑

Mine?!Where stories live. Discover now