jalan

14 1 0
                                    

"Makasih ya kamu akhirnya mau ikut juga" katanya tersenyum sambil mengemudikan mobilnya.

Aku hanya menatap keluar jendela sambil memangku Arya.

"Jadi kita mau kemana sekarang" katanya menatapku sebentar lalu kembali fokus kejalanan.

"Arshu..." katanya lagi memegang tanganku yg sedang gemetaran.

Dia lalu menghentikan mobilnya ketepi.

"Arshu... kamu kenapa" katanya menatapku yg sedang ketakutan karna mengingat kejadian waktu itu.

"Eh... gak papa, oh... apa kita udah sampai" kataku mengalihkan pandangan.

"Belum, akukan tadi tanya kita mau kemana. Kamu gak denger..? Kamu kenapa..?" Katanya cemas.

"Terserah kamu aja mau kemana, bukannya kamu yg ngajak" kataku kembali menatap keluar jendela.

"Gimana klo kita ke mall" katanya lalu kembali menjalankan mobilnya lagi.

"Hm"

---------

Sesampainya diMall.

"Loh... Arhan, gak nyangka kita ketemu disini. Eh... kamu ngapain disini" kata Tya menatapku tidak suka.

"Jaga mulut lo" kata Arhan yg sedang menggendong Arya lalu menarikku berjalan melalui Tya.

"Heh... apa kamu gak tau malu, kok kamu masih bisa ya bersama Arhan... klo aku jadi kamu sih aku sudah ninggalin Arhan karna malu. dasar gak sadar diri perempuan macam apa kamu itu. Bisa²nya buat Arhan merawat anak itu yg gak jelas siapa ayahnya, lalu yg lebih parahnya lagi kamu bahkan gak bisa jaga anak kalian sampai keguguran gitu. Kamu itu emang gak berguna ya, bisanya cuma jadi benalu doang" katanya membuatku terhenti.

"Heh... bisa gak lo itu setidaknya diem aja klo emang gak bisa ngomong hal baik" marah Arhan berbalik menatapnya tidak suka.

"Udah, kamu gak usah dengerin dia ya" kata Arhan lalu kembali membawaku menjauhinya.

"Arya mau turun sayang...?" kata Arhan lalu menurunkan Arya dan menuntunnya berjalan menuju tempat bermain.

Ketika menemani Arya bermain aku tidak sengaja melihat perempuan yg sedang hamil dia juga sedang menemani anaknya bermain tidak jauh dari kami.

"Arshu... ada apa, kamu liatin apa sih" kata Arhan lalu mengikuti arah pandanganku. Ketika sudah melihat apa yg kuliat tadi dia kembali menatapku yg sudah hampir menangis.

"Aku mau ketoilet" kataku lalu meninggalkannya.

15 menit kemudian.

"Udah lebih baik" katanya berdiri tidak jauh dari toilet perempuan sambil menggendong Arya.

"Kenapa kalian ada disini" kataku lalu mengambil alih Arya.

"Arshu kamu mau boneka itu gak" katanya menunjuk boneka yg ada didalam kaca.

"Gak" kataku mempercepat langkahku.

"Arya mau main itu sayang..?" kataku menunjuk kereta api. Dia lalu mengangguk sambil tersenyum.

Setelah Arya puas bermain.

"Kita makan disana yuk" katanya menunjuk salah satu restoran yg tidak jauh dari kami.

"Kamu pesan kaya biasakan" katanya ketika kami sudah duduk disana.

"Aku gak laper kamu aja yg makan, sama sekalian pesanin Arya pancake" kataku sambil menatap sekitar.

"Arshu... kamu belum makan, pokoknya kamu harus makan" katanya lalu memesan makanan.

Beberapa saat kemudian semua makanan yg dipesannya pun datang.

"Ayo dimakan" katanya menatapku.

"Udah aku bilang enggak" kataku sambil menyuapi Arya pancake kesukaannya.

"Arshu... ayo makan, atau kusuapi" katanya lalu ingin menyuapiku.

"Apaan sih, aku bisa sendiri ya" kataku kesal.

"Ya sudah ayo cepat makan" katanya menatapku.

"Gitu dong" katanya tersenyum melihatku makan.

Setelah selesai makan Arhan mengajak ketoko mainan.

"Ini terlalu banyak" kataku lalu mengembalikan beberapa mainan dan hanya menyisakan 2mainan.

"Kok dikembalikan, udah gak papa kita beli aja" katanya ingin mengambil kembali mainan itu tapi kutahan.

"Gak usah berlebihan. aku gak mau nanti dia jadi manja"

"Berlebihan apa sih, inikan gak seberapa. Lagian Arya juga suka iyakan sayang"  katanya tersenyum menatap Arya.

"Klo tetap mau beli semua itu aku akan pulang sendiri" kataku lalu berjalan mendahuluinya.

"Iya, baiklah" katanya menyusulku.

Ketika sedang menuju kekasir aku terhenti karna melihat sepatu bayi. Aku lalu mengambil yg berwarna putih.

"Sepatu yg bagus... kamu mau beli yg itu" kata Arhan menatapku dan sepatu yg kupegang.

"Buat apa, kamu aja yg beli sendiri" kataku seraya melempar sepatu itu kearah Arhan yg berdiri disampingku.

"Kamu kok marah lagi, apa aku salah bicara" katanya lalu menyusulku yg berjalan duluan.

"Pikir aja sendiri" kataku trus berjalan kearah kasir yg sudah tidak jauh dari kami.

"Udah aku aja yg bayar" katanya seraya menyerahkan uangnya pada kasir.

"Gak usah, aku bisa bayar sendiri"

"Udah dibayar, ya udah yuk kita mau kemana lagi" katanya setelah selesai membayar.

"Terserah" kataku jengah.

"Kamu mau beli apa" katanya ketika kami sedang menyusuri mall.

"Gak ada" kataku sekenanya.

"Kita ketoko buku yuk, beli buku dongeng untuk Arya diakan baru punya 5" katanya tersenyum.

Sesampainya ditoko buku.

"Arya mau yg ini atau ini..?" katanya berjongkok sambil menunjukan buku² yg dia pegang.

"Atau kita beli semuanya aja..?" katanya antusias.

"Gak usah, beli yg ini aja" kataku lalu mengambil 2 buku yg dia pegang.

"Kok cuma 2, ini juga kayanya bagus" katanya menatap 6 buku yg dia pegang.

"Ya udah beli sama tokonya sekalian" kataku lalu berjalan menuntun Arya sambil melihat² buku yg ada disana.

"Ya sudah deh" katanya sambil meletakkan buku² itu ditempatnya

Ketika aku sedang melihat² buku Arya lalu mengambil 1 buku soundbook, yg ada didekatnya.

"Arya mau yg ini sayang" kataku berjongkok menatapnya. Dia lalu tersenyum senang.

"Ya udah kita beli yg ini juga" kataku tersenyum.

"Arshu... kita beli 2 buku cerita pop up ini ya, Arya pasti suka" kata Arhan antusias.

"Hm.."

"Buku untuk kamu mana" katanya menatapku.

"Aku gak pengen"

"Tumben, biasanya kamu yg paling bersemangat klo berada ditoko buku. Kita kesana yuk... cari novel untuk kamu" katanya tersenyum.

"Gak usah. Aku mau pulang" kataku lalu berjalan menuju kasir.

Dia lalu membayar 8buku yg kami beli. 5 buku untuk Arya 2 buku tentang otomotif dan 1 buku yg aku gak tau itu apa. Karna dia menyembunyikannya.

*******




BABY ARYAWhere stories live. Discover now