Hidden Sign

Mulai dari awal
                                    

"Aku bahkan tidak membicarakan strategi tim-ku dengannya."

"Kau mungkin tidak, tapi tim-mu membicarakan ini dengan anggota yang lain. Joo Woo memberi tahu-ku dengan rinci, pemikiran tim Jungkook selalu on point dalam menafsirkan maksud obrolan."

"Mereka mungkin stalker nomor satu."

"Seperti yang kuceritakan, Joo Woo adalah seorang lulusan Cornell. Semua yang ia kerjakan dikemas dengan brilliant."

Setelah puas melihat ekspresi Luna yang kesal dengan penjelasanku, akupun mulai menceritakan TNT yang nyaris tidak dilakukan di Australia dua tahun lalu. Saat itu, konsep kami adalah permainan monopoli. Aturan dalam game ini dikendalikan dengan dua dadu yang masing-masing berangka 1-6. Setiap anggotanya akan menempati sebuah tempat dan dapat membeli komplek di sebuah negara.

Tujuan utama untuk menjebak lawan adalah memenjarakan mereka. Tentu saja, dalam hal ini dadu akan dipegang kendali oleh pihakku. Kalau dadu itu dikendalikan, maka tujuannya adalah mempermainkan tim Luna.

Karena Lisa dan aku terjebak dispatch di Sydney, Jungkook harus menahan keberangkatannya di New York. Itu sebabnya terakhir Luna melacak tuan Jeon saat berada di Amerika. Pertemuan Liskook diundur hingga tiga hari dan jadwal TNT sedikit kacau.

Kami berencana mempertemukan mereka selama lima hari, nyatanya hanya dua hari. Sebab dikemudian jadwal Jungkook berganti dengan konsernya di Thailand. Sedangkan Lisa, bosku akan kembali ke Korea untuk pemotretan Nike.

Ketika permainan dimulai dari Sydney, Australia. Angka dadu pun mulai dimainkan, jumlah dadu di lokasi ini yaitu dua, terdiri angka satu pada setiap dadu. Tim Luna saat itu ada di Sydney karena telah mengetahui informasi keberadaan Lisa dari sasaeng. Ia juga sudah menyiapkan beberapa strategi untuk melacak pertemuan Lisa dan Jungkook.

Sementara kami berlama-lama menggunakan kartu "kesempatan," tim Jungkook pergi ke Indonesia dengan jet pribadinya. Mereka yang diikuti 3 sasaeng dan 5 orang tim Luna tersebut memilih untuk melakukan jalan pintas untuk membentuk pertemuan baru. Dadu sudah digerakan menjadi angka 4.

Dari Sydney, kami melakukan perjalanan dengan pesawat kelas bisnis ke Malaysia untuk mengecoh dadu, maka jumlah dadu yang digerakan kini adalah tiga. Jumlah dadu bernilai ganjil dengan alasan tertentu.

Sesuai peraturan permainan ini, kami membeli sebuah hotel sesampainya di Malaysia. Maksudku, kami menyewa kamar hotel untuk kami tinggali di Malaysia. Sementara tim Luna mengawasi kami di mobil sekitar, kami memainkan dadu lagi. Hotel yang kami tinggali hanya akan kami tinggalkan karena keberangkatan kami selanjutnya adalah Indonesia. Seperti biasa, petak umpet dijalankan.

Setiap orang yang menginjak tempat dengan hotel harus membayar mahal, ya, Luna harus membayar atas dadu yang ia terima. Tim-ku melakukan perjalanan dengan pesawat pribadi Jungkook yang dikirim dari Indonesia, keberangkatan ini atas nama Jungkook sehingga aku dan Lisa dapat melewati pengecekan ground handling atau proses penangan penumpang dalam pesawat. Bisa dibilang, kami menghapus jejaknya.

Jangan kalian kira Liskook akan menghabiskan waktu di Jakarta, karena setelah sampai kami bersama tim Jungkook langsung berangkat sejam kemudian ke Thailand. Sebab, Jungkook dan tim-nya harus memutar dadu dengan jumlah lima dari masing-masing dadu dengan jumlah dua dan tiga.

Inilah akhir perjalanan TNT yang sempat kacau karena keberadaan tim Luna dan beberapa sasaeng dengan mata tajam yang terpasang di kehidupan pasangan fenomenal ini. setelah dua hari dapat menghabiskan waktu, aku dan bosku pulang ke Korea mengakhiri TNT dan Jungkook tetap disana melakukan pekerjaannya.

***

POV Author

November, 2016

Lisa yang berubah menjadi canggung setelah pengakuan cinta pria disampingnya kini membuat suasana semakin hidup. Semenjak itu, Jungkook jadi berani menggoda Lisa karena melihat respon Lisa yang cool meski tidak bisa dipungkiri, dia juga gelagapan.

"Ini terlalu awal, kamu tahu? Kita pertama kali bertemu dan kamu sudah berani," respon Lisa dibalas Jungkook dengan tawa.

"Aku hanya tidak mau membuang waktu, kau tahu? Banyak sekali orang yang mendekatimu."

"Tidak hanya aku, banyak juga yang mendekatimu."

"Kalau begitu mari kita resmikan, berkencanlah denganku, oke?"

"Tidak Jungkook. Maksudku, ini terlalu awal."

Penolakan Lisa sama sekali tidak menyinggung perasaan Jungkook, sebaliknya, laki-laki itu semakin 'menjadi' dalam mengajak Lisa berkencan. Sampai akhirnya percakapan diakhiri dengan persetujuan bahwa Lisa akan memberi Jungkook jawaban pada TNT II nanti, meskipun keduanya bahkan tidak tahu kapan adanya. Boleh jadi, TNT tidak akan terulang lagi.

"Berbicara tentang komet, apa kau tau mitologisnya?"

"Apa itu?" tanya Lisa.

"Berita buruk," jawab Jungkook santai.

"Tunggu, apa kamu bilang? Bagaimana bisa kau mengatakannya dengan kasual?" menghiraukan pertanyaan Lisa, Jungkook lalu menceritakan yang ia ketahui seputar komet.

"Manusia mempercayai kehadiran komet Halley berabad-abad silam dengan pertanda kematian seperti yang diucapkan Shakespeare dalam karyanya, Julius Caesar." Ia mulai menceritakan dengan gaya santainya. Nampaknya Jungkook berusaha terlihat mempesona didepan Lisa. "Ada cerita unik, tahun 1835 Halley menampakan dirinya lagi dilangit, di hari yang sama penulis legend asal Amerika, Mark Twain lahir kedunia. Lalu, beliau wafat di tahun yang sama saat Halley muncul lagi di tahun 1910."

"Itu bisa jadi hanya kebetulan, bukan? There is always possibility in the middle of those possibilities."sangkal Lisa yang sebenarnya sudah tenggelam dalam cerita Jungkook.

"4 tahun kemudian, perang dunia pertama hadir sebagai kecemasan manusia di dunia." lanjut Jungkook bercerita.

"Kalau begitu apa yang kau lakukan sekarang? Membawaku pada tanda-tanda kabar sedih?" Kini Lisa sudah kesal dengan kenyataan bahwa komet yang dihadirkan sebagai kesan pertama pertemuan ternyata diartikan orang-orang sebagai berita buruk.

"Tentu tidak, Lisa. Aku tidak percaya mitos. Aku hanya melihat komet sebagai keindahan yang Tuhan berikan untuk menghias langit malam."

"Lalu apa tujuanmu menceritakannya padaku?"

"Agar kamu mempercayai apa yang aku percayai, bagaimana? Apa kamu masih menyalahkan benda-benda secantik mereka?" tanya Jungkook merujuk pada komet dan ribuan bintang yang terpapar di langit malam itu.

"Tiga tahun lagi, ayo bertemu Encke lagi." ajak Lisa. Kini kewarasan Jungkook sudah mengudara.

Sepulang pertemuan pertamanya dengan Jungkook, Lisa membeli sebuah kalung yang di-design khusus dengan permata berbentuk Encke. Kalung yang sejak saat itu sering menghiasi pundak kecilnya. Kalung itu juga akan diperlihatkan pada Jungkook di TNT II sebagai jawaban dari pengakuan cinta yang Jungkook berikan.








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chapter ini cringe banget tbh kkkkkkkkkkk

See you guys. Semangat puasa bagi yang menjalankan.

Idol Manager's IntendedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang