00. Dosen Baru

23.6K 491 4
                                    

Adhira Maharani seorang mahasiswa yang kini telah memasuki semester 4 dengan jurusan psikologi. bagi Adhira sangatlah berat menekuni ilmu dalam jurusan psikologi, tapi itu memang keinginan Adhira dari awal SMA bahkan mungkin cita-cita Adhira. Sudah lama Adhira kuliah di kampus favoritnya, selama Adhira kuliah di kampus itu rasanya tidak terlalu berat,mungkin karena masih semester pertengahan. Tapi Adhira tidak tahu nantinya apakah akan lebih mudah?atau lebih sulit! Entahlah sekarang Adhira hanya menikmati apa yang telah dia ambil dari awal.

Adhira masih tertidur di king size yang bermotif kropi kesukaannya. Gue tidak tahu kenapa gue menyukai katak hijau ini yang sangat lucu di lihatnya. Oh iyh!ngomong-ngomong tumben Bunda atau Abang tidak membuat rusuh dengan membangunkan Princess ini dengan sesuka hati mereka. Syukurin aja Adhira daripada Bunda yang bangunin lu pasti tiba-tiba ada gempa dadakan dan kalau Abang yang bangunin pasti sangatlah kejam karena Abang lu itu tidak mempunyai jiwa kemanusiaan.

Oke Adhira! Sekarang lihatlah jam dan "ah! Jam 07:30 kyaaa....mati gue, gue ada kelas pagi, gila kalau telat bakalan panjang urusannya" teriaknya dengan heboh sambil beranjak ke kamar mandi dengan kecepatan kilat.

Bunda Indah kaget mendengar teriakan putrinya itu,selalu membuat dirinya jantungan. Dalam hati Indah, pasti Adhira bangunnya kesiangan makanya dia mengeluarkan teriakan mautnya itu.

Ragantara Laksana Abang Adhira kini telah memasuki semester terakhirnya. Bang Raga mengambil jurusan management, mungkin karena dia harus meneruskan perusahaan Ayahnya. Kini Bang Raga sudah turun menuju Ruang Makan.

"Adhira kesiangan bun" Raga bertanya kepada Bundanya sambil menarik kursinya untuk di duduki.

Indah menoleh ke Putranya itu dengan senyuman khasnya,"mungkin bang! Kamu kayak enggak tau adekmu itu".

Raga mengangguk paham, pasti sebentar lagi adeknya turun dan akan mengomeli dirinya atau bundanya karena tidak membangunkan Adhira. Terkadang Raga tak habis pikir sama jalan pikiran Adeknya itu, umurnya aja sudah 22 tahun tapi bangun tidur aja masih dibangunin.

Adhira menuruni anak tangganya dengan berjalan sedikit tergesa sambil melihat jam tangan yang melingkar ditangan kirinya. Gue melihat Bang Raga yang duduk enak-enakan di meja makan. Kurang ajar jadi abang, kenapa gue enggak di bangunin! kalau telat kan berabe.

Siap-siap Bang Raga gue pastikan lu akan mendapatkan lagu yang dasyat "Bang Raga Kurang Ajar lu!" Adhira teriak dengan menggebrak meja makan membuat Bunda dan abangnya terlonjok kaget. Adhira mengucapkan lu ke abangnya, semoga bundanya kagak sadar.

"Astaga Adhira Kamu ini ngangetin Bunda aja pagi-pagi" Indah mengelus dadanya kaget melihat teriakan putrinya itu.

Raga hanya menatap jengah ke Adhira, sudah gue duga pasti gue yang kena omel karena yang sering membangunkannya kan gue kalau Bunda mah kadang-kadang kalau dirinya mau aja, "Apa sih dir, pagi-pagi udah heboh aja" Raga menyelesaikan sarapannya.

Adhirnya menegukan dengan tandas susunya tanpa sisa, "Bang Raga tahu enggak? aku kesiangan hari ini aku ada kelas pagi jam 08:00 bang" geramnya dengan kesal.

"Makanya jadi cewek tuh belajar bangun pagi". Nasehat Raga kepada Adeknya.

Empet banget gue denger nasehat Bang Raga, mending sekarang nyuruh dia nganter ke kampus dari pada telat, kayaknya Bang Raga juga ada kelas hari ini "halah udah bang, mending sekarang anter aku aja ke kampus" Adhira meminta anteran kepada Raga.

"Adhira Bunda tegaskan sekali lagi, kurangin nonton drakornya". Indah menghampiri putrinya sambil memegang bahunya.

Adhira hanya menampakan cengiran khasnya itu, "hehehe...., enggak bisa Bun, soalnya udah jadi teman hidup Adhira".

Dosen Kejam(Completed)Where stories live. Discover now