Shizhu dan kedua Selir tersenyum kemenangan saat Putra Mahkota menyetujui syaratnya. Sebentar lagi semua orang akan terkejut dengan wajah buruk rupa dari Li Xian. Dengan begitu Li Xian akan merasa malu dan tidak bisa memenangkan lomba.

Karena poin yang dia kumpulkan seimbang dengan Li Xian, maka Shi Zhu melakukan tindakan itu agar bisa mengalahkan Li Xian. Dia tidak akan membiarkan Li Xian menang melawannya.

"Melaksanakan perintah anda, Yang Mulia," jawab Li Xian menunduk hormat. Dia menatap ke arah Shi Zhu. "Jangan salahkan aku jika kau akan terkejut melihatnya nanti, penyesalan hanya ada di bagian akhir," peringatnya tersenyum kecil.

Shi Zhu berdecih dan membuang muka. "Tidak akan pernah."

Sekali lagi, Li Xian menyeringai, inilah saatnya, semua orang berhak tahu kecantikan yang dia sembunyikan selama ini. Semua orang harus tahu siapa Putri Mahkota yang sebenarnya. Dia bukanlah Li Xian yang dulu, dia adalah Li Xian yang sebenarnya, tidak akan pernah membiarkan orang lain menginjak-injak dirinya lagi. Akan dia buktikan bahwa dia mampu berdiri di bawah kakinya sendiri, serta akan membuat semua orang bertekuk lutut padanya.

Tangannya terulur melepas ikatan cadarnya, perlahan cadar itu menyingkap, membuat seluruh mata mengarah padanya. Mereka semua merasa was-was, bagaimana wajah Putri Mahkota yang sebenarnya, seberapa parah penyakitnya.

Hingga cadar itu terlepas sempurna dari wajahnya, semua orang tersentak kaget melihat kecantikan yang terpancar dari wajah Li Xian, pipi putih mulus, mata bulat, alis tebal, bulu mata yang lentik saat dia berkedip, hidung mungil yang mancung, serta bibirnya yang merah alami begitu menggoda.

Hingga cadar itu terlepas sempurna dari wajahnya, semua orang tersentak kaget melihat kecantikan yang terpancar dari wajah Li Xian, pipi putih mulus, mata bulat, alis tebal, bulu mata yang lentik saat dia berkedip, hidung mungil yang mancung, sert...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebuah kecantikan yang sangat sempurna yang dimiliki seorang Putri Mahkota, begitu pas dengan tubuhnya yang mungil namun membentuk lekuk tubuh yang sempurna.

"Ba-bagaimana mungkin?" Shi Zhu tampak terkejut melihat wajah Li Xian.

Li Xian tersenyum lebar membuat aura kecantikannya bertambah berkali-kali lipat.

"Anda terkejut, Selir Shi?"

Liu Xing Sheng membulatkan matanya, tidak bisa dia pungkiri bahwa Li Xian sungguh, benar-benar sangat cantik. Dari mana wanita itu mendapatkan kecantikan seperti itu? Sejak kapan dia berubah menjadi secantik itu?

Berapa lama dia tidak bertemu Li Xian? Ah, sepertinya sangat lama, kenapa dia bisa melewatkan wajah cantik Putri Mahkotanya. Lihatlah, seluruh tatapan tengah mengarah pada Istrinya, membuat Liu Xing Sheng mendengus kesal.

"Lanjutkan acaranya," ucap Liu Xing Sheng keras, membuyarkan lamunan para pengunjung dari pesona Li Xian.

Keempat wanita itu mulai menaiki kudanya masing-masing dengan panah yang berada di tangannya. Dan target mulai bergerak.

"Pastikan kau akan selamat kali ini, Li Xian. Aku yang akan menjadi pemenangnya," ucap Shi Zhu pelan, ujung bibirnya menyeringai.

"Jangan bermimpi, sekarang bukan waktunya tidur, Selir Shi," balas Li Xian meledek.

"Kurang ajar!" Shi Zhu mengumpat marah.

Kuda mereka mulai berlari mengejar target, beberapa kali sasaran mereka meleset karena target yang terus bergerak mengelilingi lapangan yang luas.

Li Xian menarik tuas dengan kuat, membidik tepat di tengah, dia berseru senang, tepukan meriah menyambut keberhasilannya.

Kaisar, Ibu Suri, Putra Mahkota dan beberapa petinggi kerajaan merasa takjub dengan kehebatan Li Xian. Memang seperti sudah terlatih dan telah melakukan latihan dalam waktu yang sangat lama. Padahal selama ini Li Xian terkenal tidak pandai memanah, dan selalu jadi yang terburuk, kini semua nampak segan dengan Li Xian.

Jangan lewatkan raut wajah Liu Xing Sheng yang menegang melihat cara Li Xian memanah dari atas kuda. Dia merasa, Li Xian yang sekarang berbeda dengan Li Xian yang dulu, entah mengapa dirinya menjadi sedikit tertarik.

"Bukankah dia hebat, Sheng'er?" ujar Ibu Suri menatap Liu Xing Sheng. "Ibu tidak menyangka ternyata dia sangat cantik, padahal sebelumnya Ibu sudah mengunjunginya, dan Ibu tidak menyadari perubahannya." Terlihat Ibu Suri terkekeh di akhir kalimatnya. Kembali menatap Liu Xing Sheng. "Bagaimana menurutmu, Sheng'er?" ulangnya karena tidak mendapatkan jawaban dari Putra Mahkota.

"Ya."

"Ya, apa Sheng'er?" goda Ibu Suri.

"Dia berbeda."

Ibu Suri tersenyum. "Dia memang pantas menjadi Putri Mahkota, bukan begitu, Yang Mulia?"

Kaisar menoleh, tersenyum ke arah istrinya. "Kau benar, Rong'er, auranya semakin menguat, dan begitu memukau," candanya.

"Apa anda tertarik dengannya, Yang Mulia?"

Kaisar tergelak, mengelus lengan istrinya pelan. "Aku sudah cukup tua untuk tertarik dengannya, seharusnya aku sudah menimang cucu yang cantik dan tampan dari rahimnya." Kaisar menggerakkan dagunya ke arah Liu Xing Sheng. "Bukan begitu, Istriku?"

Ibu Suri tersenyum. "Anda benar, Yang Mulia."

Liu Xing Sheng hanya diam mendengarkan pembicaraan Kaisar dan Ibu Suri yang jelas tengah menyindirnya. Apa sekarang dia juga harus memikirkan seorang anak dari Li Xian?

Kepalanya menggeleng pelan saat bayangan iya-iya melintas di benaknya. Tidak. Dia harus fokus pada tujuan utamanya menikahi Li Xian.

.

.

.

..


12 Mei 2020
Saskavirby

(Ternyata cerita ini udah jalan satu tahun ya 😆 terhitung revisi hari ini, doakan semoga author sehat² biar bisa namatin cerita ini ya, amiinn.. terimakasih 😚)

Li Xian EmpressWhere stories live. Discover now