Antropologi Rasa

1.4K 147 12
                                    

        Manusia itu beragam. Bukan cuman perkara suku, agama, ras dan golongan. Tapi juga sifat, sikap, pola pikir dan perasaan yang dimiliki setiap individunya. Keberagaman itulah yang membuat manusia tidak bisa bersatu seutuhnya, pasti saja akan mengelompok pada orang-orang tertentu yang sekiranya memiliki kecocokan dalam beberapa hal, atau paling tidak dapat saling toleransi terhadap perbedaan. 


      Mencari kenyamanan antar individu itu sulit. Apalagi, setiap manusia pasti selalu punya permasalahannya masing-masing yang kompleks. Nyaman berarti betah.  Bertahan dalam obrolan dua arah, tidak ragu untuk menyeruakan pendapat sendiri, dan yang pasti, tidak terganggu atas kehadiran yang diberikan kepada satu sama lain. Kenyamanan itu perkara hati, tidak bisa diatur namun akan mengalir sendiri seperti air kala komunikasi antar manusia itu terhubung.


      Kalau kata Winna Efendi, nyaman adalah berbagi waktu tanpa perlu merasa canggung. Nyaman adalah berani menelpon tanpa alasan, hanya karena ingin mengobrol, atau karena ada film baru yang ingin ditonton tapi tidak punya sosok teman untuk diajak pergi. Rasa nyaman tidak perlu dilabeli, diartikan atau dianalisa. Tapi, bagaimana bila ternyata rasa nyaman itu perlahan naik tingkat menjadi rasa cinta? Akankah semuanya masih tetap sama dan dapat dipertahankan seperti sedia kala?



***


A/N:

Punten, bukannya lanjutin cerita yang lainnya malah drop yang baru :(

Ini cerita berawal dari au di twitter, mungkin kalau ada yang tahu @/capuclatte di twitter itu aku. Dan part ini cuman pembuka aja sambil penjelasan singkat dari definisi antropologi dan rasa itu sendiri.

Btw, ini terinspirasi dari novel dan video trailer fanmade antologi rasa punya kak emir. tapi plot sama latarnya beda kok hehe. Yaudah gitu aja, selamat menikmati!


Antropologi RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang