.

Di tempat lain di alam manusia.

Kekacauan benar-benar terjadi. Yibo sangat pintar memilih pusat kota sebagai sasarannya. Para strigoi dan hewan siluman hutan Raazzus, mengejar para manusia.

Banyak tubuh terlepas dari kepalanya akibat gigitan hewan itu. Dan lebih banyak lagi tubuh kering menghitam, karena darahnya diambil oleh para strigoi.

Padahal pimpinan strigoi yang ternyata adalah Mr. Kim Jongin telah musnah, tapi kenapa pengikutnya masih kuat dan terkendali oleh satu bayangan?

Sedangkan Yibo hanya duduk di atas gagak hitam berkepala ular dan menonton adegan pembantaian itu dengan senyum kepuasan. Hewan yang ditunggangi Yibo juga sama persis dengan hewan yang dikalahkan Sehun di aula istana batu hitam.

Xiao melihat Sehun dan beberapa klan dhampir lainnya melawan para siluman. Ia tidak melihat Luhan di sana. Ia hanya melihat beberapa pastur dan pendeta sedang melawan para strigoi.

Xiao Zhan gagal dalam misi menyatukan hati Yibo, agar mau menuruti kata hatinya. Itu berarti sumpahnya yang kedua harus dilaksanakan secepatnya. Agar tidak semakin banyak korban yang berjatuhan. Xiao harus membunuh Yibo segera, menggunakan peluru perak yang diberikan Xiumin padanya.

Xiao Zhan melompat ke arah Yibo yang masih duduk tenang mengamati. Yibo menyadari keberadaan Xiao, ia tersenyum lalu mengeluarkan mantra pengikat tubuh. Xiao tidak bisa bergerak untuk beberapa saat.

Kesempatan itu digunakan Yibo untuk menunjukkan sesuatu pada kekasihnya. Di bawah sana, di dalam barisan para strigoi yang menggila, ada Luhan adiknya. Tapi bukan itu yang membuat Xiao terkejut.

Ratusan strigoi haus darah itu ternyata dikendalikan oleh seorang moroi pelindung, kepercayaan tuan mudanya, Xie Luhan.

Tidak mungkin. Batin Xiao menjerit.
Tidak mungkin adiknya berkhianat.

"Sudah kuperintahkan di aula, untuk memotong jari Luhan, tapi kau mencegahnya ...."

Xiao meronta ingin segera lepas dari ikatan mantra itu. Ia ingin melompat ke bawah dan menghentikan Luhan.

"Pilihan di tanganmu sayang, dua peluru dalam pistolmu bisa kau gunakan untuk siapa, menghentikan adikmu, atau membunuhku ...." ucap Yibo dengan senyum miring di bibirnya.

Xiao Zhan harus menghentikan Luhan terlebih dahulu, sebelum adiknya itu semakin membuat para strigoi mengambil darah para manusia yang tak bersalah.

Zhan melompat tepat di belakang tubuh Luhan, dan ia langsung menepuk bahunya. Luhan refleks menoleh dengan mata merahnya. Ada iblis yang membakar jiwanya. Iblis itu menguasai tubuh Luhan, hingga adiknya ini hilang kesadaran.

Apakah Yibo yang melakukan ini pada adiknya? Batin Xiao.

Ia melepaskan mantra Afrifes, yaitu mantra suci pengusir aura jahat. Tapi Luhan menjadi semakin tak terkendali. Ia balas menyerang Xiao Zhan dengan mengirim puluhan strigoi ke arahnya.

Xiao Zhan melompat jauh, menghindari strigoi yang berbondong-bondong menyerangnya. Strigoi itu persis seperti boneka puppet yang digerakkan, dan Luhan yang memegang talinya. Xiao Zhan dikepung oleh 5 strigoi sekaligus.

Ia mengeluarkan perisai moroi pelindung di dadanya. Membuat para strigoi tak bisa menyentuhnya. Tapi ia kewalahan, karena jumlah strigoi yang datang ke arahnya semakin banyak.

Menyadari posisinya yang terdesak, membuat Xiao berpikir untuk menembak kepala Luhan, sehingga para strigoi ini kehilangan tuannya. Tapi Xiao tak cukup berani untuk melenyapkan adiknya. Apalagi posisi mereka berjauhan, Xiao ragu bisa menembak Luhan tepat sasaran. Mengingat peluru di pistolnya hanya ada dua, jika ia meleset maka peluru itu akan terbuang sia-sia.

Sementara Xiao berpikir tentang rencananya, para strigoi itu berhasil menembus mantra Xiao. Salah satu cakar mereka mengenai pundak kiri Xiao Zhan.

Begitu Xiao Zhan ingin mengeluarkan kekuatan, para strigoi itu telah terpental sejauh dua meter, dengan ringisan kesakitan. Pelakunya tidak lain adalah Yibo yang kini tengah menatapnya khawatir.

"Kalian tidak paham, jangan lukai Ratuku!!!" teriak Yibo.

Dengan satu serangan dari tangan yang mengeluarkan cahaya hitam. Strigoi yang telah berhasil melukai bahu Xiao tadi, hancur berkeping-keping.

Yibo membawa tubuh Xiao ke atas, duduk bersama menunggangi gagak hitam berkepala ular. Yibo menguncinya dengan mantra sekali lagi, juga cemeti yang diikatkan di tubuhnya. Xiao benar-benar tak bisa bergerak.

Sementara di bawah sana terjadi perang yang dahsyat, Yibo dengan sangat tenangnya justru melakukan serangan lembut ke bibir Xiao dengan mulutnya. Xiao Zhan meronta, tapi tak bisa lepas. Semakin lama, ciuman itu semakin dalam, sampai Xiao Zhan ingin berteriak pada langit untuk melepaskan diri, atau mengutuk dirinya sendiri karena masih bisa menikmati ciuman itu diantara kacaunya perang di bawah.

Sampai sebuah cahaya keemasn mengenai tubuh Xiao, membuat mantra pengikatnya terlepas. Yibo memandang ke arah pelakunya. Ternyata tuan muda Huang Zitao datang bersama kekasihnya, Wu Yifan.

"Apa tugasmu membakar kastil sudah selesai Gabriel?" seru Yibo, dengan seringai yang kini menjadi salah satu ciri khasnya.

"Oh aku terkejut, ternyata tuan muda Huang Zitao ikut serta, bahkan terlihat sudah meminum penawarnya!"

Yibo menoleh ke arah Xiao Zhan, dari matanya ia bisa membaca ketakutan di wajah moroi itu. Tentang kebenaran bahwa Xiao Zhan rela bertindak binal dan menggoda Yibo di ranjang hanya untuk mendapatkan penawarnya.

"Bagus sekali sayang, kau semakin pandai sekarang ...." puji Yibo sambil mencolek dagu Xiao.

"Yifan, jangan pedulikan aku ... Cepat bantu Sehun melawan para hewan siluman ...." teriak Zhan, "lalu kau tuan muda, cepat hentikan Luhan segera ... Dia yang saat ini sedang mengendalikan strigoi di bawah sana ...!"

.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 27, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Different Blood (Tamat di PDF)Where stories live. Discover now