Berbicara 4 Mata

3.9K 486 225
                                    

                  ( Si Kembar )

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

                  ( Si Kembar )

Yibo masih mengeringkan rambutnya dengan handuk saat Sehun telah mengancingkan seragamnya. Mereka sama-sama memiliki postur tubuh yang bagus,perut abs dan dada bidang,walau Sehun lebih tinggi beberapa centi dari Yibo,namun tubuhnya terbilang proporsional. Siapapun yang melihat mereka berdua pasti bingung untuk menentukan mana yang terbaik dan paling mempesona.

Sehun selalu bangun lebih awal,apalagi pelajaran pertama hari ini adalah matematika,ia sangat antusias untuk datang lebih pagi dari biasanya. Berbeda dengan Yibo yang masih bermalas malasan. Ia melempar handuk basahnya ke sembarang tempat,Sehun sudah lelah menegur adiknya,jadi ia sendiri yang mengambil handuk itu dan menggantungnya di tempat semula.

"Yibo kau harus berterimakasih pada Lao Sean".
Yibo tak menanggapi ucapan kakak kembarnya ia lebih asyik memakai celana dan menyiapkan bukunya yang berserakan. Lagipula berterimakasih untuk apa?pikir Yibo.

"jika Lao Sean tidak menutupi perbuatanmu pada Liqin,kau pasti sudah ditahan di kantor polisi". Sehun berusaha menjelaskan lagi,berharap adiknya mengerti.
Yibo menghentikan kegiatannya mengemasi buku pelajaran yang hendak ia masukkan dalam tas ranselnya. Ia berbalik menatap Sehun yang telah selesai dengan atribut lengkap dan hendak turun untuk sarapan.
"ceritakan padaku". Yibo memasang ekspresi ingin tau. Sehun meletakkan kembali tasnya kemudian mengisyaratkan Yibo untuk duduk di tepi ranjang bersamanya.

Sehun menceritakan apa yang didengar Luhan dari mulut guru manis itu. Dalam pandangan Luhan,Sean bukan tengah membela Yibo,tapi sedang berbicara kebenaran. Namun dari sudut pandang Sehun yang sedikit melihat kejadian itu,menilai bahwa guru matematikanya berniat melindungi Yibo dari masalah,dengan mencari alasan yang masuk akal dan memutar fakta dengan begitu lihai.

Yibo mendengarkan dengan seksama,pikirannya berkecamuk antara sesal dan gelisah memenuhi rongga dadanya dengan beragam pertanyaan.
Kenapa gurunya melakukan itu?padahal mereka baru bertemu bahkan sebagai murid yang suka membolos di jam pelajaran,sejatinya itu tidak meninggalkan kesan yang baik. Harusnya guru itu membencinya. Atau jangan-jangan ini ada hubungannya dengan mimpi yang dialami Yibo selama ini?

Yibo menggenggam erat kertas berisi gambar yang ia buat semalam.
Melipatnya dan memasukkannya ke dalam tas bersama buku pelajaran.
Ia bertekad untuk bicara empat mata dengan guru matematikanya.

****

Udara sore begitu dingin,Sean merapatkan jaket yang ia kenakan dan membetulkan letak kacamata putihnya. Beranjak dari ruang guru yang telah sepi tinggal seorang guru olahraga yang baru saja keluar dari ruang ganti.
"mau kemana Lao Sean?". Pria bertubuh tegap dan sexy itu bertanya pada Sean yang melangkah terburu ke luar ruangan.
"bertemu seseorang". Jawab Sean dengan senyuman.
"mari kuantar". Pria dengan langkah gagah dan senyum memikat menghampiri Sean yang berdiri di ambang pintu.
Tinggi mereka sama,namun proporsi tubuh mereka jauh berbeda. Jika Sean kurus dan ramping maka guru olahraga itu terlihat lebih manly dengan tubuh padat berisi dan lekukan sempurna di dada dan perutnya. Tak heran mengingat kegiatannya sehari hari adalah melatih tubuh dan otot hingga berkeringat.

Different Blood (Tamat di PDF)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum