"Reli Reli, kamu itu ya, selalu aja iseng sama anak kakak" sahut Rehan yang baru saja datang dengan menyilangkan tangannya di dada sambil menggelengkan kepalanya heran

"Hehe maaf tadi Reli gk sengaja" kata Reli dan meninggalkan semua orang yang berada di sana sambil cengar cengir seperti tidak ada kesalahan yang di perbuatnya

•••

1 bulan kemudian

Saat Reli memasuki kelas, dia melihat bangkunya yang di penuhi perempuan dari kelas-kelas lain untuk datang ke sini hanya mencari perhatian Ikbal. Reli akui Ikbal anak yang pintar dan yahhh dapat di bilang gantenglah, tapi dia tidak memikirkan itu semua. Reli melihat Ikbal dengan eskpresi wajah seperti tidak suka dan risih dengan kedatangan mereka semua

"Eh kalian semua, ngapain di sini? bikin risih aja tau gk? " marahnya pada mereka semua
"Hanya sebentar kok Rel" jawab Rere dari kelas sebelah yang datang dengan membawa kipas di tangannya

"Gak ada sebentar-sebentar, gw lelah, pusing,  minggir! dan kalian sana hus hus keluar, pengap tau gakkk" usir Reli sambil mengibaskan tangannya ke mereka semua

Reli sudah lelah dan muak dengan mereka semua yang selalu saja mencari perhatian Ikbal, padahal apa yang mereka lakukan tidak pernah di tanggepi Ikbal, tapi kerusuhan di samping kursi Reli itu membuat kepalanya menjadi pusing, mereka terlihat kesel dan pergi dari kelasnya ketika Reli mengatakan itu

"Makasih ya Rel" Ikbal langsung berterima kasih karena sudah membantunya untuk membuat cewek-cewek tadi itu pergi

"Buat ap? " tanya Reli dengan wajah yang masih pusing tanpa menoleh ke arahnya
"Lo sudah buat mereka semua pergi dari hadapan gw" Ikbal menjelaskan sambil tersenyum menghadap Reli

"Oh itu,  santai aja kalik, gw tu pusing lihat mereka semua di sini makanya gw usir, gitu" kata Reli masih menyibukkan diri mencari sesuatu di tasnya

"Sebenarnya gw tu risih dengan kedatangan mereka di sini" curhatnya pada Reli yang hanya di iyakan saja
"Oh" jawab Reli singkat untuk menyelesaikan percakapannya, karena hari ini dia sudah pusing karena di suguhkan dengan keadaan tadi dan hanya di balas dengan hembusan nafas kasar oleh Ikbal di samping kursinya

Eh novel gw mana ya- batin Reli yang masih membongkar isi tasnya

"Cari apa si Rel?" tanya Ikbal ke Reli
"Ini novel gw mana ya? Perasaan gw dah masuk in ke atas deh"
"Oh astagaaaa di mobill, yah gimana dong, padahal lagi pengen baca novel ituu" ingat Reli "tapi oke tidak apa-apa, bisa lain kali" lanjutnya

Reli melihat dua sahabatnya yang datang kearahnya, wajah mereka terlihat membingungkan di kepala Reli, Rosita terlihat cemberut sedangkan putri terlihat ke lelahan dan kebingungan

Mereka kenapa?- bantin Reli

"Kalian kenapa?" Reli langsung bertanya ke mereka berdua yang baru saja sampai di depannya

"Gak tau nih Rel, gw juga lagi bingung mau hibur dia kayak gimana lagi, gw sudah lelah tapi dia tetap aja cemberut" jawab Putri
"Lo kenapa Ros?" tanya Reli dengan baik, ya seperti biasa kalau Rosita begini itu harus di baik-baik in
"Rosssss" panggil Reli yang di bales dengan gelengan
"Rel, kayaknya Rosi lagi bertengkar sama pacarnya makanya jadi begitu" kata Putri

"Bima? " tanya Reli mengeriutkan dahinya dengan alis d naikkan
"Ya iyalah Rel, siapa lagi coba, kan Bima pacarnya" kata Putri dengan nada gergetan

Rosita sudah balikan dengan Bima, mereka putus hanya 5 hari saja, setelah kesalah pahaman mereka itu terselesaikan oleh mereka berdua

"Yaudah biariin aja, kasi waktu sendiri, ntr juga baikkan" jelas Reli untuk menenangkan fikiran Putri

•••

Setelah jam istirahat berbunyi, para siswa dan siswi sekolah ini berhamburan ke kanan dan ke kiri mencari tempat yang nyaman untuk istirahat, terutama kantin sekolah

Terbukti baru saja memasuki kantin, sudah banyak siswa yang mengantri untuk membeli makanan dan meja yang sudah hampir full

"Huh, rame benar ni kantin" keluh Putri sendiri "Namanya juga jam istirahat, ya pastinya rame" sahut Rifal yang baru saja datang menghampiri mereka bertiga bersama kedua temannya, eh tidak, satu saja, dia bersama Bima tanpa Ikbal

"Ikbal mana? " tanya Rosita ke Rifal

Ekhem
Bima tiba-tiba saja batuk sambil melirik ke arah Rosita dengan wajah yang tidak mengenakan
"Eh sayanggg, kenapa? Sakit? Tapi suhu badannya gk panas" ujar Rosita berdiri menghampiri Bima dengan tangannya yang memegang kening Bima

"Menurut kamu gimana?"
"Maksud aku ituuuu, itu Reli tadi nyuruh aku nanya bebz? " Reli yang tadinya mendengarkan percakapan kedua sahabatnya dengan laki-laki di depannya langsung saja menunjukkan wajah bingung

"Lah kapan? " tanya Reli ke arah Rosita yang di bales kejipan mata dengan arti untuk bekerja sama dengannya "Oo hhh i iya tadi gw yang suruh" ucap Reli terbata bata

"Sudah ah, ayok duduk, kalian mau pesan apa? " tanya Putri, memang sudah menjadi kebiasannya jika Putri yang akan memesankan makanan

"Gw nasi goreng sama jus apel aja Put"
"Eh gw samain aja kayak Rosita" balas Reli sambil tersenyum
"Terus gw mau pesan bakso and teh pucuk"
"pesan sendiri aja, gw kan nanya ke sahabat gw aja" ujar Putri sambil membentuk bibirnya menjadi cemberut dan sinis "Sekalian aja napa, ya kan Bim? " lanjut Rifal yang di anggukki temannya itu dengan cepat

Setelah menyelesaikan makanannya, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi sekolah yang saat ini sudah banyak siswa yang berkeliaran, mumpung masih ada waktu istirahat

"Kita ke lapangan basket aja yok, di sana ada cogan tauuu" ajak Rosita ke arah dua sahabatnya
"Elehhh, giliran Bima dah pergi, langsung nyerocos aja lo bahas cogan" timpal Reli menonyor kepala Rosita
"Tapi lumayan juga Rel untuk cuci mata juga, yok deh" ajak Putri berdiri

•••

My Kapten 💞 [Revisi]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora