NUMB

125 11 0
                                    

"Bagaimana Busan, ada urusan penting apa hyung? Apa orang tua mu baik baik saja?" Tanya managernya yang sedari tadi mengamati Jonghyun melalui kaca spion depan yang tampak keanehan diwajah artis nya itu

Jonghyun tetap sibuk dengan ponselnya yang seperti menunggu sesuatu dengan khawatir sesekali melihat lihat ke arah layar ponsel lalu tertunduk dan diam kembali

Manajernya ini sudah seperti keluarga dan menganggap Jonghyun sebagai kakaknya karna sangking dekatnya dengan Jonghyun jadi mereka bisa dibilang sudah paham satu sama lain

Sebenarnya tidak perlu orang dekat dengan Jonghyun untuk mengetahui susana hatinya, orang yang selewat juga akan tau kalau dia sedang in bad mood karna salah satu karakter Jonghyun yang polos dan tidak bisa menyembunyikan perasaan nya

"Mmm iya Omma Appa baik baik saja tidak ada masalah, mengenai urusan penting nanti kamu bakal tau setelah aku memastikan beberapa hal dulu" jawab Jonghyun sesaat kembali lagi memperhatikan ponselnya dan mulai sibuk lagi mengetik dan menelepon

Jonghyun sebenarnya ingin sekali langsung membagikan kebahagiaan yang dia rasakan ke temannya sekaligus managernya itu kalau dia sedang jatuh cinta dan tergila gila dengan Seungyeon in literally adalah calon istrinya

Tapi apa mau dikata lagi dan lagi mereka menemukan hambatan dari ego yang belum mau berbagi perasaan mereka masing masing

Jonghyun dan Seungyeon seperti kembali berada di posisi masing masing yang saling mempertahankan image mereka dan kembali menjadi orang yang tidak saling kenal seperti yang disepakati

"Message 1; Kenapa kamu tidak mengangkat telepon aku?
#dikirim setelah menelepon

#Menelepon lagi
Message 2; Aku khawatir kamu sudah sampai mana? Kamu dijemput siapa?

Massage 3; pliss kabari aku, Seungyeon kamu masih tanggung jawab aku dan aku harus tau keberadaan kamu

#telepon terus dan ntah berapa kali tapi tidak ada response

Drett drett selang beberapa menit ada telepon masuk, dengan cepat mengangkat telepon

"Kamu dimana sekarang, aku kesana ada yang harus aku bicarakan" dengan semangat Jonghyun tanpa melihat siapa yang menelepon disana

"Mmmm Jonghyunie sudah sampaikah? ini aku Yonghwa" dengan nada tegas dan terdengar ada suara suara cekikikan dari kejauhan sepertinya teleponnya di loudspeaker

"Oooh hyung baiklah, aku juga sekarang akan ke base camp dulu sebelum ke apartment, by the way ada beberapa oleh oleh untuk aku bagikan ke kalian" dengan nada berusaha tenang berharap tidak ada kecurigaan dari kakak dan adik adiknya di CNBLUE

"Waah ini kabar yang kita tunggu tunggu" seru Jungshin nimbrung

"Btw siapa wanita yang mau kamu cari dan ingin bicaraaa?...Waaaah is not u'r style broo hahaha...sepertinya aku sia sia sudah mau mengenalkan mu ke model teman aku itu.. " timpal Jungshiin yang mempertegas keanehan atas reaksi pertama Jonghyun lakukan saat Yonghwa menelepon

Padahal mereka belum tahu ceritanya tapi sangking mengenal Jonghyun dan tabiatnya yang mudah ketebak kalau dia sedang kacau karena wanita

"Okay sudah dulu kita tunggu kamu Jonghyun" seru leader CNBLUE yang sudah dianggap seperti kakak nya sendiri itu dengan sigap mengakhiri polemik diantara kedua adiknya itu

"Okay hyung, just wait ya" dengan datar tanpa terpengaruh dengan pertanyaan Jungshin yang penuh curiga

"Kita langsung ke base camp" pinta Jonghyun ke managernya, managernya sudah hapal arah yang dimaksud yaitu apartment nya Jong Yonghwa
...

"Kamu baik baik aja Gom? Kenapa dari tadi diam saja" tanya adik pertama Yoo Seoyeon yang merupakan anak kedua dari keluarga Yoo sembari terus memperhatikan kakak nya yang terus membola balik ponselnya

"Mmm i'm fine sis, i'm just tired thats all" timpal Seungyeon berusaha menyembunyikan perasaan nya

"Kenapa kamu minta aku yang jemput, Appa bilang kamu bakal dianterin Jonghyun" dengan nada menelisik mencari tahu karena adiknya tau kakanya tidak pandai berbohong dan menyembunyikan perasannya
(#mirip ya karakternya kaya udah Destiny aja #hehe)

"Well Jonghyun mendadak harus bertemu dengan membernya" dengan cepat mencari alasan yang kali ini benar tapi kalau mendadak hanya karangannya saja

"Oooh I see than, so how about him, tell me some" seru adiknya dengan penasaran dan cepat teralihkan yang tidak mempermasalahkan kembali soal penjemputan

"Well he fine, not bad and ya you know I already told you some right" dengan seadanya dia tidak mau memberikan informasi detail dulu Seungyeon ingin fokus dengan apa yang nanti akan dia utarakan ke orang tuanya

"Which part sis? the part that you idolize him, fall for the first time by seeing his image, is that one sis? Dengan nada menggoda berharap reaksi dari kaka nya yang saat ini terlihat seperti orang menyedihkan yang ada di dunia lain

Terlihat dari feature Seungyeon yang sesekali melihat ponsel dengan lama sekali diteruskan dengan tatapan kosong ke arah luar melalui kaca jendela mobil yang dibuka sedikit merasakan dinginnya malam Seoul yang menusuk sampai ke tulang rusuk

"I dont know sis, I really dont know!!"
Imbuh Seungyeon halus berharap dia bisa berhenti memikirkan dan membicarakan laki laki yang saat ini ingin sekali dia lupakan dengan sekuat tenaga yang ada tapi tetap percuma semuanya berakhir dengan mati rasa

"Apa yang kamu fikirkan Seungyeon, hati kamu hancur dan hampa saat ini malah kamu merindukannya, kamu dan dia tidak ditakdirkan bersama, kamu tau Seungyeon kamu harus tau dia jauh diatas mu, kamu harus memikirkan image nya yang dia sudah bangun bertahun tahun dan kamu siapa, jangan bermimpi untuk mendapatkan hatinya"

Bathin Seungyeon semakin berteriak sakit dan hampa dengan dingin yang semakin membekukan fikirannya

"I'm so hate to love you" why I cant leave like usual why everything just change in a day why I cant go back to my on self" dengan perlahan dan pasti pandangannya semakin jauh dia tidak merasakan apa yang ada didepannya lagi angin dingin yang menyapu wajah mungilnya yang hampir membeku karena kedinginan hanya terasa biasa saja

Seungyeon hanya merasakan mati rasa sekujur tubuh dan fikirannya hanya tertuju pada pujaannya yang sulit untuk dia gapai segala usaha sudah Seungyeon coba untuk bertahan untuk tidak semakin dalam mencintai Jonghyun, dia berusaha menanamkan fikiran negatif di hatinya tapi tetap saja tidak bisa merubah hatinya yang dari awal sudah memilih Jonghyun dimulai dari pencariannya di internet dia sudah sangat terpana dengan pesonanya yang mematikan setiap hawa yang berada didekatnya dan sekarang Seungyeon mengalaminya dia seperti terpenjara oleh perasaannya untuk Jonghyun
...

Dengan berat langkah yang dilalui Jonghyun untuk bertemu kembali dengan membernya dan kembali ke dunianya yang semakin memperlebar perbedaan diantara mereka yang semakin membuat nya menjauh tetapi ada rasa kuat yang terus mendorong hati dan fikirannya ingin memiliki, memeluk, dan mencintainya hanya untuk nya sendiri

Sembari memijit beberapa angka untuk masuk ke apartment Yonghwa dan tidak sedikitpun hatinya berdetak dan hangat malah semakin mati rasa

HATE TO LOVE YOU Where stories live. Discover now