"Gue dijemput siapaa huaa" rengek Lisa lalu melihat jam tangannya kembali.
Semua teman nya udah pulang, tinggal dia doang yang belum. Sekolah udah sepi, banget. Tadi niat nya mau minta tolong ke Pak Satpam buat anterin Lisa sampai ke Rumah, ternyata Pak Satpam nya tidak ada, hilang.
Sebenarnya pesan ojek online bisa. Cuma ya kalau baterai ponsel nya gak habis, Lisa pasti udah mesan daritadi.
Sekarang Lisa pun bermondar - mandir,
"Gini amat nasib gue"
Sehun, Kakaknya tidak bisa jemput dia, sibuk kuliah katanya. Lucas, Adik nya itu sedang ada acara Camping di Sekolah.
Mau naik ojek yang didepan sekolah, tapi takutnya malah diculik. Naik bus juga bisa, tapi Lisa takut hal yang aneh - aneh terjadi lagi sama dia. Jalan kaki, kejauhan kata nya.
"Huft!"
Pada akhirnya Lisa hanya bisa menyenderkan punggungnya di pagar sekolah.
TIN TIN
Tiba - tiba suara klakson berbunyi membuat Lisa benar - benar menemplokan diri ke pagar.
"Lisa? Lisa bukan?" Tanya orang itu sambil mengangkat kaca helm nya.
Seingat Lisa, nama cowok ini Hanbin. Iya, kakak kelas nya, anggota OSIS yang kemarin Lisa pinta tanda tangannya.
"Kak Hanbin bukan?"
Hanbin pun mengangguk, "Lisa kenapa masih ada disini?"
Hanbin pun melihat sekelilingnya terlebih dahulu baru kembali berbicara, "udah sepi banget loh ini Sekolah"
Lisa mengangguk, "iya tahu, Kak. Tapi, Lisa aja bingung mau pulang pakai apa. Hape Lisa udah mati, Lisa gak bisa mercayain ojek didepan sana begitu aja, kalau pake bis, Lisa trauma, Kak." Jelas Lisa panjang lebar.
Hanbin mah ngangguk aja. Lisa ngerapp lagi soalnya, mana bisa dia denger semua perkataannya dengan jelas? Hanbin belum korek kuping juga soalnya.
"Ya udah, sama Kakak aja"
Setelah berkata demikian, Hanbin turun dari motor dan memarkirkannya sementara disana untuk mengambil helm didalam jok motornya,
"Nih" ketika Hanbin menyerahkan helm tersebut, Lisa malah menyipitkan mata nya,
"Ini Lisa beneran mau dianter pulang 'kan?" Tanya Lisa memastikan membuat Hanbin menganga,
"Wah, maksud nya gak percaya sama Kakak nih? Tenang, Kakak gak bermaksud apa - apa kok. Nih" Hanbin menyerahkan helm itu lagi dan segera diambil oleh Lisa.
"Ayo, Kak" ucap Lisa setelah menaiki motor Hanbin itu.
"Tunjukin jalan nya ya, jangan malah tidur"
"Lah, gak mungkin Lisa ketiduran lah, Kak"
"Soalnya, Kakak mau ngebut"
Ucapan yang dilontarkan Hanbin sontak membuat Lisa membulatkan mata, Hanbin yang melihat itu dari kaca spion pun tersenyum kecil,
"LOH JANGAN DONG"
"Gak apa - apa, Lis. Angin sepoi - sepoi, makanya Kakak peringatin jangan sampe tidur" jelas Hanbin sambil tertawa,
"Sembarangan aja!"
💫🏫💫
Hmmm,
Segini dulu untuk chapter kali ini ya!
DON'T FORGET TO VOTE + COMMENT OKAY?
Gampang kok! Klik tombol bintang dibawah habis itu selesai deh! Lagipula itu gak sesusah bikin cerita nya.
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER!
FANFICTION STORY
-Y-
YOU ARE READING
ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔
FanfictionPutri Lalisa Anastasia, biasa dipanggil Lisa atau bisa juga Lili. cerewet, selalu semangat, baik, ramah dan semua energi positif ada didalam dirinya. Tapi, tolong kecualikan sifat gila nya. Lisa mempunyai delapan sahabat yang selalu setia berada dis...
《Moody an》
Start from the beginning
![ᏟᏒᎪᏃᎽ ᎶᎥᏒᏞ [͏y͏o͏n͏g͏l͏i͏c͏e] ✔](https://img.wattpad.com/cover/220892877-64-k604932.jpg)