Seven- [Suggestion]

Mulai dari awal
                                    

Terlebih lagi Daniel yang mempunyai sikap dingin dan enggan menatap wanita dengan dekat seperti halnya sekarang ini. Dengan gerakan lambat Min jee menjauhkan wajahnya dari Daniel dan-- usahanya itu berhasil membuat jarak diantara mereka

"Maksudmu?"

"Berhubung besok hari libur, Kau bisa menemui bibi Chan di rumahnya dan bertanya padanya soal--" Daniel menyandarkan tubuhnya pada kepala kursi lalu melanjutkan ucapannya yang sebenarnya sudah terulang kedua kali. Jujur.. Min jee masih gagal paham tadi

"Kekasihmu itu" Katanya lagi dengan santai. Tidak ada ekspresi apapun yang terlihat di wajahnya, Datar, Dingin dan menusuk.g

Seolah-olah apa yang dikatakannya itu sungguhan, Lagipula untuk apa ia mengejek singa yang sedang pms

Min jee tersentak dan langsung membelalakkan matanya ketika mendengar Daniel menyebut Taehyung dengan embel-embel 'kekasihnya'. Ia tak habis fikir jika pria itu mengucapkan sesuatu yang mendukung kehaluannya

"Siapa yang kau maksud dengan kekasihku hah?!" tanya Min jee dengan ketus, Kenapa? Dan dari kapan Daniel menjadi so tahu seperti ini

"Ahh wae?!" jerit Daniel kala jari tangan milik Min jee yang panjang nan lentik itu mencubit salah satu lengannya dengan lihai. Tubuhnya langsung menegak dan sedikit meninggi persis posisi setengah berdiri

Dengan gerakan cepat otaknya kembali mencerna pertanyaan Min jee yang diucapkan tadi, Setelah Daniel menyadari apa maksud pertanyaan itu ia baru menjawabnya

"Taehh-- yuuuuung" Ucap Daniel yang reflek meninggikan suaranya saat ia merasa volume cubitan di lengannya bertambah dan hebatnya.. Teriakan itu berhasil mengundang perhatian satu kantin dan juga koridor dekat kantin

"Aku tau itu dari Taeyong" katanya lagi dengan cepat setelah Min jee melepaskan cubitan di tangannya

Sedangkan Min jee, Pandangannya langsung beralih pada Taeyong yang ada di samping Daniel. Taeyong sendiri yang sudah mengerti maksud tujuan tatapan temannya itu langsung menggeleng dan mengarahkan jari telunjuknya kearah Soo yun

Raut wajah Soo yun tiba-tiba berubah dengan mata melotot dan tatapan kosong. Tubuhnya menegang namun pandangannya pada Min jee mengisyaratkan seolah-olah ada komunikasi batin yang terjadi

Daniel dan Taeyong yang mulai jengah melihat pemandangan di depannya akhirnya memutuskan untuk saling bertatapan dan terhanyut dalam akses telepati yang terjadi pada kedua temannya, Ya.. Tanpa mereka sadari

Apa yang mereka lakukan? -batin Daniel
Aku tidak tau -batin Taeyong
Kapan semua ini berakhir -batin Daniel
Aku juga tidak tau -batin Taeyong

Hening sejenak

Posisi keempatnya kini saling bertatapan satu sama lain. Kedua tangan mereka yang terlipat diatas meja mungkin menjadi satu-satunya penyangga tubuh mereka yang mendadak kaku karena--

"Makanannya"

Lee Minho, Pria berumur yang bekerja sebagai pelayan di kantin sekolah itu baru datang mengantarkan makanan pesenan mereka. Dan berkat kedatangan pria itu suasana hening nan sunyi yang tengah terjadi pun berakhir

"Ah-- terimakasih paman" Ucap Min jee sambil mengembalikan nampan yang telah kosong pada Lee minho. Pria itu tersenyum dan menerima uluran tangan Min jee, Setelah itu ia pun berbalik dan mulai melangkah menjauhi meja pesanan terakhirnya

Keempat manusia itu belum ada yang memulai pembicaraan, Mereka lebih memilih untuk langsung menyantap makanan di depannya yang sangat menggunggah selera

Keempat manusia itu belum ada yang memulai pembicaraan, Mereka lebih memilih untuk langsung menyantap makanan di depannya yang sangat menggunggah selera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ctingg'

어머니
(translete: eomma a.k.a ibu a.k.a emak)


Jee, sore ini ibu tidak ada
di rumah. Jadi jangan
bepergian sebelum ibu
kembali, arraseo. 14.00

------------

"Yakk! Apa kalian semua bisu? Sampai kapan kita akan diam seperti ini" tanya Soo yun. Semua pandangan beralih padanya termasuk Min jee yang baru mematikan ponselnya

Andai saja ibunya tidak mengirim pesan mungkin Soo yun tidak akan bertanya, Dan jika Soo yun tidak bertanya mungkin--

"Yaa aku tahu! Sampai Daniel tertarik pada wanita dan sikap kulkasnya itu luntur" timpal Taeyong yang tadinya berniat untuk mencairkan suasana, Tapi malah mengundang tatapan sinis dari pria yang tanpa sengaja tersindir ucapannya itu

Gelak tawa kembali terdengar di meja mereka, Bahkan satu kantin yang sebelumnya mendadak sepi sekarang sudah kembali ramai. Apalagi setelah adanya aksi baku hantam antara Taeyong dan Daniel yang cukup sengit. Tidak ada lagi keheningan yang menyelimuti mereka

"Kau mendapat pesan dari siapa?" tanya Taeyong sambil sedikit melihat ke bawah meja, Tepat pada ponselnya yang berada di genggamannya

Tangan Min jee tertarik keatas meja dan menaruh ponselnya disana, Ia menatap Taeyong sekilas lalu kembali menghidupkan benda tipis berlayar itu hingga terpampang roomchat dengan ibunya tadi "Eomma ku"

"Katanya ia akan pergi, Dan aku harus cepat pulang karena rumah sedang kosong" katanya lagi sambil menyeruput jus jeruk yang es batunya sudah mencair. Sedangkan Taeyong hanya menganggukan kepalanya

"Kalian ingat pidato yang akan dilaksanakan besok?" tanya Daniel kembali membuka suara

Semuanya mengangguk

"Min-ssaem menyuruh kita berempat untuk memilih satu orang yang akan mewakilkan pidato itu. Menurut kalian siapa yang kira-kira bersedia? Aku harus cepat menyerahkan data-datanya setelah pulang sekolah nanti"

••••••

Bersambung...

Salam sayang dari manusya ganteng

Salam sayang dari manusya ganteng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perfect Dream ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang