Chapter 28

18 3 0
                                    

Sekolah lagi.

Jika sebelumnya Kalila senang, maka kini dia sedang tidak mood. Pasalnya, dia belum berbaikan dengan Vanya. Belum lagi dia kan tidak punya teman di sekolahnya selain mereka.

Kalila menghela napasnya. Dia menatap Indra yang sedang memakai dasi. Apakah dia bilang ke Indra saja ya, kalau dia mau bolos?

" Indra," rengek Kalila.

Indra berbalik dan menatap Kalila penuh tanda tanya. Soalnya, Kalila jarang sekali manja seperti itu. Dia itu tipe cewek yang tidak bisa tapi sok bisa.

" kenapa? "

" itu..... Gue mau bolos" ucap Kalila dengan suara yang kecil.

Indra menatap Kalila cukup lama, sebelum akhirnya menghela napasnya. Dia menghampiri Kalila, lalu duduk di sebelah kembarannya yang belum memakai dasi pitanya. Indra mengambil dasi itu, lalu memasangkannya ke Kalila.

" kenapa? Karena kemaren?" tanya Indra lembut seraya mengusap rambut Kalila.

Kalila mengangguk takut. Dia tidak mau masuk sekolah, tapi Indra tidak mungkin memperbolehkannya membolos.

" trust me. Semua akan baik-baik aja. Anggap aja gak ada yang terjadi kemaren dan lo masih temenan sama Vanya. Gue janji kalau mereka emang jahat, gue yang bakalsn nyingkirin mereka duluan " ucap Indra.

Kalila menatap Indra yang tampak sangat meyakinkan. Dia menarik napasnya dalam-dalam, kemudian mengangguk. Dia percaya jika Indra sudah melakukan yang terbaik.

" oke. Maaf ya? Gue kekanakan banget. Pergi pas ada masalah" ucap Kalila.

" i don't care. Ayo kita berangkat" sahut Indra.

***

Kalila menatap Indra yang sudah mengobrol bebas dengan Keenan. Apakah dia juga seharusnya begitu dengan Vanya? Tapi obrolan kemarin terasa sulit dilupakan. Dia masih bisa mengingat apa saja yang terjadi.

" Kal, lupain yang kemaren oke? Yang terpenting sekarang adalah lo tau apa yang terjadi sama lo dan gue pun bakalan jaga rahasia ini" ucap Vanya yang berhasil mengalihkan pandangan Kalila dari Indra dan Keenan.

" hmm..... Yaa, Indra juga ngomong gitu. Cuman itu susah dilupain, Van. Gue jadi takut " ucap Kalila.

" gapapa sih, itu wajar. Cuman jangan terlalu dipikirin. Just be yourself " ucap Vanya.

Kalila mengangguk paham. Mungkin dia yang terlalu parno akan apa yang terjadi di masa lalu. Lagipula, kalaupun Tara masih mau mengungkit masa lalunya, dia sudah punya tameng terkuat.

Tiba-tiba, satu kelas berbondong-bondong keluar kelas entah karena apa. Sontak saja, Kalila mengernyit bingung. Memangnya ada apa sampai mereka heboh begitu?

" kenapa sih, Van?" tanya Kalila.

" kyaa!! Dia udah dateng!!" bukannya menjawab pertanyaan Kalila, Vanya justru berteriak histeris layaknya fans yang bertemu idolnya.

" siapa sih?" tanya Kalila penasaran.

" Ferry. Artis yang lagi naik daun. Lo tau kan? Masa gak update berita gituan sih?" tanya Keenan.

" ish! Tau kok. Serius Ferry yang dateng? Dia ngapain kesini? Meet & greet ?" tanya Kalila.

" dia sekolah disini, Kal! Ayo kita ke parkiran sekarang!!" ajak Vanya.

Kalila mengikuti langkah Vanya menuju parkiran. Sepertinya artis itu benar-benar disini. Terbukti dengan parkiran yang sangat ramai dan padat oleh murid-murid. Kalila penasaran bagaimana wajahnya, karena saat di televisi menampilkan berita, dia hanya mendengarkan tanpa ada niatan menonton. Kecuali tentang artis kesukaannya.

KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang