Falling down deep into the dark
.
.
Suara gemercik air menganggu tidurnya. Matanya terbuka. Ia mengerjap pelan untuk mengumpulkan kesadarannya. Telinganya mendengar alunan musik yang bersumber dari speaker di sudut ruangan.
Tatapannya turun pada tubuhnya yang terbungkus selimut. Ia baru ingat kemarin terbangun tengah malam lalu mengobati luka di perut Jeffrey. Jadi pagi ini ia terbangun diatas sofa di ruang tengah yang sudah dimodifikasi menjadi bed.
Tiba-tiba saja wajahnya memanas mengingat semalaman ia tidur di dalam dekapan Jeffrey. Rasanya hangat dan nyaman. Hanya saja ia sedikit malu saat mengingat bagaimana jantungnya yang menghentak ribut.
CKLEK
"Last call, are you coming with me? I got some things you want to see tell all your friends that you're busy, they know~"
Lelaki cantik itu melirik kearah pintu kamar mandi yang terbuka. Jeffrey berjalan keluar sambil bersenandung mengikuti musik yang diputar.
Dengan gerakan cepat ia bangkit duduk saat melihat Jeffrey dengan rambut yang basah. "Lukamu belum kering!" pekiknya lalu berjalan kearah lelaki tampan itu yang tengah bertelanjang dada.
"Aku hanya mencuci rambutku, Tae. Tenanglah." Jeffrey terkekeh saat melihat wajah cantik di depannya yang terlihat sedikit panik.
Taeyong berdecak. Ia menarik tangan Jeffrey lalu menyuruhnya duduk di sofa.
"Tunggu sebentar." lelaki itu diam menuruti perintah si cantik.
Taeyong berjalan memasuki kamar Jeffrey tanpa sungkan. Ia membuka lemari pakaian lalu menarik asal kaus biru tanpa membuat tatanannya berantakan. Setelah menutup lemari, ia berjalan keluar.
"Pakai bajumu." perintahnya sambil memberikan kaus biru itu seolah ia adalah tuan rumah disini.
Jeffrey tidak punya pilihan lain selain menurutinya. Handuk yang tadi berada di pangkuannya, kini sudah berpindah tangan.
"Apa masih sakit?" Taeyong bertanya sambil membantunya mengeringkan rambut.
"Tidak." Jeffrey memejamkan mata menikmati perhatian lelaki cantik itu. Sudah lama sekali ia tidak merasakan hal-hal kecil seperti ini. Terakhir kali mungkin saat ia berada di sekolah menengah pertama.
"Aku sedang malas menyiapkan sarapan. Kau mau memesan sesuatu?"
Taeyong bergumam panjang. Sibuk memikirkan apa yang ingin ia makan pagi ini. "Kau yang akan membayarnya kan?"
Jeffrey terkekeh. "Siapa lagi? Kau ingin membayar dengan uangmu sendiri?"
"Tentu saja tidak!" Taeyong mengerucutkan bibirnya. Ia kan hanya bertanya.
"Jadi, apa yang kau inginkan?" Jeffrey meraih ponselnya. Membuka aplikasi jasa pesan antar sambil menunggu lelaki cantik itu memutuskan pilihannya.
"Aku ingin bulgogi, tapi kurasa bubur jagung keju lebih cocok untuk sarapan. Jadi, aku mau makan ayam pedas saja." Taeyong merasakan perutnya bergemuruh membayangkan makanan-makanan itu tersaji di hadapannya.
Jeffrey tersenyum mendengar penuturan lelaki cantik itu. Kurasa tidak ada salahnya memesan makanan sedikit lebih banyak hari ini. Anggap saja sebagai ungkapan terima kasih karena Taeyong mengobatinya kemarin.
"Aku akan mandi sebelum makanan datang." Taeyong menyisirkan jemarinya pada rambut tembaga Jeffrey yang masih sedikit basah sebelum berjalan menuju kamar mandi.
YOU ARE READING
Falling (Jaeyong)
FanfictionMain Pair : Jaehyun Jung X Taeyong Lee Rate : NC - 21 Chapter : Ongoing Status : Onhold - hiatus ☠️AU, YAOI, Crime, Romance, Profanity☠️ Mari melompat ke dasar kekacauan sekarang. Semakin rusak dengan saling memeluk luka yang sama. Tidak apa meskip...
