III

315 43 1
                                    

Erudite, 9 p.m.

"Apa semuanya akan berjalan sesuai dengan rencana?"

Namjoon menyandarkan punggungnya pada kursi putarnya. Masih menatapi layar komputer ketika Jinsoul, asistennya datang dan ikut memperhatikan sebuah grafik dari komputer Namjoon.

Namjoon menengok ke arah wanita tersebut dengan sebelah alis terangkat. "Semua akan berjalan sesuai rencana jika kau memasukan serum yang benar."

Jinsoul menelan ludahnya susah payah, mendengar nada suara Namjoon yang lebih rendah satu oktaf, pertanda pemuda itu tidak terlalu suka dengan pertanyaan sebelumnya. Jadi Jinsoul buru-buru membungkukkan tubuhnya dan meminta maaf berkali-kali.

"Aku sudah menyuntikan serum khusus pada para Divergent."

"Bagus," Namjoon tersenyum singkat, kembali memutar kursinya untuk menatap layar komputer. "Kau boleh kembali ketempatmu, Jinsoul-ssi."

Mendengar perintah itu, Jinsoul tidak perlu banyak bicara dan membungkuk kembali sebelum keluar dari ruangan Namjoon.

Keadaan menjadi sunyi ketika Jinsoul pergi, hanya suara jemarinya yang menari di atas keyboard menemaninya. Ia membuka sebuah folder yang sebelumnya dibuka, menampilkan beberapa wajah para Divergent yang telah ditemukan oleh Jinsoul saat mereka mengadakan tes faksi.

"Ah, selamat datang dikehidupan yang baru."

.

.

.

.

Dauntless, 11 p.m. ㅡ

"Erudite itu hanya kumpulan orang-orang yang kelewatan pintar, atau bodoh, aku tidak mengerti."

Jimin mendudukkan dirinya disamping Jungkook, yang sedang sibuk merangkai sebuah pistol ditangannya. Jungkook tidak sekalipun menengok kearah Jimin yang masih mengoceh tentang betapa 'bodoh'nya para Erudite.

"Apa yang mereka lakukan lagi kali ini?" Jungkook baru bertanya ketika pistol ditangannya telah selesai dirangkai. Menoleh ke arah Jimin yang sedang menggigit sebuah Apel.

Jimin menoleh, kerutan di dahinya. "Kau tidak mendengar ucapanku tadi?"

Jungkook dengan tidak acuh mengangkat bahunya. "Tidak." dan menjawab dengan singkat selagi ia menyimpan pistolnya disaku celananya.

Jimin mendecih, mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku jaket hitamnya untuk mengupas kulit Apel miliknya.

"Erudite menciptakan Mutant."

Jungkook terdiam, menatapi lantai kamarnya dengan kerutan di dahi sampai ia tersadar dan bertanya. "Mereka menciptakan apa?"

"Mutant," Jimin kembali memakan Apelnya yang hampir terabaikan. "Gila, bukan?"

Tidak, Jungkook tidak terkejut mendengarnya. Erudite memang kumpulan orang yang kelewatan pintar, atau bodoh. Benar kata Jimin. Tetapi menciptakan Mutant? Itu adalah sesuatu yang lain. Lagipula kenapa mereka harus menciptakan Mutant?

The Best Of Us | tae.gi.kookWhere stories live. Discover now