"Udah belom???" tanya Java sambil membesarkan matanya.

"Belom Zeyeng,"

"Lama amat sih!!"

"Aku bukan kakulator Zeyeng," jawab Maya santai.

"Ugghhhh!!!" kata Java sebal.

"Zeyeng aku mau nanya!" interupsi Maya.

"Nanya apa lagi? nggak boleh nanya kalau gak ada hubungannya sama pelajaran!" Java memberi ultimatum.

"Ini kok huruf digabung-gabung sama angka sih? Ribet banget Zeyeng," gerutu Maya.

"Masih mau les sama Java kak?" Java bertanya kembali.

"Iii... iya Zeyeng," jawab Maya gugup.

"Ayok langsung kerjakan, JANGAN AMBIL KESEMPATAN BERDUAAN DENGAN JAVA," tegas Java.

Maya langsung mengatupkan mulutnya. Ia takut Java tak mau lagi memberinya les matematika. Siapa yang tak mau belajar bersama cowok idaman? Selain ganteng Java juga sangat pintar.

"Zeyeng, susah," rengek Maya.

"Tarik nafas dalam-dalam, hembuskan!" perintah Java.

"Zeyeng lagi ngajar matematika atau olahraga sih, nyuruh-nyuruh tarik nafas segala," komentar Maya.

"Supaya otak kakak segar juga, kayak habis olah raga," geram Java.

"Nggak ada hubungannya, Zeyeng," kilah Maya.

"Ya udah, ngerjakan soalnya lebih serius lagi! pikirkan masa depan, jangan pikirkan Java!"

"Nggak bisa Zeyeng, aku tetap kepikiran kamu. Kan kamu masa depanku!" kata Maya tanpa dosa.

"Mampus gue lama-lama," kata Java dalam hati.

Java langsung menutup wajahnya dengan buku. Sudah ratusan kali dalam dua jam ini Java dibuat geram oleh Maya.

****

Setelah melihat hasil soal latihan yang ia berikan kepada Maya, Java menatap Maya dengan tatapan heran dan aneh di balik kacamatanya. Mengapa bisa Maya seperti ini? Mulut Javapun komat-kamit mengucapkan istigfar berkali-kali hingga ia sendiri tak bisa menghitung jumlahnya.

    "Astaghfirullah!!! Kakak Istigfar, nyebut Kak, ini soal mudah masa nggak bisa sih!" komentar Java dengan nada geram

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Astaghfirullah!!! Kakak Istigfar, nyebut Kak, ini soal mudah masa nggak bisa sih!" komentar Java dengan nada geram.

"Maaf Zeyeng, kamu jangan marah-marah dong."

"Iya, tapi kakak usaha juga dong!"

"Udah," jawab Maya tak mau kalah.

"Mana buktinya," tagih Java.

"InI," jawab Maya sambil memberi finger heart.

"ASTAGHFIRULLAHALAZIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIM," jawab Java di sertai menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Serba salah mengajari Maya. Mau marah-marah tidak mempan, dengan cara halus pun Maya justru mengambil kesempatan. Entah apa yang ada dalam pikiran Maya sebenarnya. Pemberian les matematika ternyata memang bukan ide yang tepat karena setiap les justru menjadi kekesalan yang amat besar bagi Java.

"Ok, fine," kata Java, setelah memeriksa hasil latihan Maya.

Sepertinya ada beberapa soal yang dikerjakan Maya jawabannya benar. Java tersenyum puas walau tidak semuanya benar. Dari 10 soal ada sekitar 8 soal yang benar.

"Untuk PR, kerjakan Soal-soal ini, jumlahnya 100 buah," kata Java sembari menyodorkan buku bank soal matematika miliknya.

"Banyak amat Zeyeng! Kamu tega," ratap Maya.

"Semangat! Kakak pasti bisa!"

"Nggak bisa."

"Harus bisa!"

"Susah Zeyeng."

"Makanya jangan mikir yang aneh-aneh!" kata Java bersemangat.

"Ih Zeyeng, masa mikirin dia nggak boleh," komentar Maya.

"GAK BOLEH!! Fokus ke soal!" tegas Java.

"Zeyeng ih, aku tu keinget kamu terus tiap lihat soal matematika," gerutu Maya.

"Lupain Java!"

"Lupain Kamu? Selamanya?"

"Enggak, selama belajar aja!"

"Kirain selamanya Zeyeng. Kalau selamanya berat Zeyeng."

"Kenapa berat?" Java kembali bertanya.

"Kan aku udah terlanjur jatuh cinta sama kamu Zeyeng!" Jawab Maya santai sambil mengemasi buku-bukunya ke dalam tas ransel.

"Uhhhh..... begini amat ya berurusan dengan makhluk planet lain," kata Java dalam Hati.

Ok guys... kita sudah berada di part 18. Terima kasih buat teman-teman yang benar-benar membaca, comen, dan vote. Makasih juga buat teman-teman yang silent rider dan tidak meninggalkan vote. Pokoknya berkat teman-teman semua alhamdulillah viewer bertambah.

Ok sekian dulu, kita sambung next part dengan cerita yang lebih menegangkan dan lucu pastinya. Terimakasih semua see you...bye...

When Maya Meet JavaWhere stories live. Discover now