43 Perjanjian Sakral [23.04.2020]

8.2K 1.4K 267
                                    

"Aku hanya mendambakan keluarga yang normal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya mendambakan keluarga yang normal."

"Ayah yang mempunyai pekerjaan tetap bukannya kriminal."

"Ibu yang memasak untukku di rumah."

"Hidup di rumah sederhana penuh kenyamanan. Bukan rumah besar yang dipenuhi kebencian."

"Aku juga ingin menjadi anak yang normal. Menyukai romansa atau sesuatu yang berbau indah. Bukannya sesuatu berdarah-darah yang membuat kebanyakan orang mual."

"Aku ingin tertawa lepas mengerti gurauan lucu teman-temanku. Tetapi tawaku hanya keluar ketika melihat sesuatu yang tidak sepantasnya orang tertawakan."

-Child of Gazells-

°

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

.

GAZELLS © SADEN10

NCT © SM Entertaiment

Psychological Thriller - Horor Gore

Rated M

.

⋘ ──── ∗ ⋅◈⋅ ∗ ──── ⋙

°

"Jadi, apa pilihanmu, Na?"

Nana mencengkram kencang lengan kursi di bawahnya. Gigi-gigi saling beradu menekan menahan rasa nyeri yang bersarang di kakinya. Nana tidak dapat bergerak. Tubuhnya terikat keseluruhan pada kursi. Peluh membanjiri pelipisnya sampai membuat rambut coklatnya basah.

Sang monster berlutut di depan. Memutar sebuah silinder berulir menusuk masuk punggung kaki kiri Nana yang sarafnya masih bekerja. Bunyi tidak mengenakkan terdengar nyaring namun menusuk pendengaran.

"Bukankah menyenangkan bermain denganku?"

Suara pria itu terdengar begitu dalam. Menggema tanpa henti bagi Nana yang hampir kehilangan kewarasan. Besi di bawah menggerus tulang kakinya. Berputar secara perlahan demi dapat menembus bagian terkeras dari tubuh manusia tersebut.

"Na, aku tidak suka menunggu."

Kesalahan yang dibuat Nana kali ini adalah membuat pria itu hilang kesabaran. Dia bangkit membongkar box perkakasnya. Suara besi saling berbenturan sangat menyiksa telinga. Hingga dia dapat menemukan apa yang ia cari.

Nana menatap ngeri palu besar di tangan sang monster. Jeritannya tak keluar karena ia sibuk menahan rasa sakit yang ada. Dan rasa sakit yang dialaminya bertambah kala palu besar milik pria itu dihantamkan dengan begitu keras di atas silinder besi yang menancap pada punggung kakinya.

GAZELLS - NOMIN [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang