9 Sesuatu Yang Rumit [17.12.2019]

17.4K 2.8K 1.6K
                                    

"Ingin tau caraku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ingin tau caraku..?"

.

DUNIA itu rumit. Tidakkah kau mengerti? Orang tidak akan menyangka takdir apa yang menunggunya kelak. Dan itu semua penuh kejutan. Nana salah satu dari sekian banyak manusia yang menerima kejutan itu. Sebelumnya dia mempunyai impian untuk melakukan tour dunia membawa musiknya. Semua itu kandas tergantikan oleh pekerjaan kotor.

Jahitan di kepalanya bertambah. Pulang dalam keadaan terluka. Setidaknya luka fisik tidak terlalu menyakitinya. Nana tidak merasakan apa-apa selain sakit karena goresan ataupun benturan yang tidak lama dapat hilang.

Dilukai oleh orang asing lebih mudah rasanya dilupakan.

Namun dilukai oleh orang-orang terdekatnya senduri akan meninggalkan bekas ingatan menyakitkan tak terlupakan.

Nana tidak fokus pada siaran berita malam acara tv yang seharusnya dia tonton. Setidaknya berita tentangnya sudah mulai redup. Itulah mengapa dia tidak menolak ajakan Jeno untuk menonton tv bersama.

Entah kenapa meletakkan kepala di paha pria itu rasanya begitu nyaman. Mungkin karena Nana lelah. Seharian bekerja mendata pengiriman disertai perasaan ngeri akan kurungan penjara jika ketahuan menguras seluruh tenaganya. Kini dirinya mencoba untuk rileks.

Tubuhnya terbaring miring di sofa milik Jeno dengan kepalanya bersandar pada paha pria tersebut. Dokter itu hanya duduk bersandar sambil menikmati kopi pahitnya. Sesekali dia meringis menonton berita bagaimana manusia semakin kehilangan sisi manusianya.

"Jika kau terlalu lelah berjalan pulang, kau bisa tidur disini." Ujar dokter itu pada Nana.

Kepala Nana menggeleng pelan. Rasa pusing yang sebelumnya menghantuinya mulai reda. "Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki ayah. Sebentar saja."

"Kau tidak akan menyukai ayah sepertiku. Percayalah."

"Kehilangan anak-anakmu bukan berarti kau ayah terburuk di dunia." Nana menarik tangan kasar yang sebelumnya menyentuh kepalanya. Menuntun tangan itu ke lehernya dan memeluknya erat. Dia meringkuk dalam sofa seperti anak kecil yang ketakutan sehabis diceritakan kisah horror oleh ayahnya.

Hembusan nafas panjang Jeno terasa panas melebihi udara dingin malam. Serta begitu berat. "Bagaimana rasanya bekerja dengan Johnny?" tanya pria itu tiba-tiba.

"Realitanya aku tidak bekerja langsung dengannya." Jawab Nana. "Dia atasan tertinggi di kota ini. Otak dibalik gerakan para anak buahnya. Setiap hari aku bekerja dengan seseorang yang seusia denganku. Mulutnya lumayan menghibur sejauh ini. Orang yang tak kenal takut. Si mata satu, begitu kami memanggil. Karena salah satu matanya yang berwarna hijau hanyalah mata buatan, seperti boneka."

"Penglihatannya baik dengan itu?"

"Tentu tidak. Dia tidak dapat menembak dengan jarak lebih dari 10 meter. Tapi dia sangat cerdik. Hafal setiap lokasi, jalan, dan rute terbaik. Jika pergerakan kami tercium sedikit saja oleh polisi atau rival lain, dia akan langsung mengalihkan jalur dengan cepat dan sigap bergerak untuk menghadapinya."

GAZELLS - NOMIN [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang