Chapter 11

26.6K 3.9K 40
                                    

Raeli berpikir akan sedikit menyenangkan berkumpul seperti ini untuk pesta minum teh. Tetapi siapa sangka bahwa sekarang Raeli hanya berpikir bagimana caranya menyiram Vivian Rossent dengan teh tanpa mendapat hukuman.

Sebenarnya Raeli sedikit bertanya-tanya tentang siapa yang mengatur tempat duduk ini. Kenapa ia harus duduk berhadapan dengan Vivain Rossent tanpa alasan? Gadis itu membuat matanya sakit. Bahkan kali ini penampilannya juga sangat mencolok.

Belum lagi ia harus mengurus kepercayaan diri dari orang di sebelahnya, Roseline. Gadis itu menunduk sejak tadi. Lagipula ia mengerti dengan perasaan rendah diri. Orang biasa harus duduk bersama kumpulan putri bangsawan kalangan atas.

Raeli menghela napas pelan. Kemarin sore ia sudah mengirimkan surat pribadi pada Putri Liliane tentang ia akan membawa Rose. Tentu saja putri dengan senang hati menjawab: Jika itu kenalan Raeliana, maka tidak masalah.

Tara!

Di sinilah ia berada. Dalam keadaan paling menyebalkan bersama Vivian Rossent.

“Sungguh tarian yang indah, bukan?” kata Vivian sambil melirik Raeli yang menyesap teh tanpa peduli. “Yang Mulia Ein dan Lady Servant.”

Uhuk!

Raeli tersedak minumannya dan seketika itu merasa ada usapan di punggungnya yang dilakukan oleh Rose. Gadis itu tampak cemas. Raeli langsung mendongak pada Vivian yang memberikan senyum penuh kemenangan. Tidak bisakah gadis itu mengangkat dagunya lebih tinggi?

Putri Liliane tertawa kecil. “Aku juga berpikir begitu. Pangeran saja belum pernah menggendongku sambil menari.”

Raeli melirik putri, melihat gadis itu tersenyum cerah. Penuh dengan bangga. Ada apa dengannya? Oh, Tuhan. Raeli ingin menangis saja.

“Terlihat sangat cocok, bukan?”

Raeli melihat ke ujung meja. Seingatnya saat perkenalan tadi, itu adalah putri Viscount Rathe. Demi seluruh dewa yang mendiami dataran Easter, Raeli merasa dirinya terbakar karena malu.

“Nona, Anda baik-baik saja?” tanya Rose dengan sebuah bisikan.

Raeli sudah benar-benar menangis dalam hatinya. Coba lihat baik-baik dirinya. Apakah ia terlihat baik-baik saja? Ini gara-gara bedebah Ein itu.

“Apakah sebentar lagi akan ada pertunangan?” Vivian kembali menyerang.

Sementara Liliane hanya tersenyum dengan manis. Seakan menyimpan sesuatu.

“Apakah akan ada pertunangan, Lady Raeliana?”

Raeli memberikan senyum manis. Semoga saja perasaannya tidak tergambar di sana. “Ah, aku tidak bisa memastikannya. Bukankah Yang Mulia sedang melakukan ekspedisi?”

“Tetapi kalangan atas tahu kalau Duke Servant adalah teman baik kaisar. Anda dan Yang Mulia Ein dan tuan putri sudah mengenal sejak kecil.”

Apakah anak Viscount Rathe sudah bersekongkol dengan Vivian untuk menyerangnya? Ah, benar. Mereka adalah musuh bagi Roseline di novel.

“Ya, kami rasa akan ada yang pindah ke istana sebentar lagi.”

Siapa? Raeli akan pindah ke istana dan bertemu dengan Pangeran Ein setiap hari? Omong kosong. Itu tidak akan terjadi. Benar, kan?

Apa Raeli terlihat cemas sekarang?

***

“Apa pestanya sudah selesai?”

Raeli yang kebetulan hanya tinggal bertiga dengan putri dan Rose langsung melihat pada orang yang mengajukan pertanyaan. Sekelebat rasa menyesal membanjiri Reali. Kenapa ia tidak segera meninggalkan istana sebelum orang lain?

The Crown Prince's Fiancee (TAMAT)Kde žijí příběhy. Začni objevovat