Day 19 (2) - new chapter 2020

21.7K 2.6K 485
                                    

;
















Mungkin Jungkook juga kurang menyadari, betapa Taehyung tak ingin dirinya berlaku banyak jika konteks yang dibicarakan adalah pemenuhan kebutuhannya sendiri.

Taehyung selalu memenuhi segala kebutuhan Jungkook bahkan tanpa perlu Jungkook minta sebelumnya. Entah karena tidak sadar atau apa, akhir-akhir ini juga Jungkook sering tiba-tiba menemukan selembar uang yang cukup untuk makan siang dan mentraktir Jimin sekaleng cola di dalam tasnya.

Tidak mungkin jika itu bukan Taehyung, tapi Hyungnya selalu bilang bukan. Selalu bilang mungkin itu uangmu tapi jelas Jungkook makin jengah. Uang darimana jika Jungkook saja sekarang ketergantungan dengan segala nafkah yang diberikan Hyungnya saja dan tidak ada yang lain-lain lagi.

Hari ini Taehyung ada kelas pagi sedangkan Jungkook libur sebab dosen pengampu mata kuliahnya sedang ada urusan diluar kota. Dialihkannya pembelajaran menjadi daring membuatnya punya banyak waktu luang untuk menatap seisi apartemennya yang kini dindingnya mulai tak lagi sepi sejak Taehyung membawa pulang hasil lukisannya sendiri untuk dipajang.

Artistik dan luar biasa menarik.

Beberapa potret lelaki berambut merah yang memejamkan mata dengan dua earphone yang menempel ditelinganya dengan empat gaya yang berbeda dan disusun secara horisontal berjejeran sedikit membuat Jungkook mencebik dan terheran-heran sewaktu pertama kali dipasang. Bagaimana tidak, siapa yang tidak bisa melihat kalau itu potret Jungkook sendiri tatkala sempat nyaris bertengkar di kampus dengan Profesor Kim tempo hari.

Jungkook menyesap teh lemon hangatnya sebelum kembali mendudukkan diri di ruang tengah. Menatap nanar jendela luar yang menghadap langsung ke jalan raya yang penuh akibat jam berangkat kerja dan sekolah. Sedikit banyaknya ia bersyukur melihat Taehyung begitu perhitungan juga saat membeli apartemen ini. Dengan pemandangan luar biasa begini, mungkin jika ingin melakukan makan malam romantis tidak perlu kemana-mana. Cukup saja dengan duduk disisi jendela sembari meredupkan pencahayaan bagi meja makan kecil mereka.

Angannya membumbung tinggi bersamaan dengan bibirnya yang terasa kering sebab pendingin ruangan dimatikan sedari pagi. Rasanya sedih, rasanya kalut, banyak merasa bersalah kepada Taehyung yang entah kenapa tiba-tiba saja menderanya.

Terkadang Jungkook ingin tidak percaya, soal keberadaan Taehyung dan segala hal yang melewati batas wajar di kepalanya. Bagi Jungkook, Taehyung dulu tidak begitu, dan tidak pernah sedikitpun terbayang akan berubah menjadi begitu.

Membayangkan bisa bicara secara normal dengan Taehyung dalam jangka waktu lima menit saja rasanya tidak sanggup. Apalagi jika harus bersisian sepanjang hidup namun realita menampar imajinasinya sendiri dengan menginjak ekspektasinya yang kehilangan harga diri. Jungkook bahkan mungkin bisa, menghabiskan satu jam penuh berbagi ciuman dengan Taehyung tanpa protes, atau malah ia hanya akan tersenyum dan balik membalas ciuman lebih dalam tanpa celaan. Dan jika kewarasannya kembali responsif, astaga, malu sekali. Kenapa sih dulu benci sekali seolah-olah Profesor Kim ini adalah penjahat kelamin yang selalu menargetkan Jungkook sebagai sasarannya.

Padahal dalam kenyataannya, Taehyung hanya mencintai Jungkook, tidak kurang, tapi beribu-ribu lebihnya. Bahkan untuk hal sekecil mencuci pakaian, tangan akan terasa kasar jika sering terkena detergen selalu jadi alasan Taehyung jika pertanyaannya adalah mengapa jemari Jungkook tak pernah menyapa pakaian kotor, dan jika saja Jungkook bersikeras ingin belajar mencuci, Taehyung hanya akan membiarkannya membilas dan membantu menjemur dengan dalih dikerjakan berdua agar lebih ringan.

Hingga sesekali Jungkook meringis pelan ketika menatap jari-jari Hyungnya saat ia sulit tidur meski tubuhnya sudah dipeluk sedemikian rupa. Bagaimana tidak, jari-jari Taehyung pada dasarnya sudah sering tergores akibat kayu atau media apapun yang ia gunakan dalam pembelajaran di kelas, dan nampaknya akan sangat perih jika lagi-lagi memaksa mencuci pakaian manual dengan adanya bekas luka di tangannya.

amante | taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang