Delapan

203 12 5
                                    


Menit demi menit berlalu dalam keheningan. Tidak ada satupun yang mencoba berbicara, memecah lamunan dalam seseorang di sana. Hanya suara tarikan nafas dan isakan kecil yang terdengar di sana. Yang termuda masih betah menutup matanya, walau bibirnya bungkam membentuk garis lurus. Berusaha mati-matian menahan emosi apapun yang timbul dari dalam dirinya. Ia mencoba mengulnag-ulang informasi yang baru saja ia dengar dan terima, mencoba mencari setitik saja alasan masuk akal hingga dirinya bisa memahami keseluruhan cerita yang ia dengar. Namun, sampai detik ini usahanya belum berhasil.

"Hae hyung, kau juga tahu?"

"Ne." Donghae buru-buru menjawab ketika dirasa anggukan kepalanya tidak akan bisa terlihat oleh adiknya. Pemuda itu menahan isakan yang akan kembali muncul, "Tapi aku tidak tahu kalau Rae sudah tahu. Mianhe."

"Jadi... Hanya aku yang tidak tahu?" Kyuhyun akhirnya membuka matanya, membisikkan kata-kata yang sebenarnya biasa saja, namun efeknya seperti tamparan pada kedua orang di sana. Pemuda itu menatap kedua kakaknya bergantian, entah mengharapkan apa, namun kedua kakaknya tetap terdiam.

"Kyu, mianhe. Hyung bukannya tidak mau memberitahumu. Hanya saja... hyung rasa waktunya belum tepat. Lagipula hyung sedang berusaha mencari kebenaran dari semua itu." Leeteuk mengusap wajahnya lelah. Ia menatap adiknya memohon pengertian.

"Kalian memang begitu. Kalian memang selalu begitu, kan?" Kyuhyun berkata datar, "Kalian selalu membagi masalah dalam keluarga kita hanya berdua saja, tidak pernah mengikutsertakan aku juga Raekyo. Sampai kapan, hyung? Sampai kapan kau menganggap kami tidak sekuat kau dan Hae hyung? Sampai kapan kau menganggap ketidaktahuan kami sebagai sesuatu yang akan menyelamatkan kami, yang akan membuat kami nyaman? Tidak pernah ada yang salah dengan persaudaraan kita hyung, hanya ada yang kurang. Yaitu kepercayaan. Andai saja kalian percaya pada kami, andai kalian percaya pada Raekyo, dia... dia..."

Donghae buru-buru berjongkok ke depan Kyuhyun yang kembali memangis, menyandarkan kepala adiknya yang tertunduk ke atas pundaknya. Pemuda itu ikut menangis sambil berulang-ulang membisikkan perrmintaan maaf pada adiknya. Meninggalkan Leeteuk termangu di tempatnya sendirian. Kata-kata Kyuhyun menohok hatinya, membuatnya berpikir ulang semua tindakannya selama ini. Apakah salah? Salahkah ia menginginkan beban itu biar ia yang menanggung saja? Salahkah ia bila menginginkan kebahagiaan adik-adiknya saja walau dirinya sendiri terluka? Salahkah ia?

"Kyu?" Donghae menatap mata Kyuhyun ketika adiknya itu tiba-tiba melepaskan pelukannya dan bangkit berdiri. Pemuda itu tertegun, mata sang adik yang biasa terisi binar kejahilan dan kenakalan, kini memancarkan luka dan kekecewaan yang dalam. Donghae berusaha menggenggam tangan adiknya, namun lagi-lagi Kyuhyun menepisnya, "Kyu?"

"Aku butuh waktu." Dengan itu Kyuhyun pergi meninggalkan kedua kakaknya memandang punggungnya yang menjauh. Tidak menghiarukan Donghae yang berusaha memanggilnya kembali.

"Hyung! Kyu..."

"Biarkan saja, Hae. Seperti yang ia bilang, Kyuhyun butuh waktu. Ini pasti sangat berat baginya."

"Tapi, hyung..." Donghae hanya bisa terdiam, bingung, sebab kini Leeteuk juga berdiri, berjalan pergi ke arah yang berbeda dari Kyuhyun. Pemuda berwajah kekanakkan itu menghela nafas lelah. Semua ini terlalu berat baginya. Dimulai dengan rahasia kepergian sang eomma, perubahan sikap sang appa, kehilangan sang maknae, dan kini Kyuhyun kehilangan kepercayaan pada ia dan si sulung.

"Hyung, aku tahu kau kadang kesal menjagaku. Aku yang tidak pernah mau menurut untuk menjaga tubuhku yang mudah sakit lebih ekstra. Leeteuk hyung juga begitu. Tapi aku tidak pernah mendengar kau dan Teuki hyung mengeluh lelah dan ingin menyerah menjagaku. Tapi hari ini, aku mengeluh, hyung. Tidak secara langsung namun dalam hati aku mengeluh. Aku merasa lelah menjaga Raekyo dan ingin menyerah terhadapnya. Apakah itu artinya aku bukan kakak yang baik? Aku tidak memenuhi kualifikasi menjadi seorang kakak? Apa harusnya aku memang ditakdirkan menjadi maknae?"

The Dark Whisper (COMPLETED)Where stories live. Discover now