Enam

208 11 1
                                    


Kyuhyun membuka pintu di hadapannya perlahan, refleks menyipitkan matanya menghadapi suasana kamar yang gelap. Tidak ada rasa takut baginya, sebab ruangan yang ia tuju adalah salah satu ruangan favoritnya. Kamar adiknya. Kyuhyun masuk ke dalam, menutup pintu perlahan di belakangnya lalu maju selangkah. Keningnya berkerut, ranjang adiknya kosong padahal ia yakin Raekyo sama sekali belum keluar kamar sejak Donghae terakhir keluar. Ya, bocah itu sengaja memata-matai kamar adiknya dan menunggu sampai semua penghuni rumah terlelap baru ia berani mendatangi kamar adiknya. Kyuhyun maju lagi selangkah, memandang ke kanan dan kiri, mencoba mencari sosok adiknya. Ah, itu dia, adiknya sedang duduk di lantai dan gadis itu sedang asik menggambar. Menggambar? Di tengah-tengah ruang yang gelap? Kyuhyun kebingungan, iapun menghampiri gadis itu.

"Rae?" Raekyo menoleh, memandang kakaknya sebentar kemudian kembali menggambar. "Apa yang sedang kau lakukan?"

"Menggambar."

"Kenapa tidak menyalakan lampunya? Matamu bisa rusak, Rae."

"Apa yang oppa lakukan di kamarku? Mau meminta maaf lagi?" Kyuhyun menghela nafas mendengar ucapan adiknya.

"Mianhe." Raekyo diam saja, namun bahu gadis itu menegang. Kyuhyun melangkah kemudian berjongkok di depan gadis itu, memegang dagu sang adik dan mengarahkan kepala Raekyo agar memandangnya. "Rae, mianhe."

"Kenapa orang-orang di sekitarku akhir-akhir ini sering meminta maaf? Tidak oppa, Teuki oppa, Hae oppa, Shin ahjumma dan masih banyak lagi. Memang kalian salah apa?" Raekyo tersenyum. Namun senyumnya tidak menular, Kyuhyun tidak ikut tersenyum bersamanya. Kakaknya itu malah menunjukkan pandangan yang semakin sedih. Raekyo benci itu, benci melihat kakaknya sedih karena dirinya, maka gadis itu membuang muka. Raekyo mengambil kertas gambarnya kemudian memutar badannya, memunggungi sang kakak lalu melanjutkan kembali menggambar. Kyuhyun terdiam melihat pemandangan di hadapannya. Bukan, bukan punggung sang adik, tapi kaki Raekyo. Bekas pukulan sang ayah dua jam yang lalu. Lagi-lagi Raekyo dihukum. Kali ini karena Kyuhyun mengajak adiknya menemaninya ke mall mencari kado untuk ulangtahun Leeteuk pulang sekolah tadi, dan berakhir mereka pulang kemalaman karena mereka lupa waktu. Menjelaskan berulang kali pun percuma, sang ayah tetap menyalahkan Raekyo.

"Hae hyung sudah mengobatimu ya. Rae, oppa sungguh menyesal."

"Lihat oppa, gambarku sudah jadi. Simpan untukmu saja." Raekyo mengabaikan ucapan Kyuhyun barusan dan dengan semangat menyerahkan kertas gambar hasil karyanya. "Nah, sudah malam, kembalilah ke kamarmu oppa. Aku mengantuk. Mau tidur."

"Mau oppa temani?"

"Ani. Aku lelah, sedang ingin sendiri." Raekyo tersenyum kemudian berjalan ke ranjangnya, merebahkan tubuhnya di sana. Raekyo menutup matanya, berharap melihat itu Kyuhyun segera pergi dari kamarnya. Dan rupanya berhasil, Raekyo merasakan Kyuhyun mengelus dan mengecup kepalanya lalu keluar dari kamarnya. Raekyo menghela nafasnya kemudian kembali berkonsetrasi, mencoba benar-benar tertidur.

Sesampainya di kamar, Kyuhyun membuka hasil gambar yang Raekyo berikan padanya dan tertegun. Di atas kertas itu, Raekyo menggambar mereka berenam, sedang berdiri di pantai. Appa, eomma, Leeteuk, Donghae dan Kyuhyun digambar sedang bergandengan tangan, wajah mereka tersenyum penuh kegembiraan. Gadis yang Kyuhyun yakin adalah Raekyo berdiri agak jauh dengan mereka semua, gadis itu memiliki hallo di atas kepalanya, juga sayap yang mencuat dari punggungnya. Raekyo menulis sebuah kalimat di ujung kertas.

'Menjadi malaikat pelindung appa, eomma, Teuki oppa, Hae oppa dan Kyu oppa.'

Kyuhyun membuka matanya perlahan, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya. Ia memandang ruangan serba putih di sekelilingnya, seketika Kyuhyun menghela nafas, ia tahu ia berada di mana. Sebuah tempat yang ia benci dari kecil, rumah sakit. Kyuhyun kira ia sedang di kamarnya, memandang hadiah gambar dari Raekyo, ternyata itu hanya mimpi, mimpinya berupa ingatan akan kejadian yang sudah lama berselang.

The Dark Whisper (COMPLETED)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن