P R O L O G

55 5 27
                                    


"Selamat datang di jalan cerita Arckley manis, jangan lupa berdoa agar tidak terkena serangan jantung saat membacanya."


-ARCKLEY-

***


"Apa banget cweh!"

             

          Umpatan pada pagi hari adalah kebiasannya saat bangun tidur. Alarmnya memanggil-manggil bak malaikat pencabut nyawa saat ia bermimpi melihat gadis sexy.

Dengan acuhnya cowok yang memiliki rambut hitam lebat itu melanjutkan tidurnya, sebelum ia lempar alarmnya ke lantai.

"Astaghfirullah, suara apa itu Pi diatas?"

Ia Ibu dari cowok yang menjadi peran utama dicerita ini, panggil saja Mami Allpha.

Seorang Ibu yang sangat galak dan cerewet. Tetapi memiliki jiwa Milenial diusinya ini.

"Pasti fuckboy itu yang lempar alarm ke lantai, dasar anak nakal."

Ia Ayah dari cowok yang menjadi peran utama dicerita ini juga. Panggil saja Papi Nathan, pria humoris, bobrok, dan memiliki jiwa Milenial juga.

Kedua orangtuanya sangat unik dan sangat didiamkan bagi anak-anak yang lain. Walau ia anak tunggal dikeluarganya, tetapi rumah selalu berisi debatan kecil dan tawa pecah.

Alpha yang selalu menyalahkannya, Nathan yang menjadi kompornya dan ia yang akan memutar kesalahan pada Nathan.

Sangat indah bukan?

Percayalah, dibalik tawa bahagia seseorang, tersimpan guratan masalah dibaliknya.

Tok... tok... tok...

"Bang buka pintunya, kamu lempar apa itu didalam?"

"Udah siang juga, bukannya bangun, mandi, siap-siap berangkat sekolah, das---"

Kalimat Nathan terputus saat melihat perawakan cowok didepannya tengah menguap lebar dan menggaruk-garuk kepalanya. Ialah Prince Of Rain, Arckley.

"Mami sama Papi ganggu Pangeran tidur, nanti kalau Pangeran pusing gimana? Kalau Pangeran mati gi--"

"Kamu kan Immortal, mana bisa mati" balas Nathan dengan dengusan.

Arckley memicingkan mata, lalu meminta pembelaan pada Allpha. Tetapi Allpha pergi begitu saja, tidak ingin mendengarkan perdebatan antara anak dan suami dipagi hari.

"Kley, nanti Mami sama Papi pulang malam, jadi jangan main malam. Jaga bibi sama Pak Ucup dirumah! Awas aja kamu main malam bareng temen-temen kamu, bukan Mami sunat, mami potong lagi. Paham?"

Yang diberi perintah pun hanya megangguk pasrah. Pasangan suami istri itu terkekeh geli melihat wajah masam putra tunggalnya. Pasalnya ia hari ini diantar, bukan membawa motor sendiri. Menyebalkan.

Setelah berpamitan dengan kedua orangtuanya, Arckley berjalan menuju ke kantin.

Boleh Arckley mengumpat? Papinya yang mengatur alarmnya untuk ia terbangun sangat awal dari biasanya.
Coba saja lihat sekarang, masih ada 30 menit lagi yang seharusnya ia gunakan untuk tidur dirumah.
Akan sangat membosankan menunggu bel masuk.

"Mpok, bagi Es teh nya satu, tahun gajah kedua saya bayarnya."

Dagunya ia pangku menggunakan tangan, persis seperti manusia tidak punya semangat hidup.

"Katanya kaya, tapi bayar Es teh aja enggak mampu..." ejek Mpok Ipah, si penjual Es teh dan berbagai macam makanan dikantin.

Mpok Ipah juga sudah sangat mengenal Arckley, Fuckboy dan manusia sadis ini.

A R C K L E YWhere stories live. Discover now