Same

1.7K 220 16
                                    

Same
are we or just i that can't forget?

Tiga tahun berlalu, dan saat ini Felix sudah memiliki kehidupannya sendiri. Ia memutuskan untuk kembali mengejar pendidikannya di Australia, ia ingin segera lupa dengan Changbin, dan dia rasa seperti ini jalan yang baik.

Hyunjin sempat marah ketika tau Felix akan pergi lagi, tapi apadaya dia bukan siapa-siapa bagi Felix, dia hanya sahabat Felix -setidaknya untuk saat itu.
Akhirnya, ia merelakan Felix pergi ke Australia.

"Fel, mau makan apa?"

yang ditanya hanya diam, memerhatikan jalanan dihadapannya.

"masih mikirin dia?"

ia melirik lelaki yang di sampingnya, lalu mulai buka suara.

"mikirin siapa? ngapain mikirin orang yang ga pernah peduli sama kita?"

lelaki itu, Lee Jeno menghela napasnya.

"pilih satu"

"ha?"

"pacarmu atau Changbin"

Felix kembali diam, tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan itu. Sampai seseorang menghampiri mereka.

"hei, kalian udah lama? maaf ya kerjaanku baru selesai" lalu mengakhiri kalimat itu dengan senyuman.

"no problem, bae. liat nih temenmu lagi galau"

lalu, Renjun yang sedang berdiripun beralih untuk duduk di samping Felix.

"kenapa? masih hal yang sama?"

Felix menunduk, terlihat ia sedang berpikir. Renjun mengelus pelan punggung Felix.

"gapapa fel, melupa itu bukan hal yang mudah"

"aku cuma ga mau setelah ini hubungan aku sama Hyunjin jadi canggung" ya, Hyunjin pacar Felix saat ini.

"tapi kan... rasamu bukan sepenuhnya untuk Hyunjin?"

Felix terdiam lagi.

"udah, yuk makan"

usai itu mereka makan bersama.

"Felix, nanti pulang sama siapa? mau bareng?" tanya Jeno.

"hm boleh deh"

namun ia menarik perkataannya, sesaat setelah ia melihat orang yang seharusnya jadi subjek yang selalu ia hindari.

"Jeno, ga jadi. makasih buat hari ini ya, kalian nikmatin makanannya, aku pergi dulu"

"eh Fel, kemana?"

setelah pertanyaan dari Renjun, Felix tetap pergi tanpa menjawab sepatah katapun.

Felix mengikutinya, kemanapun ia pergi. Felix tetap berjalan di belakangnya, berharap orang ini takkan menengok.

"sampai kapan?"

Felix berhenti melangkah.

"sampai kapan kamu mau jalan di belakangku terus, hm?"

orang itu berbalik, lalu tersenyum.

"hai, Felix. aku rindu"

Demand -changlixWhere stories live. Discover now