Fall

1.9K 254 8
                                    

Fall
Feel amused, lie and lose.

"AKU GAGAL!"

Lagi dan lagi, dia berulang kali meneriakkan kata yang sama.

"AKU GAGAL!"

Lalu, lelaki disampingnya mencoba menenangkan sosok yang sedang menangis disampingnya.

"sst, udah fel.. ga ada yang gagal kok, kamu bisa"

Menggeleng dalam kungkungan yang lebih besar, iya mencoba melepas pelukannya.

"Kak, aku capek. Aku mau berhenti dari kak Changbin. Tapi sulit rasanya"

Lelaki itu menghela nafasnya, "Fel dengerin ya, kamu pasti bisa. Kakak tau itu, just try and makes your heart believe in you."

Felix menghapus jejak air matanya, menatap Chan tepat dimatanya, ia berterima kasih.

"Kak Chan, makasih banyak ya. Aku pasti berusaha lagi habis ini! makasih mau jadi tempat curhatku"

Yang ditujukan terima kasih hanya tersenyum, baginya Lee Felix itu lucu. Tapi entah mengapa hatinya menolak Felix untuk menjadi seseorang yang lebih dari sekedar kakak dan adik. Ya, dia hanya menganggap Felix seperti itu, begitupun dengan Felix.

Tak sadar, gerak-gerik mereka selama awal percakapan hingga detik berakhirnya ucapan 'terima kasih' itu, seseorang dari kejauhan menatap mereka nyalang.

Sudah tidak dapat menahan amarahnya, ia tersulut dan menghampiri mereka berdua.

"BANGSAT! LO MAININ FELIX, HA? LO GA INGET UDAH BIKIN SEUNGMIN JATUH KAYAK MANA?"

Changbin memukul Chan secara bertubi-tubi, Chan hanya bisa memblokir dengan kedua tangannya, ia terlalu lelah.

"Kak udah....."

Changbin yang menengok pertama kali ke arah Felix yang telah mengungkung dirinya sendiri dan menutup kedua telinganya, disusul dengan Chan yang memegang wajahnya sendiri, nyeri.

Changbin mendekati Felix, ia lupa fakta bahwa lelaki di depannya ini tak bisa melihat hal-hal keras yang terjadi di hadapannya, ia trauma karena suatu hal.

"Fel... maaf, Kakak kesulut emosi liat kamu bareng Chan"

Felix berusaha menatap Changbin, lantas dipeluk oleh Changbin.

"I'm so sorry"

"It's okay, just don't do it again", Felix dengan suaranya yang gemetar dan memeluk Changbin lebih erat.

Sedangkan Chan berusaha bangkit dan membuang ludahnya yang mengeluarkan lumayan banyak darah.

Felix yang melihat itu langsung menghampiri Chan, lalu berusaha menopangnya.

Changbin mengikuti, lalu mengambil alih untuk menopang lengan kiri Chan.

"Biar aku aja, Fel. Kamu pulang aja ya"

"Tapi aku mau bantu obatin!"

"Ada aku, udah balik aja. Ga akan aku pukulin lagi kok"

"Serius? kak Chan gapapa beneran?"

Chan hanya menyunggingkan senyuman dan menganggukan kepalanya.

"O-okay, i'll go home right now, don't fight again, yup?!" gertakan akhir dari Felix sebelum ia berbalik badan untuk pulang membuat Changbin sadar,

dia masih jatuh untuk Felix.















hi, aku upload ini terlalu malam ya?:(

mohon maaf yang sebesar-besarnya, soalnya aku lupa kalau ini hari minggu, baru inget pas liat tadi ada yang komentar, thank u so much✨

maaf juga kalau kalian nemu typo. karena 4 real ini aku baru selesai ngetik dan ga aku baca ulang, takut semakin kemalaman lagi aku up chapter ini kalau di koreksi terus.

aku juga bakal jarang up chapter selanjutnya karena tugas kuliahku yang ga begitu banyak tapi berhasil bikin aku pusing tujuh keliling.

jam 10.17 masih tetap hari minggu, kan? hehe.

GOOD NIGHT, DEAR!💞

Demand -changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang