Kopi Manis

8 1 0
                                    

Kini sudah dua tahun, gadis manis itu masih memandangi laki-laki yang menurutnya seperti malaikat. Apalagi saat hujan turun. Dia tak berani untuk datang dan menemuinya. Mengatakan kalau dia sangat mengagumi laki-laki itu. Tapi mana mungkin, dia takut untuk melakukan hal yang pastinya sangat memalukan.

"Bintang." Seseorang memukul pundaknya dan memanggilnya, membuat ia kaget. Ia pun menoleh dan mendapati seorang laki-laki setengah baya tersenyum padanya.

"Ayah." Ujarnya. Ia pun berdiri dan memeluk ayahnya itu. "Sejak kapan ayah sampai? Kenapa tidak mengabari aku? Akukan bisa menjemput ayah di Bandara?." Tambahnya lagi.

"Tidak perlu. Ayah masih bisa sendiri datang kemari." Sahutnya.

Mereka pun duduk di sofa empuk dan berbincang-bincang. Bintang membuatkan teh kesukaan ayahnya dan menyajikan camilan yang dibawa ayahnya dari Surabaya. Tak terasa hari sudah menjelang malam. Setelah makan malam, bintang menyiapkan tempat tidur untuk ayahnya.

"Nah, ayah bisa tidur sekarang!" sambil menunjukkan tempat tidur untuk ayahnya itu.

"Iya, terima kasih ya."

"Iya, ayah." Sambil berjalan menuju meja belajarnya.

"Kamu tidak tidur Bi?"

"Nanti ayah, setelah aku selesaikan tugas-tugas kuliah ku."

"Oh... Kalau begitu jangan terlalu larut tidurnya ya Bi!"

"Iya ayah."

Setelah percakapan singkat itu. Bintang pun mengerjakan tugas-tugasnya. Malam semakin larut. Tugas-tugasnya hampir selesai dikerjakan. Tinggal beberapa kata dan kalimat yang harus ia perbaiki. Tapi dia tak bisa menahan kantuknya. Tak lama kemudian ia tertidur dengan lelapnya.

Matahari bersinar dengan cerah. Bintang masih tertidur. Ayah membangunkannya.

"Bi, cepat bangun. Sudah siang." Sambil membuat sarapan.

Bintang pun bergegas dan bersiap. Setelah sarapan ia berpamitan dengan ayahnya. Ayahnya juga membawa tas keluar apartemennya itu. Bintang bertanya kenapa ayahnya juga ikut keluar. Ayahnya memberitahu kalau ada urusan di kantor yang tidak bisa ditinggalkan dan harus kembali secepatnya.

"Itu artinya ayah akan pulang? Kenapa hanya menginap satu malam saja? Aku kan masih kangen sama ayah." Rengek bintang. Tapi ayahnya hanya tersenyum pada anak gadisnya itu. Dia berpesan agar belajar dengan baik. Bintang hanya mengangguk.

"Jaga diri dengan baik ya Bi!" Ucapnya.

"Iya ayah. Hati-hati di jalan ya." Sambil tersenyum. Ayahnya pun pergi. Bintang pun pergi ke kampus dimana ia menimba ilmu.

Bersambung....

The RainWhere stories live. Discover now